Nama: Rizka Fitriana Sari
1113051000119
KPI 1/C
A. Marxisme
Marxisme merupakan aliran yang ditujukan bagi penganut ajaran Karl Marx atau lebih spesifiknya adalah sebuah aliran filsafat yang ditujukan kepada ajaran-ajaran Karl Marx, dan para penganutnya disebut dengan marxis. Aliran atau paham marxisme ini lahir berawal dari suatu pertemuan dari tempat-tempat Karl Marx dalam sejarah perjuangan kelas-kelas, yaitu kelahiran gerakan buruh.
Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap paham kapitalisme. Ia menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar. Kondisi kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa bekerja berjam-jam dengan upah minimum sementara hasil keringat mereka dinikmati oleh kaum kapitalis.
Marx berpendapat bahwa masalah ini timbul karena adanya "kepemilikan pribadi" dan penguasaan kekayaan yang didominasi orang-orang kaya. Untuk mensejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa paham kapitalisme diganti dengan paham komunisme. Bila kondisi ini terus dibiarkan, menurut Marx kaum proletar akan memberontak dan menuntut keadilan. Marxisme ini berbasis pada ekonomi yang kemudian menciptakan supra-struktur (politik-ideologi dll)—hubungan-hubungan ekonomi menghasilkan fenomena-fenomena sosial, budaya dan politik yang meliputi semua hal termasuk diantaranya ideologi, kesadaran politik hingga budaya yang berhubungan dengan media.
Tiga aspek utama Marxisme adalah:
1. Dialektis dan materialis konsep sejarah - sejarah umat manusia secara mendasar bahwa perjuangan antara kelas-kelas sosial.
1. Dialektis dan materialis konsep sejarah - sejarah umat manusia secara mendasar bahwa perjuangan antara kelas-kelas sosial.
2. Kritik kapitalisme - Dalam masyarakat kapitalis, minoritas ekonomi (borjuis) mendominasi dan mengeksploitasi kelas pekerja (proletar) mayoritas.
3. Advokasi dari revolusi proletar. Dalam rangka mengatasi belenggu milik pribadi kelas pekerja harus merebut kekuasaan politik secara internasional melalui revolusi sosial dan mengambil alih kelas kapitalis di seluruh dunia dan menempatkan kapasitas produktif masyarakat menjadi kepemilikan kolektif.
Yang disebut sebagai materialisme dialektik dan materialisme historis karena peristiwa kehidupan yang didominasi oleh keadaan ekonomis yang materil itu berjalan melalui proses dialektik. Marx berkeyakinan bahwa seluruh sejarah manusia akan menuju kesuatu keadaan ekonomis tertentu yaitu komunisme, dimana milik pribadi akan diganti menjadi milik bersama dan barulah kebahagiaan bangsa manusia akan tercapai. Dengan kata lain bahwa perjuangan kelas yang dilakukan Marx secara muthlak untuk mencapai masyarakat komunis.
B. Teori Kritis
Teori kritis adalah produk dari sekelompok neo-Marxis Jerman yang tidak puas dengan kondisi teori Marxian, khususnya kecenderungan teori ini ke arah determinisme ekonomi. Organisasi yang diasosiasikan dengan teori kritis, Institut Penelitian Sosial, secara resmi dibentuk di Frankfrut Jerman, pada tanggal 23 Februari 1923. Dahulu dan sebagian besar pada masa kini, teori kritis berorientasi Eropa, meskipun pengaruhnya ke dalam sosiologi Amerika tumbuh semakin pesat.
Kritik Utama Terhadap Kehidupan Sosial dan Intelektual
Teori kritis sebagian besar terdiri dari kritik atas berbagai aspek kehidupan sosial dan intelektual, tujuan utamanya adalah mengungkap hakikat dan sifat masyarakat secara lebih akurat.
Kritik atas Teori Marxian. Teori kritis menjadikan teori Marxian sebagai pijakan awal kritiknya. Beberapa orang mengkritik determinisme yang tersirat dalam sebagian karya asli Marx, sebagian besar memusatkan perhatiannya pada aspek lain kehidupan sosial.
Kritik Positivisme. Teoretisi kritis juga memusatka perhatian pada dukungan filosofis terhadap penelitian ilmiah, khususnya yang beraliran positivisme. Positivisme dipahami sebagai pandangan yang menganggap adanya metode ilmiah tunggal yang didapat diberlakukan pada seluruh bidang kajian. Positivisme mengambil ilmu fisika sebagai standar kepastian dan ketepatan bagi seluruh disiplin. Kaum positivis percaya bahwa pengetahuan bersifat netral. Mereka dapat menjauhkan nilai-nilai manusia dari karya mereka. Positivisme ditentang oleh mazhab kritis karena cenderung mereifikasi dunia sosial dan melihatnya sebagai proses netral.
Kritik terhadap Sosiologi. Sosiologi diserang karena menjadikan metode ilmiah sebagai tujuan itu sendiri. Mazhab kritis berpandangan bahwa sosiologi tidak secara serius mengkritik masyarakat atau melampaui struktur sosial yang ada. Sosiologi, menurut mazhab kritis telah menghindar dari kewajibannya untuk membantu orang-orang yang ditindas oleh masyarakat kontemporer.
Kritik terhadap Masyarakat Modern. Kebanyakan karya mazhab kritis ditujukan untuk mengkritik masyarakat modern dan berbagai komponennya. Kalau diantara teori Marxian awal secara khusus mengarah pada ekonomi. Mazhab kritis mengalihkan orientasinya ke level kultural yang dipandangnya sebagai realitas masyarakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar