KELUARGA BESARKU
1. ASAL USUL
Keluarga merupakan institusi yang paling penting pengaruhnya terhadap proses sosioalisasi. Hal ini dimungkinkan sebab berbagai kondisi keluarga; pertama, keluarga merupakan kelompok primer yang selalu bertatap muka di antara anggotanya, sehingga dapat selalu mengikuti perkembangan anggota-anggotanya. Kedua, orang tua memiliki kondisi yang tinggi untuk mendidik anak-anaknya, sehingga menimbulkan hubungan emosional yang hubungan ini sangat memerlukan proses sosialisasi. Ketiga, adanya hubungan sosial yang tetap, maka dengan sendirinya orang tua memiliki peranan yang penting terhadap proses sosialisasi kepada anak. Menurut Horton dan Hunt keluarga merupakan kelompok yang memiliki nenek moyang yang sama, kelompok kekerabatan yang disatukan oleh ikatan darah dan perkawinan, pasangan perkawinan dengan atau tanpa anak, pasangan nikah yang mempunyani anak, dan satu orang duda atau janda dengan beberapa anak . Beberapa Pendekatan Teori Sosiologi Dalam Keluarga di antaranya adalah Struktural Fungsional, Teori konflik, dan Teori Interaksionisme Simbolik. Dari pendekatan ketiga teori sosiologi ini yakni Teori Struktural Fungsional, Teori Konflik, dan Teori Interaksionisme Simbolik terhadap lembaga keluarga, masing-masing mendiskripsikan proses sosial yang terjadi dalam keluarga. Bahwa dalam sebuah keluarga ada fungsi dan disfungsi yang terjadi antara anggota keluarga. Dalam keluarga pun sering terjadi pertentangan (konflik) internal maupun eksternal anggota keluarga. Dan sebagai lembaga sosialisasi pertama (lembaga keluarga) dimana di dalamnya terdapat proses interaksi antara anggota keluarga sehingga ada kesepahaman dan tercipta keharmonisan dalam keluarga itu. Menurut saya ketiga pendekatan tersebut masih terdapat dalam lembaga keluarga saat sekarang. Hal ini terlihat terjelas dalam kehidupan sehari-hari individu sebagai anggota dalam lembaga keluarga. Meskipun pada dasarnya keluarga yang mempunyai fungsi antara lain: biologis, afeksi, pendidikan, ekonomi, sosialisasi, keagamaan, dan perlindungan sudah mengalami perubahan (pergeseran).
Saya anak ke 7 dari 7 bersaudara, kami terdiri dari 4 anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Pertama saya akan menceritakan sekilas tentang kelurga besar saya dari bapak. Saya biasa memanggil bapak dengan sebutan Abah. Abah saya anak ke 5 dari 6 bersaudara, 2 saudaranya sudah meninggal dunia ketika masih kecil. Dan ke 4 saudara lainnya masih ada sampai sekarang termasuk abah saya. Abah saya merupakan keturunan ke 4 dari syekh Abdul Ghani yang merupakan salah satu wali Allah. Sedikit cerita kakek dan nenek saya asli orang Malang Nengah Kec.Pagedangan, Tangerang Banten. Kakek dari abah saya sudah meninggal dari abah saya duduk di bangku kelas 2 SD, nenek dari abah saya meninggal dari tujuh tahun yang lalu. Kakak pertama abah saya seorang kiayi di daerah kampung saya, kakak kedua seorang ustad dan juga bekerja di PT.Sudamanik, kakak ketiga abah saya perempuan, dia tidak berpendidikan apalagi bekerja, adik di bawah abah saya hanya seorang buruh pabrik biasa, dan abah saya seorang ustad di daerah kampung saya juga bekerja sebagai buruh pabrik biasa. Dari keluarga abah saya memiliki banyak sepupu yang tidak bisa di jelaskan satu persatu. Kedua keluarga besar dari ibu saya. Saya tidak bisa menceritakan semuanya karena ibu saya memiliki banyak saudara. Ibu saya anak pertama dari 12 bersaudara, tetapi yang masih hidup sampai sekarang hanya 5 bersaudara termasuk ibu saya. Keluarga dari ibu saya rata-rata perempuan, hanya ada 1 anak laki-laki yang kini menjadi mamang saya. Adik-adik ibu saya tidak ada yang bekerja karena keluarga saya tinggal di kampung, jadi tidak begitu mementingkan pendidikan. Adik-adik ibu saya semuanya sudah menikah dan memiliki anak. Ibu saya hanya seorang Ibu Rumah Tangga. Dari keluarga ibu, saya masih memiliki kakek dan nenek yang kini umurnya sekitar 80 tahun . dari keluarga ibu, saya juga memiliki banyak sepupu. Namun hanya ada satu yang paling dekat dengan saya, karena umurnya yang hanya beda 1 tahun dan dia juga seorang perempuan, sehingga saya menganggapnya sebagai adik saya sendiri meskipun dari fisik dia jauh lebih tinggi dari pada saya. Itulah cerita singkat tentang keluarga besarku yang memiliki arti dan peran yang sangat berharga dalam hidup saya.
2. JARINGAN SOSIAL
Beda hal nya antara kedua keluarga dari bapak maupun ibu saya. Kalau dari keluarga bapak saya mayoritas mereka menjadi guru ngaji atau ustad dan bekerja di pabrik swasta. Tetapi kakak kedua bapak saya memiliki sebuah warung di rumahnya. Kalau dari ibu saya mayoritas mereka hanya menjadi ibu rumah tangga, dan ada adik ibu saya yang menjadi pembantu di rumah tetangga saya. Saya bukanlah terlahir dari keluarga yang berada, tetapi keluarga saya adalah satu-satu nya aset yang sangat berharga dan tidak terhitung nilainya .
3. NILAI – NILAI DAN SISTEM SOSIAL BUDAYA YANG DIPERGUNAKAN DIDALAM KELUARGA
Diantara kedua keluarga besar saya ini memiliki sedikit perbedaan dalam nilai – nilai dan sistem sosial. Jika dari keluarga bapak saya mereka berpendapat bahwa anak-anaknya lebih baik menikah dengan yang sekampung saja, karena itu dianggap lebih mengeratkan hubungan silahturahmi antar kedua pihak. Kalau dari keluarga ibu saya mereka berpendapat jika seseorang laki-laki ada yang ingin menikahi anaknya meskipun umur anaknya baru berusia 15 tahun maka mereka akan segera menikahkan anaknya. Dan ibu saya termasuk orang yang menikah di umur 15 tahun. Namun ini hanya nilai dan sistem sosial budaya yang dipergunakan didalam keluarga saya, selebihnya Allah lah yang mengatur Jodoh hamba-hamba.
Daftar Pustaka
Setiadi, Elly M dan Usman Kolip.2010.Pengantar Sosiologi:Pemahaman fakta dan Gejala Permasalahan Sosial. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar