Karl marx lahir di Trier, prusia, 5 mei 1818. Orang tua karl max adalah dari keluarga pendeta yahudi (rabbi). Tetapi, karena alasan bisnis luther ketika karl marx masih sangat muda. Tahun 1841 karl max menerima gelar doktor filsafat dari universitas berlin. Marx menerbitkan beberapa karya yang sukar dipahami. Diantaranya : the holy family dan the german ideologi. Marx menikah pada 1843 dan tak lama kemudian ia terpaksa meninggalkan jerman untuk mendapatkan suasana yang liberal di paris. Di paris ia terus bergulat dengan hegel dan pendukungnya, tetapi ia juga menghadapi dua gagasan baru-sosialisme perancis dan ekonomi politik inggris. Dengan cara yang ujnik ia menggabungkan hegelisme, sosialisme dan ekonomi politik yang kemudian menentukan orientasi intelektual.
Max sendiri memiliki kepekaan yang mendalam menyangkut artikulasi diarletika kekuatan ekonomi, sosial, dan ideologi dalam dinamika sejarah. Hukum –hukum kapitalisme (yang merupakan hukum tendeinus) terbukti menyebabkan krisis yang bisa melahirkan pemberontakan.
Teori tentang kelas –kelas sosial
Analisi tentang masyarakat dalam menganalisis masalah kelas sosial sebenarnya tidak ditemukan oleh karl max. Para ahli lainnya juga mengakui sebelumnya bahwa masyarakat memang terbagi atas kelas –kelas yang ditentukan oleh posisi ekonomi, status, penghasilan, posisi, kekuasaan yang berbeda dan memiliki kepentingan yang berkelindan. Marx membadakan "keloas sebagaimana kondisi dirinya sendiri didefinisikan sebagai keseluruhan individu yang secara umum memiiliki kondisi kerja yang sama, status yang sama, dan permasalahan yang sama. Sedangkan kelas bagi dirinya sendiri merupakan sebuah kelas yang karena tlah menyadari akan adnya kepentingan bersama, lalu mengorganisasikan diri menjadi gerakan sosial berbentuk sindikat dan partai, yang berarti menempa diri untuk mencari identitas.
Marx menyadari sepenuhnya eksistensi dan peran brbagai kelas dalam masyarakat. Dalam les luttes de classes en france (perjuangan kelas-kelas sosial di perancis) ia secara sadar mendeskripsikan sekurang-kurangnya 7 kelas dan fraksi kelas yang berbeda: yaitu kelas aristokrasi finansial, borjuis industrial, borjuis kecil, proletar, petani kecil, tuan-tuan tanah besar dan sebagainya. Namun menurutnya dinamika kapitalisme, konsentrasi produksi dan krisis-krisis yang terjadi secara periodik cenderung meradikalkan pertentangan antara kedua golongan diantara mereka: yaitu kaum proletar dan kaum borjuis.
Teori ideologi
Sebagaimana halnya tentang pertanyaan negara (pemerintahan), Marx tidak memiliki teori sistematik yang ideologi, sebaliknya, yang ada hanya analisis-analisis parsial dan belum rampung namun seringkali berbobot dan tajam. Analisis ini berkisar pada beberapa tema yang sifatnya fundamental.
Marx menempatkan ideologi sebagai keseluruhan ide yang dominan dan diusung oleh masyarakat sebagai kelompok sosial dalam bingkai superstruktur masyarakat. Ideologi ini dikondisikan oleh bingkai atau batas ekonomi dan menjadi sendikondisikan oleh bingakai atau batas ekonmi dan menjadi semacam refleksi atau bingkai itu.Dengan demikian kaum borjuis yang semakin menanjak telah menentukan pemikiran – pemikiran tentang kebebasan,hak asasi manusia, kesetaraan i dihadapan hukum (hak) dalam bingkai perguulatan menghadapi orde atau tatanan lama. Mereka ini cenderung memindahkan apa – apa yang menjadi ekpresi kepentingan kelasnya menjadi nilai - nilai yang universal.
Marx juga memiliki sebuah teori tentang ideologi sebagai semcam alienasi.Pengertian ini dipinjam filsuf Ludwig Feuerbach yang merupakan penulis L'Essence du chirstianisme (Esensi Kristianisme)(1864). Bagi feuerbach agama itu merupakan proyeksi dalam bentuk "surga bagi pemikiran(ide)", harapan dan keyakinan manusia. Orang bia mempercayai eksistensi tuhan secara riil seperti yang ditemukannya. Marx mengambil kembali pemikiran ini (bahwa agama adalah "candu bagi masyarakat) dan selanjutnya ia akan mengusungnya ke dalam analisis komoditas.
Karl Marx percaya dalam kapitalisme, terjadi keterasinagan (alienasi) manusia dari dirinya sendiri. Kekayaan pribadi dan pasar menurutnya tidak memberikan nilai dan arti pada semua yang mereka rasakan sehingga mengasingkan manusia, manusia dari diri mereka sendiri. Hasil keberadaan pasar, khususnya pasar tenaga kerja menjauhkan kemampuan manusia untuk memperoleh kebahagiaan sejati, karena dia menjauhkan cinta dan persahabatan. Dia berpendepat bahwa dalam ekonomi klasik, menerima pasar tanpa memperhatikan kekayaan pribadi, dan pengaruh kebradaan pasar pada manusia. Sehingga sangat penting untuk mengetahui hubungan antra kekayaan pribadi, ketamakan, pemisahan buruh, modal dan kekayaan tanah, antara pertukaran dengan kompetisi, nilai dan devaluasi manusia, monopoli dan kompetisi dan lain-lain. Fokus kritiknya terhadap ekonomi klasik adalah, is tidak memeperimbangkan kekuatan produksi akan meruntuhkan hubungan produksi.
Hasil dari teori historis Karl Marx pada masyarakat antara lain :
- masyarakat feudalisme, dimana faktor-faktor produksi berupa tanah pertanian dikuasai oleh tuan-tuan tanah.
- Pada masa kapitalisme hubunganantara kekuatan dan relasi prodksi akan berlangsung, namunkarena terjadi peningkatan output dan kegiatanekonomi, sebagaimana feudalisme juga mengandung benih kehancurannya, maka kapitalismepun akan hancur dan digantikan dengan masyarakat sosialise.
- Masa sosialisme dimana relasi produksi mengikuti kapitalisme masih mengandung sisa-sisa kapitlisme.
- Pada masa komunisme, manusia tidak didorong untuk bekerja dengan intensif uang atau materi.
Menurut Karl Marx dalam komoditas dan kelas dapat dibagi menjadi dua kelas, yaitu:
- kaum kapitalis (borjuis) yang memiliki alat-alat produksi.
- Kaum buruh (proletar) yang tidak memiliki alat-alat produksi, ruang kerja, maupun bahan-bahan produksi.
Konsentrasi modal
Meskipun model karl marx memberi asumsi mengenai adanya pasar persaingan sempurna dengan jumlah yang besar untuk perusahan-perusahan kecil dalam tiap –tiap industri, namun karena ketatnya persaingan maka akan mengarah pada jatuhnya industri-industri kecil sehingga akan mengurangi persaingan.
Untuk mengurangi adanya persaingan salah satunya dengan peusatan modal. Pemusatan modal ini terjadi melalui sebuah redistribusi pada modal. Karl Marx menujukan bahwa perusahaan yang besar lebih bias mencapai skala ekonomi yang lebih baik ketimbang perusahaan yang kecil, hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar itu dapat memproduksi dengan biaya yang rendah. Persaingan diantara perusahaan yang besar dan yang kecil menghasilkan pertumbuhan monopoli. Penambahan modal secara lebih jauh dengan mengembangkan sistem kredit dan kerja sama dalam bentuk organisasi bisnis.
Daftar pustaka:
#Pendahulu dan pendiri sosiologi
#Marx dan sosiologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar