MARXISME
Perkembangan Marxisme Eropa di Akhir Abad 19
Ketika banyak sosiolog abad 19 mengembangkan teori mereka berlawanan dengan Marx, terjadi upaya serentak sejumlah Marxis untuk menjernihkan dan memperluas teori Marxian. Antara 1875 dan 1925 terdapat sedikit tumpang-tindih antara Marxisme dan sosiolog (kecuali Weber). Kedua aliran pemikiran ini (Marxisme dan Weberian) berkembang secara parallel dengan sedikit atau tak ada pertukaran pemikiran antara keduanya.
` setelah kematian Marx, teori Marxian mula-mula didominasi oleh orang yang melihat adanya determinisme ekonomi dan ilmiah didalam teorinya. Wallerstein menyebutkan era ini sebagai era "Marxisme ortodoks". Pada dasarnya Marxisme ortodoks ini adalah teori ilmiah Marx yang telah membuka kedok hukum ekonomi yang menguasai dunia kapitalis. Pemikir Marxian awal seperti Karl Kautsky berupaya mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai cara berperannya hukum ekonomi itu. Ada beberapa masalah berkenaan dengan perspektif ini. Pertama, perspektif ini mengesampingkan tindakan politik, padahal ini adalah salah satu landasan teori Marx. Artinya, individu terutama buruh dipandang tak perlu melakukan apapun. Menurut pandangan ini, tanpa terelakan system kapitalis akan hancur. Pada tingkat teori, Marxisme deterministis ini mengesampingkan hubungan dialektika antara individu dan struktur social yang lebih luas. Masalah ini menimbulkan reaksi di kalangan teoritis Marxian dan mendorong adanya Marxisme Hegelian diawal 1990-an. Mereka dinamakan Marxisme Hegelian karena mereka mencoba menyatukan pemikiran Hegel tentang kesadaran dengan determinisme ekonomi Marx yang memusatkan perhatian pada struktur ekonomi masyarakat. Pemikiran Marxisme Hegelian lebih menekankan pada pentingnya tindakan individu dalam melaksanakan revolusi social.
Teori Kritis
Teori kritis adalah produk sekelompok neo-Marxis Jerman yang tak puas dengan keadaan teori Marxian, terutama kecenderungannya menuju determinisi ekonomi. Teori keritis sebagian besar terdiri dari kritik terhadap berbagai aspek kehidupan social dan intelektual, namun tujuan utamanya adalah mengungkapkan sifat masyarakat secara lebih akurat.
Kritik terhadap Teori Marxian
Teori kritis mengambil kritik terhadap teori Marxian titik tolaknya. Teoritis kritis ini merasa sangat terganggu oleh pemikir Marxis penganut determinisme ekonomi yang mekanistis. Teoritis kritis tak menyatakan bahwa determinis ekonomi keliru, ketika memusatkan perhatian pada bidang ekonomi, tetapi karena mereka seharusnya juga memusatkan perhatian pada aspek kehidupan social yang lain
Kritik terhadap Positivisme
Kritik terhadap positivisme berkaitan dengan kritik terhadap determinisme ekonomi karena beberapa pemikir determinisme ekonomi menerima sebagian atau seluruh teori positivisme tentang pengetahuan. Aliran kritis menentang positivisme karena, teori positivisme cenderung melihat kehidupan social sebagai proses alamiah. Singkatnya positivisme mengabaikan actor, menurunkan actor ke derajar yang pasif yang ditentukan oleh kekuatan alamiah.
Kritik terhadap Sosiologi
Sosiologi diserang karena keilmiahannya yakni karena menjadikan metode ilmiah sebagai tujuan didalam dirinya sendiri. Selain dari itu sosiologi juga dituduh menerima status quo. Menurut aliran kritis, sosiologi telah melepaskan kewajibannya untuk membantu rakyat yang ditindas oleh masyarakat masa kini. Menurut anggota aliran ini, sosiologi lebih memperhatikan masyarakat sebagai satu kesatuan ketimbangan memperhatikan individu dalam masyarakat maka mereka mengabaikan interaksi individu dan masyarakat. Namun hal ini menjadi serangan aliran kritis terhadap sosiologi, karena mengabaikan individu sosilog dianggap tidak mampu mengatakan sesuatu yang bermakna tentang perubahan politik yang dapat mengarah ke masyarakat yang adil.
Kritik terhadap Masyarakat Modern
Kebanyakan teori Marxian awal secara tegas tertuju ke bidang ekonomi sedangkan aliran kritis menggeser orientasinya ketingkat cultural mengingat kultur dianggap sebagai realitas masyarakat kapitalis modern. Pandangan aliran kritis adalah bahwa dalam masyarakat modern penindasan dihasilkan oleh rasionalitas yang menggantikan eksploitasi ekonomi sebagai masalah social dominan.
Kritik terhadap Kultur
Teoritis kritis melontarkan kritik pedas terhadap apa yang mereka sebut "industry kultur", yakni struktur yang dirasionalkan dan dibirokratisasikan yang mengendalikan kultur modern. Aliran kritis juga tertarik dan kritis terhadap apa yang disebut sebagai "industry pengetahuan", yang mengacu kepada entitas-entitas yang berhubungan dengan produksi pengetahuan yang menjadi struktur otonom didalam masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar