Selasa, 13 Oktober 2015

Yuyun Yunena_Masalah Kota dengan Teori Stratifikasi Fungsional_Tugas 5 Soskot

Teori Sratifikasi Fungsional Dan
Studi Kasus Pekerja Penyapu Jalan
 
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana seorang pekerja penyapu jalan dalam menjalankan tugasnya. Adapun landasan teori yang digunakan adalah stratifikasi fungsional. Pendekatan penelitian dilakukan secara deskriptif kualitatif. Data yang dikumpulkan melalui observasi dan wawancara mendalam dengan menggunakan pandu wawancara.
Teori Sratifikasi Fungsional
Teori stratifkasi fungsional seperti yang diungkapakan Kingsley  Davis dan Wilbert Moore (1945) menjelaskan bahwa mereka menganggap stratifikasi sosial sebagai fenomena universal dan penting. Menerut mereka tak ada masyarakat yang tidak terstratifkasi atau sama sekali tanpa kelas. Pandangan mereka bahwa stratifikasi adalah keharusan fungsional. Semua masyarakat memerlukan sistem seperti dan keperluan ini menyebabkan adanya sistem stratifikasi, mereka juga memandang stratifikasi juga sebagai struktur, dan menunjukkan bahwa stratifikasi tidak mengacu kepada individu di dalam sistem stratifikasi tetapi lebih kepada sistem posisi (kedudukan). Mereka memusatkan perhatian pada persoalan bagaimna posisi tertentu memengaruhi tingkat prestise yang berbeda dan tidak memusatkan perhatian pada masalah bagaimana cara individu dapat menduduki posisi tertentu.
Penempatan sosial yang tepat dalam masyarakat menjadi masalah karena tiga alasan mendasar. PERTAMA, posisi tertentu lebih  menyenangkan untuk diduduki ketimbang posisi yang lain. KEDUA, posisi tertentu lebih penting untuk menjaga kelangsungan hidup masyarakat ketimbang posisi yang lain. KETIGA, posisi-posisi sosial yang berbeda memerlukan bakat dan kemampuan yang berbeda pula.
Davis dan Moore memusatkan perhatian pada posisi yang fungsinya lebih penting dalam masyarakat. Posisi yang tinggi tingkatannya dalam sistem stratifikasi diangggap kurang menyenangkan untuk diduduki, tetapi lebih penting untuk kelangsungan hidup masyarakat dan memerlukan bakat dan kemampuan terbaik.
Posisi tingkat rendah dalam sistem stratifikasi dianggap lebih menyenangkan namun kurang penting dan memerlukan bakat kemampuan yang tak terlalu besar. Masyrakat pun tak  terlalu menharusakan individu yang menduduki posisi rendah itu melaksanakan kewajiban ereka secra tekun.
Dapat dinyatakan bahwa kita tak harus menawarkan kepada orang kekuasaan, prestise dan pendapat untuk membuat mereka mau menduduki posisi tingkat tinggi. Orang dapat sama-sama termotivasi oleh kepuasan mengerjakan pekerjaan yang baik atau oleh peluang yang tersedia untuk melayani orag lain.
Studi Kasus
Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri. Ciri kehidupan kota adalah diantaranya adalah : 1. Adanya pelapisan sosial ekonomi misalnya perbedaan tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan. 2. Pada umumnya masyarakat kota lebih bersifat individu sedangkan sifat solidaritas dan gotong royong sudah mulai tidak terasa lagi. (stereotip ini kemudian menyebabkan penduduk kota dan pendatang mengambil sikap acuh tidak acuh dan tidak peduli ketika berinteraksi dengan orang lain. Mereka mengabaikan fakta bahwa masyarakat kota juga bisa ramah dan santun dalam berinteraksi).Yang menentukan seseorang bisa bertahan hidup di kota biasanya adalah pekerjaan nya, dari pekerjaannya itulah akan adanya perbedaan kelas-kelas sosial diantaranya kelas elit, kelas menengah dan kelas bawah.
Hasil dari penelitian saya tentang petugas penyapu jalan adalah sebagai berikut. Petugas penyapu jalan umumya mereka adalah dari kalangan kelas bawah yang rata-rata pendidikannya hanya lulusan SD/SMP. Mereka bekerja sebagai petugas penyapu jalan di daerah ciputat, mereka memilih bekerja sebagai petugas penyapu jalan agar bisa bertahan hidup dikota dan untuk mendapatkan upahnya menggunakan sistem upah menurut waktu. Dengan menerima upah setiap bulannya sebesar Rp. 680.000. Adapun peran pemerintah dianggapnya kurang memperhatikan para petugas penyapu jalan misalnya dari fasilitas peralatan seperti sapu dan serok sampah yang disediakan dinas pasokannya kurang, sehingga terkadang mereka harus membeli sendiri, dan mereka juga membutuhkan tanggungan kesehatan karena setiap hari mereka bersentuhan dengan sampah. Beliau juga melakukan pekerjaannya secara rutin dan tekun setiap hari walaupun terkadang terhambat karena cuaca. Dan yang terahir menurut salah satu petugas penyapu jalan pekerjaan ini sangat penting baginya untuk menjaga kelangsungan hidup karena melihat sulitnya mencari pekerjaan serta untuk memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga yang sangat beragam dengan harga yang semakin meningkat.
Dapat disimpulkan bahwa stratifikasi  fungsional menempatkan individu pada posisi mereka yang tepat. Walaupun hanya bekerja sebagai petugas penyapu jalan akan tetapi posisi ini lebih penting untuk menjaga kelangsungan hidupnya ketimbang harus mencari pekerjaan lain yang memerlukan bakat dan kemampuan yang berbeda.
 
Daftar Pustaka
George Ritzer & Douglas J. Goodman. 2007. TEORI SOSIOLOGI MODERN. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Raho, Bernard SVD. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta : Prestasi Pustakaraya
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini