Rabu, 26 September 2012

Tugas Sosiologi Agama KPI1D_2012_Tiara Desta Arum

Nama               : Tiara Desta Arum, NIM : 1112051000124

Kelas               : KPI 1/D

Mata Kuliah    : Sosiologi Agama

 

 

SOSIOLOGI KARL MARX

 

Karl Mark lahir di Their, Prusia 5 Mei 1818. Karl mark sering disebut-sebut bukan sebagai seorang sosiologi karena karyanya yang luas dalam mencakup dalam ilmu sosiologi, namun ada satu hal teori Karl Mark yang sangat berhubungan dengan ilmu sosiologi, terutama diEropa yang sangat terpengaruhi oleh toeri sosiologi Karl Mark..

Tulisan tulisan Karl Marx selalu bisa ditafsirkan dengan berbagai makna dan mengandung banyak penafsiran , akan hal nya seperti empat tema dasar dalam karyanya yang menjadi pokok pemikiran yaitu : konsepsi umum mengenai masyarakat, teori kelas, teori pemerintahan dan teori ideologi. Mark juga menceritakan bagaimana ia dibimbing untuk meninggalkan ideologi Hegel dan Mark sangat mengkritik teori Hegel , mark mengikuti Feuerbach dalam mengkritik teori Hegel terhadap filsafat idealis, Mark berpendirian demikian bukan hanya karena ia menganut orientasi materialis tetapi juga minatnya dalam aktivitas praktis. Pandangan Hegel sangatlah berdeda denngan Mark yang tertuju pada kerja yanga nyata . Hegel melihat pada masalah yang keliru sejauh yang menjadi sasaran perhatian Mark. Mark merasa idealisme Hegel mengarah ke orientasi politik  yang sangat koservatif karena menurut Hegel proses evolusi terjadi diluar kontrol invidu dan diluar aktivitas mereka.[1]

Oleh karena karena itu pendirian pendirian Mark sangat berdeda, Mark menyatakan bahwa masalah kehidupan modern dapat dirujuk ke sumber materialnya yang riil( misalnya struktur kapitalisme). Dan Mark sangat mendukung kritikan Feurbach terhadap sejumlah pemikiran Hegel misalnya,Materialisme dan penolakannya terhadap keabstrakan terori Hegel, dan Marx pun sangat puas dengan pendapat Feurbach terhadap  ilmu sosiologi yang memusatkan perhatian pada kehidupan keagamaan, sedangkan Marx yakin bahwa seluruh dunia sosial, dan khususnya kehidupan ekonomilah yang harus dianalisis. Mark memungut apa yang dianggapnya unsur terpenting dari dua pemikiran itu seperti dialektika Hegel dan materialisme Feurbach yang menjadi teori filsafat sendiri yaitu, materialisme dialektika yang menekankan pada hubungan dialektika dalam kehidupan material.

Mark adalah penindasan sistem kapitalis yang dilahirkan oleh revolusi industri. Perhatian Mark terhadap  revolusi, yang bertolak belakang dengan perhatian sosiolog konservatif yang menginginkan reformasi dan perubahan secara tertib.[2]

Pemikiran Marx sangat dipengaruhi oleh seorang filsafat  Imanuel Kant dan inilah yang menyebabkakn pemikiran meraka sejalan. Teori mark saja secara garis besar dapat dikatakan bahwa Mark menawarkan teori sebuah teori tentang masyarakat kapitalis berdasarkan citranya mengenai sifat mendasar manusia. Dan Mark yakin bahwa manusia pada dasarnya produktif yaitu untuk bertahan hidup mereka perlu bekerja di dalam dan dengan alam, mereka harus bekerja untuk mendapatkan apa yang mereka harus miliki dan pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang perlu bekerja sama dalam kehidupan mereka.

Teori kapitalisme Karl Mark pada dasarnya adalah sebuah struktur atau rangkaian struktur yang membuat batas pemisah antara seorang individu dan proses produksi , produk yang akan diproses dan orang lain, dan akhirnya juga memisahkan diri invidu itu sendiri, dan inilah yang dinamakan konsep Alienasi. Hal inilah yang menghancurkan keterkaitan alamiah antar manusia individual serta antara manusia individual dengan apa-apa yang mereka hasilkan.

·         Cara Produksi Karl Mark

 

Mark menggambarkan garis-garis besar tentang pendekatan manusia dengan dasar atau fundamen masyarakat yang terletak dalam kehidupan materilnya. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya manusia akan bekerja untuk mendapatkan apa yang ia inginkan dan dari sinilah manusia akan menjadi seorang produksi, dan disini Mark akan menjelaskan cara produksi dari masyarakat berupa "tenaga kerja produksi" (manusia,mesin dan teknik) dan hubungan "hubungan produksi"(perbudakan, sistem bagi hasil, sistem kerajinan tangan, bekerja upahan) . Cara produksi ini membentuk 'kaki penopang' yang menyangga superstruktur politik, yudiris dan ideologis masyaarakat . Selama kurun waktu berlangsungnya sejarah yang terjadi pergantian cara berproduksi : dari yang model kuno, model asia, feodastis dan bonjuris.

Banyak penafsiran dalam memperdebaatkan tentang apa yang seharusnya dipahami dari "dasar material masyarakat", tentang cara-cara yang dijelaskan lewat "tenaga produksi" dan "hubungan produksi". Pada titik ini naskah Karl Mark sering tidak tepat dalam menjelaskan, bersifat ambigu dan memiliki begitu banyak variasi.

 

·         Teori Tentang Kelas-Kelas Sosial

 

Analisis tentang masyarakat dalam masalah kelas sosial sebenarnya tidak ditemukan oleh Karl Marx. Bahkan para penulis dikalangan "bonjuris" seperti Adam Smith atau Alexis de Tocqueville juga mengakui sebelumnya bahwa masyarakat memang terbagi atas kelas-kelas yang ditentukan oleh posisi ekonomi,status, penghasilan, posisi kekuasaan yang berbeda dan memiliki kepentingan yang berlainan.

Perkembangan kapitalisme pernah mengacau balaukan masyarakat feudal yang terstruktur pada tiga aturan besar yaitu : kaum petani, kaum aristocrat atau bangsawan dan pendeta. Dengan perkembangan baru muncullah dua kelas baru : pertama kelas bonjuris(bourgeois) yang telah menstabilisasikan rezim(tatanan) lama dan yang memegang tempat yang dominan, dan kemudian kalangan Ploetar atau rakyat jelata yang miskin dan terdiri dari sekumpulan tukang di pabrik-pabrik dan para petani yang terusir dari tanahnya dan kemudian menjadi tenaga kerja utama dibengkel kerja dan firma-firma industri besar.

Namun proyek yang dilakukan Marx ini kurang mengungkapkan eksistensi kelas-kelas sosial atau mendeskripsikan situasinya dibanding memahami dinamika pergulatan kelas. Pertama ia mendefisikan kelas-kelas itu lewat situasi yang dikaitkan dengan hubungan produksi . Kaum bonjuris menjadi pemilik modal sedangkan kakum ploetar yang menjadi tanaga kerja dan ketika Marx masih hidup orang bisa membandingkan istilah ploetar dengan para buruh menjadi 90% dari jumlah seluruh para pekerja adalah buruh.

Antara kelas bonjuris dan kelas ploetar menjadi sebuah persaingan yaitu dimana kaum bonjuris yang selalu haus akan keuntungan dan persaingan semakin tergerak untuk semakin menggencet kaum ploetar.

Hegel dan Marx membedakan "kelas bagaimana kondisi dirinya sendiri" dari "kelas bagi dirinya sendiri". Kelas sebagaimana kondisi dirinya sendiri didefinisikan sebagai keseluruhan individu yang secara umum memiliki kondisi kerja yang sama, status yang sama dan permasalahan yang sama.

 

·         Ideologi Karl Marx  

Marx tidak memiliki teori yang sistematik tentang ideology . Marx menempatkan ideology sebagai keseluruhan ide yang dominan dan diusung oleh sebuah masyarakat sebagai kelompok sosial dalam bingkai superstruktur masyarakat.

Mark juga memiliki teori tentang ideology sebagai semacam alienasi, pengertian ini dipinjam oleh seorang filsuf Ludwig Feuerbach yang merupakan penulis L'Essence du christianisme (Esensi Kristianisme) (1864) yang bagi Feuerbach agama itu merupakan proyeksi dalam bentuk 'surga bagi pemikiran(ide)", harapan dan keyakinan manusia. Orang bisa mempercayai eksistensi Tuhan secara riil seperti yang telah ditemukannya. Marx pun mengambil kembali pemikiran ini bahwa agama adalah "candu bagi masyarakat" . selanjutnya ia akan mengusungnya kedalam analisis komoditas.[3]

Dan elemen-elemen analisis ini pun diambil kembali dan dikembangkan oleh sejumlah penulis Marxis seperti Anthonio Gramsci, Gyorgy Lukacs, Karl Mannheim dan Louis Athusser yaitu para penulis yang bukan penganut aliran Marxisme pun ikut menggarisbawahi bobot penemuan beberapa analisis Karl Mark.

 

 

 

 

 

 

Daftar  Pustaka

-George & Douglas, Teori sosiologi Modern edisi ke-6(2003:kencana Media Group)

-Philippe dan Jean, Sosiologi Sejarah dan Berbagai Pemikirannya(siderejo: kreasi perum Siderejo Bumi Indah,2004)

 



[1] George & Douglas, Teori sosiologi Modern edisi ke-6(2003:kencana Media Group)

[2] . George & Douglas, Teori sosiologi Modern edisi ke-6(2003:kencana Media Group)

[3] Philippe dan Jean, Sosiologi Sejarah dan Berbagai Pemikirannya(siderejo: kreasi perum Siderejo Bumi Indah,2004)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini