Selasa, 13 Oktober 2015

Shofia Nurwahidah _ KPI 1B _ Keluarga Besarku _ tugas 5

SHOFIA NURWAHIDAH

Komunikasi penyiar islam

11150510000076

 

Keluarga Besarku

1.      Asal usul

Aku tinggal bersama ibuku Dra. Hj. Djuariah beserta adikku yang bernama Salma Rahmatunnisa. Ia baru saja duduk dikelas dua Tsanawiyah. Ia menuntut ilmu di sebuah pondok pesantren yang dulu aku tinggakan sebagai temapat untuk menuntut ilmu pula. Sedangkan Ayah ku Saeful Mubarak telah meninggal dunia ketika aku berumur lima tahun. Beliau wafat akibat penyakit yang dideritanya yaitu liver pada hati. Dan sekarang ibuku yang berperan ganda sebagai ayah dan ibu yang sangat menyayangi kedua putrinya. Beliau tak pernah mengeluh untuk terus berjuang.

Keluarga besarku merupakan keluarga yang mayoritas berasal dari suku sunda. Ayahku berasal dari keluarga besar yang bersuku sunda, tepatnya di daerah Cianjur. Sedangkan keluarga besar dari ibuku berasal dari suku sunda, tepatnya daerah kota Bandung. Jadi dapat terlihat kekentalan adat dan kebiasan yang biasanya dilakukan oleh keluarga besarku. Dari persamaan suku yang ada dalam keluarga besarku membuat kebersamaan dalam keluargaku mudah terjalin. Sosialisasi diantara kelaurga besarku sangat terlihat. Kesamaan pemikiran antara keluarga besar dari ayah maupun ibu membuat kebersamaan kami dengan mudah terjalin.

Keseharian keluarga besarku pun sering menggunakan bahasa sunda. Tidak heran jika kami dengan mudah berkomunikasi dan berinteraksi kesesama dengan keluarga besar dengan mudah. Karna dengan berinteraksi dan kepahaman yang sama kami dapat saling menjalin kebersamaan antar keluarga.

 Dalam keluarga besarku, alhamdulillah aku dapat bersyukur karna keluarga besarku keluarga yang mengerti dengan agama. Mayoritas mengenal bahkan mengalami menuntut ilmu di sebuah pondok pesantren. Ataupun keluarga besarku yang telah wafat merupakan seseorang yang dikenal sebagai orang yang berilmu.

 

2.      Jaringan sosial

Status sosial yang dimiliki keluarga besarku mayoritas sebagai orang-orang yang menyebarkan ilmunya. Mereka berkerja sebagai guru. Ayahku sebelum wafat berprofesi sebagai guru, beliau mengajar pelajaran agama di sekitar masyarakat. Ststus sosial yang dimiliki ayahpun bisa dikaitkan sebagai orang yang dipandang dalam lembaga agama, atau sebagai ustadz. Status sosial yang didapati ayah atau ibuku merupakan satus yang diberikan oleh masyarakat (Ascribed status). Begitu pula ibuku, beliau termasuk kedalam lembaga agama atau sebagai ustadzah. Beliau juga berprofesi sebagai guru, beliau mengajar Taman Kanak-kanak dan mengajar sebuah yayasan TPA.

Setelah ayahku wafat, ibulah yang menggantikan profesi ayah. Bibi ataupun pamanku juga banyak yang berprofesi sebagai guru maupun orang yang berperan di lembaga agama, atau ustadz dan ustadzah. Profesi lain yang dijalankan oleh keluarga besarku adalah orang yang berprosesi sebagai pedagang.

Keluarga besarku yang tinggal di kota Cianjur mereka memenfaatkan tempat yang sesuai dengan tempatnya, mereka menggeluti dibidang perkebunan, atau memanem padi, memanen ikan-ikanan, dan buah-buahan.

 

3.      Nilai-nilai dan sistem sosial budaya yang dipergunakan

Kehidupan berkeluarga yang ada dalam keluargaku relatif baik. Nilai-nilai budaya yang ada dalam keluarga cukup kental. Dalam keluargaku adat dan kebudayan seperti adat pernikahan masih dipergunakan. Namun dalam peraturan peraturan tertentu tidak ada yang mewajibkan ataupun melanggar keharusan untuk menikahi suku lain.

Hubungan sosial diantara keluargaku masih sangat akrab, kami bahkan selalu mengadakan perkumpulan ketika idul fitri. Dan pada moment inilah kami selalu berkumpul dan menjalin silaturahmi dengan seluruh keluarga besar yang ada dalam keluarga kami. Tidak hanya dalam moment idul fitri, kami juga sering mengadakan acara yang biasa disebut haul, atau memperingati hari wafatnya salah satu dari keluarga kami.

Nilai budaya seperti bahasa yang sering kami gunakan menjadi poin untuk saling berinteraksi. Karna kedua keluargaku yang berasal dari suku dan budaya yang samalah kelurgaku dapat mudah untuk saling berinteraksi ataupun menjalin hubungan sosial yang baik antar keluarga. Sehingga kami bisa terus menjalin silaturahmi dengan baik.

 

4.      Teori-teori sosial

Dalam teori-teori mengenai keluarga ini dapat dikaitkan dengan banyak teori, diantaranya:

·         struktur dan fungsi sosial: dalam teori ini seperti halnya status yang dimiliki keuargaku sebagai guru maupun ustdz dan ustdzah.

·         Pranata sosila: banyak hubungan yang terjadi dalam keluagaku dan memiliki fungsi yang berbeda-beda.

Masih banyak lagi teori-teori yang menyangkut dengan analisis mengenai Keluarga Besarku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini