Nama : Septian WS
NIM : 1112051000097
Kelas : KPI 1D
KARL MARX
A. Biografi Singkat Karl Marx (1818-1883)
Ia mempunyai nama asli Karl Heinrich Marx, ia lahir di Their, Distrik Moselle Perussian Rheineland, Jerman pada 5 Mei 1818, dan wafat di London pada tahun 1883. Ayahnya seorang pengacara yang berpenghasilan kelas menengah, orang tuanya dari keluarga Pendeta Yahudi (Rabbi), yang kemudian menjadi seorang pemeluk agama Protestan.
Ia dikenal sebagai filsuf kenamaan Jerman dan seorang pemikir di bidang Sejarah, Ekonomi, Politik, hingga Sosiologi. Karya-karyanya yang legendaris diantaranya: The German Ideologi (1845), The Communits Manifesto (1848), Outlines of a critique of Political Economi (1867), A Critique of Hegel's Philosophy ol Law, Economic and Philosophial Manuscripts (1884), dan Das Capital (1867-an).
B. Konflik Kelas
Kelas sosial adalah golongan dalam masyarakat, tentu dengan kriteria tertentu. Menurut Lenin, kelas sosial dianggap sebagai golongan sosial dalam sebuah tatanan masyarakat yang ditentukan oleh posisi tertentu dalam proses produksi. namun, menurut Marx sendiri, kelas sosial merupakan gelaja khas masyarakat feodal, dimana mereka menyadari diri sebagai kelas, suatu golongan khusus dalam masyarakat, dan memiliki kepentingan-kepentingan spesifik serta mau memperjuangkannya.
Contoh:
Hubungan sosial antara bangsawan pemilik tanah dan budak pada masa feodal jelas berbeda sifat hubungannya secara substansial antara kelas majikan kapitalis dan buruh proletariat
C. Pandangan Agama menurut Karl Marx
Bagi Marx, agama merupakan medium dari ilusi sosial. Dalam agama tidak ada pendasaran yang real-objektif bagi manusia untuk mengabdi pada kekuasaan supranatural. Ia justru melihat bahwa agama tidak berkembang karena ada kesadaran dari manusia akan pembebasan sejati namun karena kondisi yang diciptakan oleh orang-orang yang memiliki kuasa untuk melanggengkan kekuasaannya. Propaganda inilah yang disebutnya sebagai candu bagi masyarakat. Berkaitan dengan hal ini Marx mengkritik agama Kristen yang telah mempropagandakan etika ketertundukan. Dalam etika ketertundukan itu manusia hanya bisa tunduk terhadap segala aturan yang dilegitimasi sebagai aturan dari Allah. Manusia pasif dan menerima penderitaan sebagai karunia, sebagai sarana untuk mencapai kebahagiaan kekal. Ini mengindikasikan bahwa manusia akhirnya hanya bisa menerima penderitaannya tak berbuat apa-apa. Justru sikap tunduk inilah yang menguntungkan kaum kapitalis yang nota bene menguasai roda perekonomian. Dalam konteks ini Marx melihat bahwa agama adalah ekspresi langsung dari kelas yang berkepentingan, kelas yang dominan secara ekonomi bahkan politik yaitu kelas kapitalis.
Contoh :
Ketika ada dua orang yang berselisih dan beda kepercayaan, maka ketika mereka adu mulut tidak jarang yang mengomel dibelakang: "dasar kafir!"
D. Modal Produksi
Modal produksi merupakan gabungan antara kekuasaan produksi (forces of production) dan hubungan produksi (relation of production). Unsur hubungan produksi disini menunjuk pada hubungan institusional atau hubungan sosial dalam masyarakat yang pada artinya menunjuk pada struktur sosial. Karakteristik hubungan produksi ini sekaligus merupakan faktor penciri yang membedakan satu dan tipe lain dari moda produksi dalam masyarakat.
Contoh :
E. Referensi
Ø Sunarto Kamanto, 2004.Pengantar Sosiologi (edisi revisi).Jakarta:Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Ø Upe, Ambo. 2010. Tradisi Aturan dalam Sosiologi dari Filosofi Positivisting ke Post Positivisting. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Ø Anthony, Giddens dan Bell Daniel. 2008. La Sosiologie Histoire et Idees, Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar