MARXISME
"Marxisme" tidak sama dengan "Komunisme". "Komunisme" yang juga disebut "Komunisme Internasional" adalah nama "gerakan kaum komunis". Komunisme adalah gerakan dan kekuatan politik partai-partai komunis yang sejak revolusi oktober 1917 di bawah pimpinan W.I. Lenin menjadi kekuatan politis dan ideologis internasional. Istilah "Marxisme" sendiri adalah sebutan bagi pebakuan ajaran resmi Karl Marx yang terutama dilakukan oleh temannya Fredrich Engels ( 1820-1895) dan oleh tokoh teori Marxis Karl Kautsky (1854-1938). Marxisme sendiri adalah sebuah paham yang bersumber dari ajaran Karl Marx untuk menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik. Marxisme lahir karena adanya penolakan marx terhadap sistem kapitalis, marx melihat pada saat itu terjadi kesenjangan sosial di mayarakat eropa. Dimana kaum-kaum yang berasal dari bangsawan (borjuis) telah menguasai kaum bawahan (buruh). Saat itu kaum buruh (proletar) dipaksakan untuk bekerja hanya demi segelintir kaum bangsawan. Dengan kata lain, lahirnya Marxisme adalah beranjak dari konteks masyarakat industri Eropa. Munculnya marxisme dan teori kritis merupakan respon dari dua perspektif sebelumnya, yakni liberalisme dan realisme. Marxisme dan teori kritis menganggap bahwa liberalisme dan realisme merupakan perspektif yang terbatas, maka itu keduanya tidak fleksibel. Keduanya dapat dikatakan gagal dalam memaknai sistem internasional, yang terus berkembang. Realisme dan liberalisme dianggap hanya berpatokan pada orientasi aktor seperti power dan interest yang kurang memperhatikan proses sosial pada aktor yang pada dasarnya sudah dikrontruksi secara historis dan secara tersirat.
TEORI KRITIS
Produk yang diciptakan oleh sekelompok neo-Marxis Jerman yang tidak puas akan kondisi teori Marxian, karena teori Marxian cenderung membahas determinisme ekonomi. Teori kritis bertujuan mengungkap hakikat dan sifat masyarakat secara lebih akurat. Teori ini terdiri atas kritik dari berbagai aspek kehidupan sosial dan intelektual.,seperti :
a. KRITIK atas TEORI MARXIAN
Para teoretisi kritis begitu terusik oleh para determinis ekonomi, para Marxis mekanitis atau mekanis. Beberapa orang mengeritik terminisme yang tersirat dalam sebagian karya asli Marx. Sebagian besar memusatkan perhatiannya pada kritik neo-marxis, terutama karena mereka menafsirkan karya Marx secara amat mekanistis. Teoretisi kritis tidak mengatakan bahwa para determinis ekonomi salah ketika memusatkan perhatiannya pada asapek lain kehidupan sosial.
b. KRITIK POSITIVISME
Positivisme dipahami sebagai pandangan yang mengangap adanya metode ilmiah tunggal yang dapat diberlakukan pada seluruh bidang kajian. Positivisme mengambil ilmu-ilmu fisika sebagai standar kepastian dan ketepatan bagi seluruh disiplin.
c. KRITIK terhadap SOSIOLOGI
Sosiologi diserang karena saintisme-nya atau menjadikan metode ilmiah sebagai tujuan itu sendiri. Aliran kritis berpandangan bahwa sosiologi tidak serius mengeritik masyarakat atau melampaui struktur sosial yang ada. Menurut mereka sosiologi juga telah menghindar dari kewajibannya untuk membantu orang-orang yang ditindas oleh masyarakat kontemporer.
d. KRITIK terhadap MASYARAKAT MODERN
Aliran kritis berorientasi ke level kultural yang pandangannya sebagai realitas masyarakat kapitalis modern. Jadi, fokus dominasi dunia medern bergeser dari ekonomi menuju ranah kebudayaan. Pandangan aliran kritis yaitu bahwa dimasyarakat modern represi yang ditimbulkan oleh rasionalitas telah menggeser eksploitasi ekonomi sebagai masalah sosial dominan. Menurut teoritisi kritis, rasionalitas formal sudah pasti berkaitan dengan pertanyaan tentang cara terbaik untuk mencapai tujuan.
e. KRITIK terhadap KEBUDAYAAN
Teoritisi kritis melancarkan kritik sgnifikan terhadapa apa yang mereka sebut dengan industri kebudayaan, struktur rasional dan birokratis yang mengendalikan kebudayaan modern. Minat para industri kebudayaan mencerminkan perhatian mereka terhadap konsepsuprastruktur seperti dikemukakan Marx, ketimbang terhadap basis ekonomi. Adada dua hal yang dikhawatirkan oleh pemikir kritis terhadap industri ini. Pertama, Mereka mencemaskan kepalsuan yang ada di dalamnya. Kedua, efek menaklukan, represif, dan membodohkan bagi masyarakat.
f. KRITIK terhadap TEORI KRITIS
Teori kritis di kritik karena teori kritis dituduh terlalu ahistoris , menelaah berbagai peristiwa tanpa memperhatikan konteks historis dan komparatifnya. Kemudian teoritisi kritis cenderung beragumen bahwa kela spekerja tidak lagi menjadi kekuatan revolusioner, pendapat yang bertolak belakang dengan analisis Marxian tradisional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar