Rabu, 26 September 2012

Ahmad Faathir-Jurnalistik 1 B- Tugas kedua

Emile Durkheim
            Emile Durkheim (1855-1917), putra seorang rabi yahudi, memasuki Ecole Normale Superieure di Paris tahun 1879, dan seteah belajar tiga tahun, dia mulai mengajar filsafat. Salah satu karya yang membangkitkan minatnya terhadap sosiologi  ialah bukti karangan Schaffle yang berjudul Structur and Life of the Social body. Tahun 1885 da 1886 dia sekolah di Jerman.
Pada umunya Emile durkheim dianggap salah satu tokoh utama dalam perkembangan sosiologi sebagai disiplin akademis. Proyek intelektualnya bertalian dengan dua problem utama. Yang pertama adalah mengenai otonomi sosial sebagai level realitas yang khas dan tidak dapat direduksi menjadi wilayah-wilayah psikologis individu, tetapi memerlukan penjelasan berdasarkan kerangkanya sendiri. Yang kedua adalah mengenai krisis modernitas, putusnya ikatan-ikatan sosial tradisional karena industrialisasi, pencerahan, dan individualisme. Durkheim merupakan seorang ilmuwan yang sangat produktif. Karya utamanya ialah, antara lain, The Division of Labor in society (1968), karya pertamanya yang berbentuk disertasi doktor; Rules of Sociological Method (1965); Suicide (1968); Moral Education (1973); dan The Elementary Forms of the Religius Life (1966)1). Ia pun banyak menulis dalam majalah yag diterbitkannya, L'Annee Sociologique (1896).
           
Menurut Emile durkheim sosiologi di bagi dalam berbagai aspek, yaitu
1.      Fakta Sosial
2.      Pembagian Kerja
3.      Agama
4.      Anomi
5.      Fungsionalisme
 
 
 
 1. Fakta Sosial
            Ide penting lainnya adalah masalah metodologi yang memperlakukan fenomena sosial sebagai benda. Hal ini berkaitan dengan konsep "fakta sosial" yaitu sebagai fenomena yang harus di kaji secara empiris tidak secara filsafati. Fakta sosial berifat eksternal, koersif, aktor solodaritas sosial juga sebagai fakta, meskipun bersifat nomaterial. Teori perkembangan masyarakat adalah cenderung model unilinier dengan tipe ideal solidaritas sosial mekanik dan sosial organik. Dalam buku The Rules of Sociological Method , durkheim menyatakan bahwa tugas utama sosiologi adalah fakta sosial sebagai kekuatan, dan struktur yang ada di luar, namun memiliki daya paksa terhadap individu. Studi tentang struktur dan kekuatan skala besar misalnya, hukum yang terlembaga dan keyakinan moral yang dipegang bersama dan dampak yang di timbulkannnya terhadap seseorang menjadi pokok perhatian para teoretisi sosiologi yang lebih belakangan. Dalam buku Suicide, Durkheim beralasan bahwa jika saja ia dapat mengaitkan prilaku individu, semisal bunuh diri, denga sebab-sebab sosial (fakta sosial), itu berarti dia berhasil membuktikan betapa pentingnya disiplin sosiologi. Namun Durkheim tidak meneliti mengapa individu A atau B melakukan bunuh diri. Argumen dasarnya adalah bahwa hakikat dan perubahan fakta sosiallah yang menyebabkan perbedaaan angka bunuh diri. Sebagai contoh, perang atau depresi ekonomi akan maenciptakan suasana depresi batin yang memicu bunuh diri.
2.Pembagian Kerja
            Pengikat utama masyrakat modern adalah pembagian kerja yag rumit yang mengikat orang satu sama lain dalam hubungan ketergantungan. Namun, durkheim merasa bahwa pembagian kerja modern membawa serta sejumlah "patologi", dengan kata lain, pembagian kerja adalah metode yang tidak cocok untuk menyatukan masyarakat. Karena sosiologi konservatifnya, Durkheim tidak merasa bahwa revolusi diperukan  untuk memecahkan masalah-masalah ini. Justru ia menganjurkan sejumlah reformasi yang dapat "mengatasi masalah" sistem modern dan menjaganya tetap berfungsi.
            Pembagian kerja semakin berkembang maka individu-individu tidak akan selamanya sama, sebab pekerjaan mereka mengikuti fungsi spesialis. Pembagian kerja yang semakin besar, maka ketergantungan semakin besar, karena semakin bertambah spesialisasi kerja. Lambat laun pembagian kerja dalam masyarakat, proses yang sekarang dinamakan diferensiasi. Spesialisasi, semakin berkembang sehingga soldaritas mekanik berubah menjadi solidaritas organik.
3.Agama
Dalam karya utama terakhir Emile durkheim, The Elementary forms of Religion Life, Ia meneliti masyarakat primitif untuk menemukan akar-akar agama. Ia percaya bahwa ia akan menemukan akar-akar tersebut dalam simplisitas komparatif masyarakat primitif daripada dalam komleksitas dunia modern. Menurutnya, yang ditemukan adalah bahwa sumber agama adalah masyarakat itu sendiri. Masyarakat mendefinisikan beberapa hal sebagai religius dan hal-hal lain sebagai profan. Dalam bukunya yang berjudul Les Formes Elementaires De La Vie Religion (bentuk-bentuk awal kehidupan agama), yang diterbitkan dalam bahasa Perancis pada tahun 1912, Emile Dukheim melihat bahwa  semua agama membedakan antara hal-hal yang dianggap sakral dan yang di anggap profan. Yang sakral adalah hal-hal yang dipisahkan daripada yang lain dan yang di larang. Terdapat benda-benda sakral, tempat sakral, kata sakral. Sakral bisa mempunyai konotasi "suci" bisa juga berarti "berbahaya, terlarang".
4.Anomi
Apabila kondisi masyarakat sudah tidak mempunyai sistem pengaturan utama dan tidak berfungsi lagi dalam membentuk keteraturan dan hubugan harmonisnya, maka hal demikian membawa, maka hal demikian membawa kepada kondisi "anomi". Secara subyektif individu mengalami keadaan tidak pasti, tidak aman, dimana keinginan dan ambisi pribadinya tidak mungkin dipenuhi secara realisitik. Ada tekanan budaya yang kuat pada individualisme. Fenomenanya dalam bentuk penyakit masyarakat :
·         Anomi pada pembagian kerja, seperti kasus krisis industri dimana  terjadi permusuhan antara buruh dengan  pengusaha, sehingga individu terisolasi
·         Tingginya intensitas pembagian kerja, sehingga penempatan individu tidak berdasarkan kemampuannya
·         Bentuk patologis lainnya yaitu fungsi tugas tidak dikerjaka secara penuh pada sistem.
5.Fungsionalisme
        Walaupun dalam bukunya The Division of Labor Durkhem melancarkan kritik terhadap Spencer, namun hasil-hasil karya sesudahnya sangat terpengaruh oleh aliran biologis dalam situasi intelektual abad ke-19. Keuali itu, asumsi-asumsi dasar durkheim mencerminkan pokok-pokok pikiran mereka yang sangat terpengaruh oleh aliran organisme. Asumsi dasar itu adalah :
·         Bagian-bagian suatu sistem dianggap memenuhi fungsi-fungsi poko, maupun kebutuhan sistem secara keseluruhan.
·         Kebutuhan pokok suatu sistem sosial harus dipenuhi, untuk mencegah terjadinya keadaan abnormal atau patologis
·         Setiap sistem mempunyai pokok-pokok keserasian tertentu yang segala sesuatunya akan berfungsi secara normal.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini