Karl Marx
I. Marxisme
Marxisme adalah sebuah paham yang mengikuti pandangan-pandangan dari Karl Marx. Marx menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem sosial dan sistem politik. Pengikut teori ini disebut sebagai Marxis.
Teori ini merupakan dasar dari teori komunisme modern. Teori ini bermula ketika Marx memprotes terhadap paham kapitalisme.
Marx menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar. Kondisi kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa bekerja berjam-jam dengan upah minimum sementara hasil keringat mereka dinikmati oleh kaum kapitalis. Banyak kaum proletar yang harus hidup di daerah pinggiran dan kumuh. Marx berpendapat bahwa masalah ini timbul karena adanya "kepemilikan pribadi" dan penguasaan kekayaan yang didominasi orang-orang kaya. Untuk mensejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa paham kapitalisme diganti dengan paham komunisme. Bila kondisi ini terus dibiarkan, menurut Marx kaum proletar akan memberontak dan menuntut keadilan. Itulah dasar dari marxisme.
II. Teori Kritis
Teori kritis adalah sekelompok neo-Marxis Jerman yang tak puas dengan adanya teori Marxian karena kecenderunga teori tersebut ialah menuju determinisme ekonomi. Teori kritis sebagian besar terdiri dari kritik terhadap berbagai aspek kehidupan sosial dan intelektual, namun tujuan utamanya adalah mengungkapkan sifat masyarakat secara ilmiah.
1. Kritik terhadap Teori Marxian
Para teoritisi kritis merasa sangat terganggu oleh para pemikir Marxis yang menganut determinisme ekonomi yang mekanistis karena seharusnya tidak hanya fokus kepada bidang ekonomi saja melainkan bidang sosial lainnya.
2. Kritik terhadap Positivisme
Kritik terhadap positivisme karena kurangnya beberapa bagian yang berkaitan dengan kritik terhadap determinisme ekonomi karena beberapa pemikir determinisme ekonomi menerima sebagian atau seluruh dari positivisme tentang pengetahuan. Positivisme diserang karena berpuas diri hanya dengan menilai alat untuk mencapai tujuan tertentu, dan karena tak membuat penilaian serupa terhadap tujuan.
3. Kritik terhadap Sosiologi
Sosiologi diserang untuk dikritik karena menjadikan metode ilmiah sebagai tujuan di dalam dirinya. Aliran kritis berpandangan bahwa sosiologi tidak serius mengkritik masyarakat, tak berupaya merespon struktur sosial masa kini. Menurut aliran kritis, sosiologi juga telah menghindar dari kewajibannya untuk membantu orang-orang yang ditindas oleh masyarakat kontemporer.
4. Kritik terhadap Masyarakat Modern
Kebanyakan karya aliran kritis ditunjukan untuk mengkritik masyarakat modern dan berbagai jenis komponennya. Kebanyakan teori Marxian awal secara tegas tertuju kepada bidang ekonomi sedangkan aliran kritis menggeser orientasinya ke tingkat kultural mengingat kultur dianggap sebagai realitas masyarakat kapitalis modern.
5. Kritik terhadap Kultur
Teoritisi kritis melontarkan kritik pedas terhadap apa yang mereka sebut "industri kultur" yakni struktur yang dirasionalkan dan dibirokratisasikan (misalnya jaringan televisi) yang mengendalikan kultur modern. Perhatian terhadap industri kultur lebih mencerminkan perhatian mereka terhadap konsep superstruktur Marxian ketimbang terhadap basis ekonomi. Industri kultur menghasilkan apa yang secara konvensional disebut "kultur massa" yang didefinisikan "sebagai kultur yang diatur…tak spontan. dimaterialkan, dan palsu, bukan ketimbang sesuatu yang nyata" (Jay, 1973:216).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar