Selasa, 13 Oktober 2015

Andi Dewi Mahardika_Keluarga Besarku_tugas 5

Keluarga Besarku 



Saya Andi Dewi Mahardika anak pertama dari bapak Andi Palowongi dan Nihlah Sanwani.saya memiliki tiga orang adik, dua laki laki dan satu perempuan, Andi Muhammad Alvin Bintang adalah adik pertama, Andi Muhammad Aqil Rasya adik kedua, dan Andi Diva Fakhira adik ke tiga. Saya terlahir dari orangtua yang berbeda suku budaya,  bapak saya berasal dari Sulawesi –Selatan dan bersuku Bugis, Ibu saya berasal dari Jakarta dan bersuku betawi.

Asal Usul Keluarga

Hasil penelitian yang baru saya ketahui  dari keluarga ibu yang berasal dari jakarta, saya terlahir dari keturunan H.Sanwani bin H.Ilyas bin H.Ridan. H.Ridan memiliki dua orang anak yaitu H.ilyas dan H.Asnawi dari H. Ilyas terlahirlah 8 orang anak yaitu Hj.Mun, Hj.Miah, Hj.Mida, H.Nusi, H.Mukhsin, H. Khopsoh, H.Sanwani dan Hj. Jamilah. H. Sanwani menikah dengan Hj. Sumiyati dan mendapatkan lima orang anak yaitu,anak pertama adalah H. Abdul Muis yang menikah dengan Hj. Titin Qomariah dan dikaruniain empat orang anak, Paradisa cahya putri, Fadhil, syauqi, dan wildan. Anak kedua adalah H. Nasrullah yang menikah dengan Hj.Dede marlia dan dikaruniai tiga orang anak yaitu Alamsyah siraj deandra, Emirsyah Nata Deandra, dan Arkansyah Davi Natha deandra. Anak ketiga adalah Anisul fuad yang menikah dengan Riska dan dikaruniai empat orang anak yaitu, muhammad atar shabi, muhammad afwan zero, nadira mumtaz, dan alana. Anak keempat adalah ibu saya sendiri yang menikah dengan bapak seperti yang sudah dijelaskan diatas. Dan anak terakhir H.Saifullah menikah dengan Rosi dan di karuniai satu orang anak bernama davira. Inilah asal usul keluarga saya dari keluarga ibu yang berasal dari jakarta dan bersuku betawi.

Dan hasil dari keluarga bapak yang berasal dari Sulawesi Selatan saya belum spesifik dalam menjabarkannya karena pengetahuan yang masih terbatas, yang saya tahu saya bermarga Andi, marga Andi ini di Sulawesi –Selatan bearasal dari bangsawan –bangsawan kerajaan, diwariskan hasil genetis (keturunan) Lapatau dengan putri raja bone sejati yang berada di Sulawesi –Selatan. Gelar Andi tersebut bertujuan untuk menandai bangsawan –bangsawan. yang berada dipihak belanda.

Jaringan Sosial Keluarga

Jaringan sosial yang terbentuk dari keluarga yang berasal dari betawi ini sangat meluas. Ada usaha dalam keluarga kita yakni penyewaan alat alat pesta dan perias pengantin, bisa disebut dengan wedding Organizer yang telah di rilis dari tahun 1955 dan dijalankan turun temurun sampai sekarang, awalnya wedding organizer ini hanya melayani rias pengantin yang berawal dari Hj. Asenah ibu dari Hj. Sumiyati. Dan pada tahun 75 H. Sanwani dan Hj. Sumyati menambahkan item penyewaan alat- alat pesta.

Untuk menjalankan usaha ini kita banyak menghubungkan jaringan sosial kepada wirausaha lain seperti toko "sinar bali" yaitu pembuatan baju pengantin yang  berada di tanah abang, penyewaan kursi, Ac dan blower,  berasal dari "yuli tenda" yang berada di Bintaro. Dan bekerja sama dengan "nandi photos" yaitu fotografer untuk acara wedding. "Organ tunggal" juga bekerjasama dengan kami yang berada di ciledug serta "ibu sri" yang biasa kami panggil untuk pembawaan acara adat adat. Kami memiliki 20 karyawan yang bekerja di bidangnya masing masing seperti bidang perias, pembuatan tenda, pembuatan pelaminan, alat alat masak, supir, sampai penyuci, yang rata rata karyawan berasal dari keluarga sendiri yaitu perias, dan sisanya berasal dari luar jakarta.

Penyewaan alat pesta ini sudah sangat dikenal dan dipercayai oleh masyarakat jakarta-selatan,dan tanggerang. bahkan sering juga sampai jakrta barat, jakarta Timur,dan Jakarta pusat. Dalam seminggu usaha ini dapat sebanyak banyaknya menerima lima penyewaan dengan masing masing paket ada paket paling rendah 9 juta, hingga paling tinggi 20 juta, dan dapat terkumpul kurang lebih 80 juta perminggu. Inilah jaringan sosial dari keluarga saya di Jakarta.

Jaringan sosial keluarga saya yang berada di sulawesi selatan berada di soppeng dan Makassar. Keluarga saya berasal dari marga Andi, arti Andi dalam bugis adalah adalah sebagai tanda atau lambang kebangsawanan dan terpelajar. Marga Andi di Sulawesi ini sangat di hormati karena berlambang kebangsawanan dan terpelajar strata tinggi dari pada Marga marga lainnya, meskipun strarta yang terpandang, marga Andi tidak memutus jaringan kepada marga –marga yang lain. pada zaman modern ini marga Andi sudah di smaratakan artinya tidak memandang lagi tingkat kebangsawanannya tetapi mungkin jika di daerah daerah plosok marga Andi masih dipandang sebagaimana awalnya.

Orang orang Sulawesi terkenal dengan orang –orangnya yang cerdas, berpengetahuan luas serta bekerja keras seperti keluarga saya yang berada di makassar tante saya yang bekerja sebagai PNS serta om saya yang bekerja sebagai TNI AU, mereka juga memiliki usaha air galon yang banyak di distribusikan ke warung-warung, lembaga –lembaga  sekitar seperti sekolah, rumah makan,hingga ke bandara internasional sultan Hassanuddin Makassar. Semua dilakukan hanya sendiri tanpa bantuan karyawan. Kerjanya yang gigih ini sangat menguntungkan hasilnya mereka dapat mengkuliahkan anaknya di fakultas kedokteran Universitas Hassanudin Makassar, dan bisa dibilang hidup lebih dari cukup.

Nilai-Nilai Budaya

Nilai –nilai budaya yang masih dilaksanakan pada keluarga di jakarta yakni, kita keluarga H.Ilyas wajib menghadiri Halal bi halal yang dilaksanakan pada hari kedua lebaran idul adha, guna mengeratkan tali silaturahmi dan mengenalkan pada anak cucu untuk mengetahui keluarga besarnya.

Setiap melaksanakan pernikahan juga dari anak pertama sampai anak terakhir keluarga H.Sanwani menggunakan adat betawi yakni palang pintu, palang pintu adalah upacara adat betawi dimana pada saat rombongan mempelai laki-laki sampai di tempat mempelai wanita, mempelai laki laki tidak diperkenankan masuk sebelum menyelesaikan syarat syarat yang diminta oleh pihak besan mempelai wanita. Syaratnya biasanya ada dua, yang pertama si penganten laki laki harus bisa silat mengalahkan pesilat dari besan wanita, dan pengantin laki laki dituntut harus bisa mengaji.

Kaedah yang terkandung dari upacara palang pintu adalah penganten laki laki dituntut bisa main silat agar dapat melindungi istrinya dari orang orang jahat. Dan juga penganten laki laki dituntut harus bisa mengaji agar nantinya bisa menjadi imam  yang baik dalam segi agama islam dan mencontohkan hal –hal baik kepada Anak dan Istrinya.

Dan nilai nilai budaya yang masih dilakukan pada keluarga di makassar yang bersuku bugis ini sangat terlihat pada saat upacara pernikahnnya, pada tanggal 20 September kemarin sepupu saya Andi Rahmanhiare telah melaksanakan lamarannya. Lamaran dalam suku bugis ini juga sebagian rangkaian acara pernikahan adat yang dijalani, perlu diketahui budaya adat perkawinan Bugis Makassar adalah salah satu budaya pernikahan di Indonesia yang paling kompleks dan melibatkan banyak emosi. Mulai dari ritual lamaran hingga resepsi pernikhan akan melibatkan seluruh keluarga yang berkaitan dengan kedua pasangan calon mempelai. Di tambah lagi dengan biaya mahar dan "doi panaik" atau uang naik atau biaya pernikahan yang selangit. Sebenarnya dulu adat budaya pernikahan yang tergolong mewah ini hanya berlaku bagi keluarga kerajaan namun sekarang mulai diperaktekan pada masyarakat umum suku Bugis Makasar.

Dalam lamarannya sepupu saya Andi Rahmanhiare melaksanakannya seperti adat Bugis lainnya, pihak calon laki –laki membalas dan menyeimbangi pantun dari pihak keluarga perempuan. Dan dalam lamarannya membicarakan tentang jumlah mahar, biaya pernikahan dan seserahan, serta hari dan tanggal baik pernikahan. Biasanya proses lamaran dalam Bugis ini sangat alot dan tidak mendapatkan keputusan apa –apa sehingga harus mengulangi lagi prosesi lamaran, tetapi pada lamaran sepupu saya ini langsung menentukan semuanya tanpa mengulang lagi proses lamaran.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini