TUGAS 3
NURUL LATIFAH
KPI 1D
KARL MARX(1818-1883)
Karl Marx lahir di Trier,Jerman pada tahun 1818 dari kalangan keluarga rohaniwan yahudi.pada tahun 1841 ia mengakhiri studinya di Universitas Berlin dengan menyelesaikan disertai berjudul on the differences between the natural philosophy of democritus and epicurus,karena pergaulannya dengan orang yang dianggap radikal ia terpaksa mengurungkan niat untuk menjadi mengajar universitas dan menerjunkan diri ke kancah politik. Setelah menikah ia mengembara ke negara lain di Eropa. Mula – mula secara sukarela, dan kemudian secara terpaksa karena diusir oleh pemerintah setempat. Marx lebih dikenal sebagai seorang tokoh sejarah ekonomi, ahlis filsafat , dan aktifis yang mengembangkan teori mengenai sosialisme yang dikemudian hari dikenal dengan nama marxisme daripada sebagai seorang perintis sosiologi. Meskipun demikian sebenarnya marx merupakan pula seorang tokoh teori sosiologi.
Teori kelas
Sumbangan Marx bagi sosiologi terletak pada teorinya mengenai kelas yang disajikannya dalam berbagai tulisan termasuk didalamnya the comunist manifesto yang ditulisnya bersama Engels. Marx berpandangan bahwa sejarah masyarakat manusia merupakan sejarah perjuangan kelas. Menurut Marx perkembangan pembagian kerja dalam kapitalisme menumbuhkan dua kelas yang berbeda : kelas yang terdiri atas orang – orang yang menguasai alat produksi, yang dinamakannya kaum borjuis, ia mengeksploitasi kelas yang terdiri atas orang yang tidak memiliki alat produksi, yaitu kaum proleta. Menurut Marx pada suatu saat kaum proleta akan menyadari kepentingan bersama mereka sehingga bersatu dan memberontak, dan dalam konflik kemudian berlangsung oleh Marx dinamakan perjuangan kelas. Kaum borgouis akan dikalahkan.Marx meramalkan bahwa kaum proleta kemudian akan mendirikan suatu masyarakat tanpa kelas.
Proyek yang dilakukan marx kurang mengungkapkan eksistensi kelas-kelas sosial atau mendeskripsikan situasinya dibanding memahami dinamika pergulatan kelas.pertama dia mendefinisikan kelas-kelas itu lewat situasi yang dikaitkan dengan hubungan produksi.kaum borjuis menjadi pemilik modal.para borjuis kecil yang merupakan kategori yang tidak terlalu tajam terdiri dari para tukang atau pengrajin, pedangang, notaris,pengacara dan seluruh birokrat. Sedangkan kaum proleta adalah mereka yang menjual tenaga dalam bekerja.
Marx menyadari sepenuhnya eksistensi dan peran berbagai kelas berbagai mansyarakat. Perjuangan kelas – kelas sosial diPerancis ia secara tajam mendeskripsikan sekurang – kurangnya 7 kelas dan fraksi kelas yang berbeda : yaitu kelas Aristokrasi financial, borjuis industrial, borjuis kecil, proletar, petani kecil, tuan – tuan tanah besar dan sebagainya. Namun menurutnya dinamika kapitalisme konsentrasi produksi dan krisis – krisis yang terjadi secara periodik cenderung meradikalkan pertentangan antara dua golongan diantara mereka : yaitu kaum proletar dan borjuis.
Jadi terlihat bahwa mendiskusikan validitas teori marxisme menyangkut kelas sosial bukan berarti mendiskusikan eksistensi mereka(ini yang diakui oleh sebagian besar pemikir sosial pada masa sekarang) atau mengetahui sejauh mana pergulatan mereka menjadi motor pemggerak dinamika masyarakat kontemporer.
Teori Agama
Marx memiliki sebuah teori tentang ideology sebagai semacam aliensi. Pengertian ini dipinjam filsuf Ludwig Feurbach yang merupakan penulis L'Essence du christianisme (Esensi Kristianisme) (1864). Bagi Feurbach agama itu merupakan proyeksi dalam bentuk "surga bagi pemikiran (ide)", harapan dan keyakinan manusia. Orang bias mempercayai eksistensi Tuhan secara riil seperti ditemukannya. Marx mengambil kembali pemikiran ini (bahwa agama adalah "candu bagi masyarakat").selanjutnya ia akan mengusungnya ke dalam analisis komoditas.
Teori Produksi
Ketika sampai pada tingkat perkembangan tertentu,tenaga produksi mulai terlibat konlflik dengan hubungan produksi.itu sebabnya maka di mulailah era revolusi sosial.Marx sangat tertarik terhadap pendirian para ekonomi politik. Ia memuji premis dasar mereka yang menyatakan bahwa tenaga kerja merupakan sumber seluruh kekayaan. pada dasarnya premis inilah yang menyebabkan Marx merumuskan teori nilai tenaga kerja. Dalam teori ini ia menegaskan bahwa keuntunga kapitalis menjadi basis eksploitasi tenaga kerja. Kapitalis melakukan muslihat sederhana dengan membayar upah tenaga kerja kurang dari yang selayaknya mereka terima, karena mereka menerima upah kurang dari nilai barang yang sebenarnya mereka hasilkan dalam suatu periode kerja.cara produksi dari sebuah masyarakat berupa tenaga kerja produksi dan hubungan produksi.cara produksi ini membentuk kaki penopang yang menyangga super struktur politik,yuridis,dan ideologi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA:
Upe, Ambo. 2010. Tradisi dalam aliran sosiologi. Jakarta:PT.Raja grafindo persada
Sunarto, kamanto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta: lembaga penerbit fakultas ekonomi Universitas Indonesia
Ritzer dan Goodman. 2007. Teori sosiologi modern. Jakarta:Kencana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar