Rabu, 26 September 2012

Tugas 3 Sosiologi Karl Marx_ KPI 1 D_ IRYANTI RACHMANIAR

Karl Marx
Karl Marx membedakan kelas sebagaimana kondisi dirinya sendiri didefinisikan sebagai keseluruhan individu yang secara umum memiliki kondisi kerja yang sama, status yang sama dan permasalahan yang sama,namun tidak harus terorganisasikan dalam suatu proyek atau rencana bersama. Sedangkan kelas bagi dirinya sendiri merupakan  sebuah kelas yang karena telah menyadari akan adanya kepentingan bersama, lalu mengorganisasikan diri menjadi gerakan sosial berbentuk sindikat dan partai, yang berarti menempa diri untuk mencari identitas. Ada 2 kelas sosial yaitu: pertama kelas Borjuis yaitu kaum borjuis yang di dorong oleh persaingan dan haus akan keuntungan tergerak untuk semakin lama semakin mengeksploitasi kaum proletar. Kaum borjuislah yang memegang tempat yang dominan. Contoh: pemilik modal. Kedua kelas proletar adalah kaum yang terperangkap dalam kemelaratan dan pengangguran yang bersifat endemik maka kelas proletar hanya memiliki satu-satunya jalan keluar yaitu pemberontakan sporadis atau melakukan revolusi.contoh rakyat jelata yang miskin dan terdiri dari sekumpulan tukang di pabrik-pabrik dan para petani yang terusir dari tanahnya.
Menurut Karl marx cara produksi dari sebuah masyarakat berupa "tenaga kerja produksi" contohnya: manusia,mesin dan teknik. Dan "hubungan produksi" contohnya: perbudakan,sistem bagi hasil,sistem kerajinan tangan,bekerja upahan. Cara produksi ini membentuk kaki penopang yang menyangga superstruktur politik,yuridis, dan ideologis masyarakat. Cara produksi dalam kehidupan material pada umumnya mendominasi perkembangan kehidupan sosial politik dan intelektual. Contoh: Pada taraf perkembangan tertentu tenaga kerja produksi material dalam masyarakat berbenturan dengan hubungan produksi yang ada.
Menurut karl marx  manusia yang membuat agama, bukan agama yang membuat manusia. Agama adalah perealisasian manusia justru belum berhasil merealisasikan hakikatnya. Agama adalah tanda keterasingan manusai dari dirinya sendiri hanyalah tanda keterasingan manusia tetapi bukan dasarnya. keterasingan manusia adalah ungkapan keterasingan yang lebih mendalam. agama hanyalah sebuah pelarian karena realitas memaksa manusia melarikan diri. "agama adalah realitas hakikat manusia dalam angan-angan kerena hakikat manusia tidak mempunyai realitas yang sungguh-sungguh. jadi, "Agama sekaligus ungkapan penderitaan yang sungguh-sungguh dan protes terhadap penderitaan yang sungguh-sungguh. Agama adalah keluhan makhluk yang tertekan, perasaan dunia tanpa hati, sebagaimana ia adalah roh zaman yang tanpa roh. ia adalah candu rakyat
 
Referensi:
Forse, michael. Sosiologi sejarah dan Pemikirannya.yogyakarta: kreasi wacana, 2004
Bachtiar, wardi. Sosiologi klasik.Bandung: PT Remaja Rasdakarya, 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini