Rabu, 09 Oktober 2013

Siti Utami KPI 1A Tugas5_maxismedanTeoriKritis

Siti Utami Prismamudti

1113051000019

 

 

MARXISME

Marxisme merupakan pondasi dari teori komunis modern Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap kapitalisme Ia menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar (buruh) Kondisi kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa bekerja berjam-jam dengan upah minimum, sementara hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati oleh kaum kapitalis (bangsawan). Marx berpendapat bahwa masalah ini timbul karena adanya "kepemilikan pribadi" dan penguasaan kekayaan hanya diperuntukan orang-orang kaya,. Untuk menyejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa paham kapitalisme diganti dengan paham komunisme. Apabila selalu tetap berpihak npada kaum capitalism, maka kaum proletar akan melakukan pemberontakan, inilah yang menjadi dasar dari teori maxisme.

Marxisme memadukan tiga tradisi intelektual yang masi telah sangat berkembang saat itu, yaitu filsafat Jerman, teori politik Perancis, dan ilmu ekonomi inggris. Marxisme tidak bisa begitu saja dikategorikan sebagai "filsafat" seperti filsafat lainnya, sebab marxisme mengandung suatu dimensi filosofis yang utama dan bahkan memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap banyak pemikiran filsafat.

 

TEORI KRITIS

Teori kritis adalah suatu produk yang lahir dari suatu kelompok yang merasa tidak puas dengan keadaan teori Marxian., terutama terhadap kecenderungannya menuju determinisme ekonomi. Teori kritis berasal dari sebagian besar berorientasi ke pemikir Eropa, meski pengaruhnya tumbuh dalam sosiologi Amerika. Teori kritis sebagian besar terdiri dari kritik terhadap berbagai aspek kehidupan sosial dan intelektual, namun tujuan utamanya adalah mengungkapkan sifat secara lebih tepat.

 

 

1.      Kritik atas teori Marxian

 

Teori kritis menjadikan teori-teori Marxian sebagai pijakan awal kritiknya. Teori ini begitu terusik oleh para determinis ekonomi, para Marxis, mekanistis, atau mekanis. Teoritisi kritis tidak mengatakan bahwa para determinis ekonomi salah ketika memusatkan perhatiannya pada ranah ekonomi..     

 

2.     Kritik postivisme

Positivisme dipahami sebagai pandangan yang mengangap adanya metode ilmiah tunggal yang dapat diberlakukan pada seluruh bidang kajian. Positivisme mengambil ilmu-ilmu fisika sebagai standar kepastian dan ketepatan bagi seluruh disiplin.

3.           KRITIK terhadap SOSIOLOGI

Sosiologi diserang karena saintisme-nya atau menjadikan metode ilmiah sebagai tujuan itu sendiri. Aliran kritis berpandangan bahwa sosiologi tidak serius mengeritik masyarakat atau melampaui struktur sosial yang ada. Menurut mereka sosiologi juga telah menghindar dari kewajibannya untuk membantu orang-orang yang ditindas oleh masyarakat kontemporer.

4.        KRITIK terhadap MASYARAKAT MODERN

Aliran kritis berorientasi ke level kultural yang pandangannya sebagai realitas masyarakat kapitalis modern. Jadi, fokus dominasi dunia medern bergeser dari ekonomi menuju ranah kebudayaan. Pandangan aliran kritis yaitu bahwa dimasyarakat modern represi yang ditimbulkan oleh rasionalitas telah menggeser eksploitasi ekonomi sebagai masalah sosial dominan. Menurut teoritisi kritis, rasionalitas formal sudah pasti berkaitan dengan pertanyaan tentang cara terbaik untuk mencapai tujuan.

5.           KRITIK terhadap KEBUDAYAAN

Teoritisi kritis melancarkan kritik sgnifikan terhadapa apa yang mereka sebut dengan industri kebudayaan, struktur rasional dan birokratis yang mengendalikan kebudayaan modern. Minat para industri kebudayaan mencerminkan perhatian mereka terhadap konsepsuprastruktur seperti dikemukakan Marx, ketimbang terhadap basis ekonomi. Adada dua hal  yang dikhawatirkan oleh pemikir kritis terhadap industri ini. Pertama, Mereka mencemaskan kepalsuan yang ada di dalamnya. Kedua, efek menaklukan, represif, dan membodohkan bagi masyarakat.

       KRITIK terhadap TEORI KRITIS

Teori kritis di kritik karena teori kritis dituduh terlalu ahistoris , menelaah berbagai peristiwa tanpa memperhatikan konteks historis dan komparatifnya. Kemudian teoritisi kritis cenderung beragumen bahwa kela spekerja tidak lagi menjadi  kekuatan revolusioner, pendapat yang bertolak belakang dengan analisis Marxian tradisional.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini