Selasa, 13 Oktober 2015

Mir'atun Nisa_Fertilitas,Mortalitas,& Migrasi_Tugas ke-2


Mir'atun Nisa
PMI'5 (1113054000038)
FERTILITAS, MORTALITAS, DAN MIGRASI
1.       Definisi Fertilitas, Mortalitas, dan Migrasi
A.        Fertilitas
Fertilitas merupakan kemampuan berproduksi yang sebenarnya dari penduduk (actual reproduction performance). Atau jumlah kelahiran hidup yang dimiliki oleh seorang atau sekelompok perempuan.
Kelahiran yang dimaksud disini hanya mencakup kelahiran hidup, jadi bayi yang dilahirkan menunjukan tanda-tanda hidup meskipun hanya sebentar dan terlepas dari lamanya bayi itu dikandung.
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seseorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Fekunditas, sebaliknya, merupakan potensi fisik untuk melahirkan anak. Jadi merupakan lawan arti kata sterilitas. Natalitas mempunyai arti sama dengan fertilitas hanya berbeda ruang lingkupnya. Fertilitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia.
Istilah fertilitias sering disebut dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang wanita dengan adanya tanda-tanda kehidupan, seperti bernapas, berteriak, bergerak, jantung berdenyut dan lain sebagainya. Sedangkan paritas merupakan jumlah anak yang telah dipunyai oleh wanita. Apabila waktu lahir tidak ada tanda-tanda kehidupan, maka disebut dengan lahir mati (still live) yang di dalam demografi tidak dianggap sebagai suatu peristiwa kelahiran.
Kemampuan fisiologis wanita untuk memberikan kelahiran atau berpartisipasi dalam reproduksi dikenal dengan istilah fekunditas. Tidak adanya kemampuan ini disebut infekunditas, sterilitas atau infertilitas fisiologis.
Pengaruh Fertilitas
Menurut Ida Bagus Mantra (1985), terdapat sejumlah factor yang dapat mempengaruhi fertilitas yang dibedakan atas factor-faktor demografi dan factor-faktor non demografi. Factor-faktor demografi antara lain: struktur atau komposisi umur, status perkawinan, umur kawin pertama, keperidian atau fekunditas, dan proporsi penduduk yang kawin. Factor-faktor non demografi antaranya keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita, urbanisasi dan industrialisasi. Factor-faktor tersebut dapat berpengaruh secara langsung ataupun tidak langsung terhadap fertilitas.
Davis dan blake (1956 dalam Ida Bagus Mantra,1985) memperinci pengaruh factor social melalui 11 "variable antara" yang dikelompokkan sebagai berikut:
·         Variable-variabel yang mempengaruhi hubungan kelamin
·         Umur memulai hubungan kelamin (kawin)
·         Selibat permanen, yaitu proporsi wanita yang tidak pernah adakan hubungan kelamin
·         Lamanya masa reproduksi yang hilang karena perceraian, perpisahan atau ditinggal pergi oleh suami dan suami meninggal.
·         Abstinensi sukarela
·         Abstinensi karena terpaksa (impotensi, sakit, berpisah sementara yang tidak dapat dihindari.
·         Frekuensi hubungan seks.
Variable-variabel yang mempengaruhi kemungkinan konsepsi
·         Keperidian dan kemandulan (fekunditas dan infekunditas).
·         Menggunakan atau tidak menggunakan alat kontrasepsi.
·         Kesuburan atau kemandulan yang disengaja (sterilitas)
Variable-variabel yang mempengaruhi kehamilan dan kelahiran dengan selamat
·         Kematian janin oleh factor-faktor yang tidak dissengaja
·         Kematian janin oleh factor-faktor yang disengaja
B.      Mortalitas
Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga, rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun. Mortalitas berbeda dengan morbiditas yang merujuk pada jumlah individual yang memiliki penyakit selama periode waktu tertentu.
Pengaruh Mortalitas
Faktor-faktor yang mempengaruhi kematian dibagi menjadi dua yaitu:
1.      Faktor langsung (faktor dari dalam)
2.      Umur
3.      Jenis kelamin
4.      Penyakit
5.      Kecelakaan, kekerasan, bunuh diri
 
 Faktor tidak langsung (faktor dari luar)
1.      Tekanan, baik psikis maupun fisik,
2.      Kedudukan dalam perkawinan
3.      Kedudukan sosial-ekonomi,
4.      Tingkat pendidikan,
5.      Pekerjaan,
6.      Beban anak yang dilahirkan,
7.      Tempat tinggal dan lingkungan,
8.      Tingkat pencemaran lingkungan,
9.      Fasilitas kesehatan dan kemampuan mencegah penyakit,
10.  Politik dan bencana alam.
C.     Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
 
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.
Jenis-jenis Migrasi
Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan hal tersebut, migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu :
Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :
Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran.
Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran.
Pengaruh Migrasi
Pada dasarnya faktor-faktor orang yang melakukan migrasi dibagi menjadi dua, yaitu faktor pendorong dan faktor penarik.
contoh faktor pendorong:
1.      Berkurangnya lapangan pekerjaaan di tempat asal
2.      Bencan alam seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus dll
3.      Adanya wabah penyakit berbahaya
4.      Makin berkurangnya sumber-sumber alam ditempat asal
Contoh faktor penarik:
1.      Adanya rasa kecocokan di tempat yang baru atau kesempatan untuk memasuki lapangan pekerjaan yang cocok
2.      Kesempatan untuk mendapatkan pendapatan yang lebih baik
3.      Kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi
4.      Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang dianaggap menyenangkan misalnya iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas umum lainnya
5.      Banyak terdapat tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi penduduk-penduduk pedesaan atau kota kecil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini