Nama : Rissa Diah Dwi Djayanti
NIM : 11150510000156
Jurusan : Jurnalistik 1A
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
KELUARGA BESARKU
Asal usul
Keluarga berasal dari bahasa sansekerta "kulawarga" kata kula berarti "Ras" dan warga berarti "anggota". Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, dalam pengertian sosiologis, secara umum keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan ikatan perkawinan, darah, atau adopsi, merupakan susunan rumah tangga sendiri, berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain yang menimbulkan peranan-peranan sosial bagi suami istri, ayah dan ibu, putra dan putrinya, saudara laki-laki dan perempuan serta pemeliharaan kebudayaan bersama. Jadi keluarga merupakan kesatuan sosial yang terikat oleh hubungan darah dan masing-masing anggotanya memiliki peranan yang berlainan sesuai denga fungsinya.
Jika kita berbicara mengenai keluarga, saya pun memiliki sedikit cerita tentang asal-usul keluarga saya, Nama saya Rissa Diah Dwi Djayanti saya lahir dari pasangan Bapak Adi Sutisno dan Ibu Nurul Subadryiah yaitu kedua orang tua saya, saya anak kedua dari dua bersaudara dan saya memiliki seorang kakak perempuan, saya dilahirkan di Malang jawa timur, ayah saya lahir di banyuwangi jawa timur anak ke dua dari 5 bersaudara dan nenek dari bapak saya adalah orang Asli banyuwangi,dan ayah dari bapak sudah meninggal dan hanya tinggal ibunya saja saya memanggilnya mbah uti atau mbah putri. dan saya kurang dekat dengan keluarga dari bapak karena memang jarang pulang ke banyuwangi karena cukup jauh perjalannya.
dan ibu saya lahir di Malang jawa timur anak ke 1 dari 5 bersaudara sebenaranya memiliki 1 kakak tiri karena dulu mbah uti atau ibu dari ibu saya pernah menikah sebelum menikah dengan mbah kung yaitu bapak kandungnya ibu saya.ibu saya sejak SMP di urus oleh Mak ti yaitu teman dari mbah uti karena tidak memiliki anak dan juga anak dari mbah uti juga banyak jadi ibu saya diurus oleh mak ti.sebenarnya orang tua kakek dari ibu saya berasal dari Madura jadi kalau menurut ibu saya darah kami masih ada sedikit darah maduranya, walaupun tidak ada satu keluargapun yang tinggal di madura saat ini dan orang tua dari ibu saya sudah meninggal. Dan saya cucu ke 3 dari 11 cucu mbah uti dan mbah kung,
JARINGAN SOSIAL
Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang dijalin dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman,keturunan, dll.Analisis jaringan jejaring sosial memandang hubungan sosial sebagai simpulan dan ikatan. Simpul adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar aktor tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan antar simpul. Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa jaringan jejaring sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari Keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seorang individu dalam mencapai tujuannya.Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan jejaring sosial adalah peta semua ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji. Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial aktor individu. Konsep ini sering digambarkan dalam diagram jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai titik dan ikatan sebagai garis penghubungnya.
Keluarga besar dari bapak saya rata-rata berprofesi sebagai PNS tapi Cuma bapak saja yang tidak berprofesi sebagai PNS karena bapak dulu memilih merantau dan bekerja di pabrik, dan sekarang bapak sudah pengsiun dan bekerja sama di CV om Akbar yang istrinya adalah adik kandung ibu saya dan sedikit menanamkan modal disana dan membantu pekerjaan om akbar dan bapak sendiri pun memiliki keinginan untuk membuka usaha yang berbeda setelah mendapat kan cukup bekal nantinya, dan ibu saya adalah ibu rumah tangga yang baik.
Nilai-nilai sosial dan sistem sosial budaya yang dipergunaka di dalam keluarga
Nilai dan sistem budya yang di terapkan di keluarga besar saya adalah tentunya nilai agama dan budaya, karena budaya dari kedua orang tua saya sama-sama dari jawa timur tidak terlalu ada perbedaan dan didalam keluarga besar saya tidak terlalu berbau adat dan mungkin hanya sedikit yang berbau adat seperti pesta pernikahan harus berbau ada jawa itu saja kalau menurut keluarga saya dan juga kalau dilihat dari segi Agama tentunya dikeluarga saya sangat menjunjung tinggi nilai keagamaan bahwa saya dan kakak saya tidak boleh meninggalkan solat karena ini juga sebagian dari tujuan kita hidup, dan bapak juga mengatakan kepada anak-anaknya harus bisa mengaji dan menutup auratnya tetapi bapak saya bukanlah orang yang terlalu keras dalam mendidik dan mengerti batasan-batasan dan kalau menurut bapak solat itu penting dan dia akan selalu mengingatkan dan bertanya kepada anak-anaknya apakah sudah menunaikan ibadah solat fardhu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar