Masyarakat produktif dapat diartikan sebagai sekumpulan manusia yang memiliki pola perilaku cenderung lebih banyak menghasilkan sesuatu barang yang bernilai lebih. Masyarakat produktif adalah masyarakat yang mampu mengelola sumber daya sumber daya di sekitarnya baik itu barang primer, barang sekunder, maupun barang tersier ataupun barang lain yang bisa dipersamakan dengan itu.
Pertanyaan lapangan
Penelitian dilakukan didua tempat berbeda namun masih 1 lingkungan RW, yakni pada RT011 dan RT05 Pondok Ranggon
1. Apakah warga RT011/05 aktif dalam bidang produksi atau usaha rumahan
- Ketua RT 011 : Bisa dibilang, warga di daerah RT011 ini tidak terlalu aktif dalam bidang produksi atau industri rumahan
- Ketua RT 05 : Tentu, bahkan di RT kita memiliki berbagai macam industri rumahan.
2. Jika iya, usaha apa yang dijadikan lahan?
- Ketua RT 05 : Lahan yang dijadikan industri rumahan oleh warga kami yang pertama adalah memiliki 2 pabrik roti, awaalnya hanya 1 itupun milik perorangan, namun setelah di perbincangkan dengan pemilik pabrik akhirnya kami sepakat untuk menjadikan prabrik tersebut sebagai lahan lapangan pekerjaan bagi para pemuda dan pemudi yang pengangguran. Sampai akhirnya kami mendirikan 1 pabrik roti lagi dengan merek dan fariasi yang berbeda, tenaga kerjanya pun masih berasal dari lingkungan RT kami bahkan dari luar. Tujuannya agar warga kami bisa lebih maju, tidak hanya tinggal diam dan menyalurkan ide-ide mereka serta menjalin rasa kekelargaan antar sesama warga lainnya. Dan yang kedua ternak atau budidaya ikan mas yang hampir setiap hari dikirim ke sekitar wilayah kecamatan Cipayung, didirikan dari hasil iuaran bulanan warga dan warga pula yang menjalankan. Semua penghasilan yang didapat kami kumpulkan dalam kas RT untuk membangn produksi produksi berikutnya dan setengahnya untuk menggaji warga yang bekerja.
3. Jika tidak, mengapa tidak mengajak warga untuk aktif dalam bidang produksi?
- Ketua RT 011 : Saya sudah mencoba mengajak warga untuk aktif berindustri, tetapi karena mayoritas warga kami adalah karyawan, jadi kami tidak bisa untuk membangun produksi di tempat kami. Saya pernah mencoba mengajak warga membuat produksi keripik singkong, baru berjalan beberapa minggu usaha tersebut sudah terbengkalai, kebun singkongpun rusak karena tidak diurus. Hanya beberapa orang saja yang aktif dibidang usaha rumahan, itupun juga hanya perorangan seperti warung sembako dan warung nasi, yang hanya melibatakan warga sebagai penjual atau pembeli.
Contoh kasus lainnya:
1. Desa
Produksi
Beberapa desa di Kecamatan Bojongpicung merupakan produsen komoditas khas perdesaan. Diantaranya adalah :
- Desa Hegarmanah dan Desa Neglasari merupakan sentra produksi kerajinan tas
- Desa Sukarama merupakan sentra produksi pelampung pancingan (sunda : kukumul) dan pisang
- Desa Kemang merupakan sentra produksi daun pisang, gula merah dan cabe rawit
Distribusi dan Pemasaran
Masyarakat Bojongpicung mendistribusikan hasil produksinya ke beberapa wilayah. Selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri, beberapa produksi didistribusikan ke luar wilayah seperti tas ke wilayah Bandung dan Daun Pisang ke Jakarta.
Bojongpicung memiliki dua Pasar Tradisional, yaitu Pasar Darmaga dan Pasar Taman Albar. Namun keadaan dua pasar tersebut termasuk memprihatinkan karena warga Bojongpicung lebih memilih memenuhi kebutuhannya ke Pasar Ciranjang yang lebih lengkap. Selain daripada kedua pasar tersebut, ada satu Pasar Desa yang masih berfungsi yaitu Pasar Desa Sukarama yang buka setiap hari Jumat.
2. Kota
Kota Jepara dikenal sebagai kota ukir yang ketenarannya hingga ke luar negeri. Kerajinan mebel dan ukir Jepara ini tersebar merata hamper di seluruh Kecamatan dengan keahlian masing-masing. Namun sentra perdagangannya terletak di wilayah Ngabul, senenan, Tahunan, Pekeng, petekeyan, kalongan, dan Jalan Pemuda. Kerajinan Jepara sudah terkenal sejak lama sehingga masyarakat luas sudah mengenal tentang kerajinan jepara lebih dekat. Selain itu Jepara merupakan Kota kelahiran pahlawan wanita Indonesia RA. Kartini.
Selain mebel dan ukir Jepara juga memiliki banyak kerajinan khas antara lain:
- Kerajinan monel
- Kerajinan paying kertas
- Kerajinan tenun ikat (Troso)
- Karajinan mainan anak-anak
- Kerajinan rotan
- Kerajinan gerabah
Peluang pasar kerajinan-kerajinan Jepara semakin terbuka lebar seiring dengan gaya hidup masyarakat baik di dalam maupun luar negeri yang kembali ke alam dengan memanfaatkan kreasi seni tradisional. Di tengah kecenderungan gaya hidup modern yang kembali melirik kreasi seni tradisional, kembali ke alam, kerajinan yang berciri etnis dengan budaya lokal sangat diminati. Dengan situasi tersebut, industri kerajinan di Indonesia khususnya Jepara dapat tumbuh pesat dan memberi kontribusi yang besar bagi pertumbuhan perekonomian, maupun dalam penyerapan lapangan kerja dan pengurangan angka kemiskinan.
Analisa:
Weber dalam teorinya "Tindakan Sosial" didasari oleh berbagai macam motif, misalnya karena masalah status sosial yang merasa tersaingi oleh pihak lain, sehingga mendorong orang tersebut untuk berperilaku konsumtif. Dalam pola tingkah laku materialistis, seseorang merasa bahwa kehidupan di kota merupakan kompetisi yang tangguh, maka untuk bertahan hidup di perkotaan mau tidak mau segala sesuatunya bertujuan untuk mencapai materi yang diinginkan. Akan tetapi, menurut Marx, tindakan atau pola tingkah laku tersebut disebabkan karena orang kota teralinasi oleh sistem yang kurang baik, sehingga menuntut mereka untuk berlaku konsumtif, materialis maupun modernisme. Sedangkan menurut Durkheim, pola tingkah laku tersebut dikatakan tergolong non produktif karena adanya struktur masyarakat kota yang tidak berjalan sebagaimana fungsinya sehingga mendorong mereka berlaku demikian.
Produktif atau tidaknya suatu daerah, baik di desa maupun di kota itu tergantung dari bagaimana masyarakat itu sendiri. Adanya kemauan dan fasilitas juga menjadi pemicu utama masyarakat menjadi bersifat produktif. Yang lebih utama adalah tindakan sosial yang mendorong seseorang menjadi lebih dominan bersifat konsumtif dibandingkan harus menjadi warga yang produktif demi mengangkat wilayahnya itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar