Senin, 06 Oktober 2014

Tugas3_Jauza Hibatulloh Majiid-KPI5C



A. Definisi Filsafat
Kata "filsafat" berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu dari kata "philos" dan "Shopia". Philos artinya cinta yang sangat mendalan, dan sophia artinya kearifan atau kebijakan. Jadi arti filsafat secara hrfiah adalah cinta yang sangat mendalam terhadapat kearifan atau kebijakan. Filsafat dapat diartikan sebagai suatu pendirian hidup (individu) dan dapat juga disebut pandangan hidup (masyarakat). Pada bagian lain Harold Tisus mengemukakan makna filsafat yaitu :
1. Filsafat adalah suatu sikap tentang hidup dan alam semesta
2. Filsafat adalah suatu metode berpikir rekflektif dan penelitian penalaran
3. Filsafat adalah suatu perangkat masalah-masalah
4. Filsafat adalah seperangkat teori dan sistem berpikir
Adapun defenisi filsafat menurut para ilmuwan yaitu :
1. Plato (427-347 M) → Filsafat tidak lah lahir dari pengetahuan tentang segala yang ada
2. Aristoteles (384-322 M) → Filsafat itu menyelidiki sebab dan asas segala benda
3. Al-Kindi (800-870) → Filsafat merupakan pengetahuan benar mengenai hakikat segala yang ada sejauh mungkin bagi m anusia
4. AL-Farabi (872-950) → Filsafat itu adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikatnya yang sebenarnya
5. Ibnu Sina (980-1037) → hal pertama yang dihadapi seorang filsuf adalah bahw ayang ada berebeda-beda, terdapat ada yang hanya "mungkin ada"
6. Immanuel Kant (1724-1804) → filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yangi dalamnya mencakup empat persoalan, yaitu :
1. Apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika)
2. Apakah yang boleh kita kerjakan? (dijawab oleh etika)
3. Sampai dimanakah pengharapan kita? (dijawab oleh agama)
4. Apakah yang dinamakan manusia? (dijawab oleh anthroposlogi)
7. Prof Drs. Hasbullah Bakry, S.H → filsafat ialah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.
8. Prof. Dr. N Driyarkara S. J→ filsafat adalah pikiran manusia yang radikal artinya dengan mengesampingkan pendirian-pendirian dan pendapat-pendapat "yang diterima saja" mencoba memperlihatkan pandangan yang merupakan akar dari lain-lain pandangan dan sikap praktis.
9. Ciceor → Filsafat sebagai seni kehidupan
10. Rene Descartes → filsafat merupakan kumpulan segala pengetahuan, dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikannya
11. Francis Bacon → filsafat merupakan induk agung dari ilmu-ilmu dan filsafat menangani semua pengetahuan sebagai bidangnya
12. John Dewey → filsafat haruslah dipandang sebagai suatu pengungakap mengenai perjuangan manusia secara terus meners dalam upaya melakukan penyesuaian berbagai tradisi yang membentuk budi manusia terhadap kecenderungan-kecenderungan ilmiah dan cita-cita politi yang baru dan tidak sejalan dengan wewenang yang diakui.
 Dapat disimpulkan bahwa berfilsafat merupakan kegiatan berpikir manusia yang berusaha untuk mencapai kebijakan dan kearifan. Filsafat berusaha menuangkan dan membuat garis besar dari masalah-masalah dan peristiwa yang pelik dari pengalaman umat manusia.
B. Unsur-unsur filsafat
1. Ontologi
  Ontologi membahas tentang yang ada, yang tidak terikat oleh satu perwujudan tertentu (S.Suriasumantri, 1990:63). Ontologi membahas tentang yang ada yang universal, menampilkan pemikiran semesta universal. Ontologi berupaya mencari inti yang termuat dalam setiap kenyataan. Objek formal ontologi adalah hakikat seluruh realitas.
  Dengan demikian Ontologi adalah hakikat yang Ada (being, sein) yang merupakan asumsi dasar bagi apa yang disebut sebagai kenyataan dan kebenaran (Sutardjo AW, 2007:34).
2. Epistemologi
  Istilah epistimologi untuk pertama kalinya muncul dan digunakan oleh J.F. Ferrier pada tahun 1854 (Runes, 1971:94)
  Epistemologi derivasinya dari bahasa Yunani yang berarti teori ilmu pengetahuan. Epistemologi merupakan gabungan dua kalimat episteme, pengetahuan; dan logos, theory. Epistemologi adalah cabang ilmu filasafat yang menengarai masalah-masalah filosofikal yang mengitari teori ilmu pengetahuan (Uyoh Sadulloh,2007:30). Epistemologi adalah bagian filsafat yang meneliti asal-usul, asumsi dasar, sifat-sifat, dan bagaimana memperoleh pengetahuan menjadi penentu penting dalam menentukan sebuah model filsafat, atau cara mendapatkan pengetahuan yang benar (Suriasumantri J, 1990:101)
Dengan pengertian ini epistemologi tentu saja menentukan karakter pengetahuan, bahkan menentukan "kebenaran" macam apa yang dianggap patut diterima dan apa yang patut ditolak. Bila kumpulan pengetahuan yang benar/episteme/diklasifikasi, disusun sitematis dengan metode yang benar dapat menjadi epistemologi. Aspek epistemologi adalah kebenaran fakta / kenyataan dari sudut pandang mengapa dan bagaimana fakta itu benar yang dapat diverifikasi atau dibuktikan kembali kebenarannya (Sutardjo AW, 2007:32).
3. Axiologi (teori tentang nilai)
   sebagai filsafat yang membahas apa kegunaan ilmu pengetahuan manusia Aksiologi menjawab, untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu di pergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral
C. Metode filsafat
Dalam Dictionary of philosophy yang dikutip oleh Dr. anton bakker disebutkan adanya sepuluh metode filsafat yaitu:
a. metode kritis : menjelaskan keyakinan dan memperlihatkan pertentangan.
b. metode intuitif : dengan jalan introspeksi pembersihan intelektual (bersama dengan persucian moral)
c. metode skolastik : bertitik tolak dari definisi definisi atau prinsip yang jelas dengan sendirinya,  ditarik kesimpulan-kesimpulannya.
d. metode matematis : melalui analisa mengenai hal-hal kompleks, dicapai intuisi akan hakikat-hakikat sederhana dan hakikat itu dideduksikan secara matematis segala pengertian lainnya.
e. metode empiris : hanya pengalamanlah menyajikan pengertian benar, maka semua ide dalam introspeksi dibandingkan dan kemudian disusun bersama secara geometris.
f. metode transcendental : bertitik tolak dari tepatnya pengertian tertentu, dengan jalan analisis diselidiki syarat-syarat apriori bagi pengertian sedemikian.
g. metode dialektis : dengan jalan mengikuti dinamika pikiran atau alam sendiri, menurut triade tesis, antithesis dicapai hakikat kenyataan.
i. metode fenomenologis : dengan jalan beberapa pemotongan sistematis, refleksi atas fenomin dalam kesadaran mencapai penglihatan hakikat murni.
j. metode neo positivistis : kenyataan dipahami menurut hakikatnya dengan jalan mempergunakan aturan seperti berlaku pada ilmu pengetahuan eksakta.
g. metode analitika bahasa
D. Hakikat filsafat
- Hakikat merupaka istilah filsafat yang dimaksudkan sebagai pemahaman atau hal yang paling mendasar.
- Filsafat tidak hanya bicara wujud atau materi sebagaimana ilmu pengetahuan tetapi juga bicara makna yang terdapat di belakangnya.
-  Hakikat filsafat adalah akibat dari pemikiran radikal.
- Filsafat adalah kebebasan berfikir terhadap sesuatu tanpa batas, dia mengacu pada hukum keraguan atas segala hal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini