Teori Marxisme
Marxisme adalah sebuah paham yang mengikuti pandangan-pandangan dari Karl Marx. Marx menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik. Pengikut teori ini disebut sebagai Marxis. Marxisme mencakup materialisme dialektis dan materialisme historis serta penerapannya pada kehidupan sosial. Marxisme merupakan dasar teori komunisme modern. Teori ini tertuang dalam buku Manisfesto Komunis yang dibuat oleh Marx dan Friedrich Engels. Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap paham kapitalisme. Ia menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar. Marxisme memadukan tiga tradisi intelektual yang telah berkembang pesat saat itu, yaitu filsafat Jerman, teori politik Prancis dan ilmu ekonomi Inggris
Teori Kritis
Teori kritis adalah produk sekelompok neo-Marxis Jerman yang tak puas dengan teori Marxian (Bernstein, 1995; Kellner, 1993), terutama kecendrungannya menuju determinasi ekonomi. Teori kritis berasal dari dan sebagian besar berorientasi ke pemikir Eropa, meski pengaruhnya tumbuh dalam sosiologi Amerika (Marcus, 1999; van den Berg, 1980). Teori kritis sebagian besar terdiri dari kritik terhadap berbagai aspek kehidupan sosial dan intelektual, namun tujuan utamanya adalah menguangkapkan sifat masyarakat secara lebih akurat.
1. 1. Kritik atas Teori Marxian
Teori kritis menjadikan teori-teori Marxian sebagai pijakan awal kritiknya. Teori ini begitu terusik oleh para determinis ekonomi, para Marxis mekanistis, atau mekanis. Teoretisi kritis tidak mengatakan bahwa para determinis ekonomi salah ketika memusatkan perhatiannya pada ranah ekonomi, namun seharusnya mereka pun harus memusatkan perhatian pada aspek lain kehidupan sosial.
2. Kritik PositivismeTeoretisi kritis juga memusatkan perhatian pada dukungan filosofis terhadap penelitian ilmiah, khususnya yang beraliran positivisme. Positivisme dipahami sebagai pandangan yang menganggap adanya metode ilmiah tunggal yang dapat diberlakukan pada seluruh bidang kajian. Pada dasarnya positivisme bersifat konserfatif, tidak mampu menantang sistem yang ada.
3. Kritik terhadap sosiologi
Mazhab kritis berpandangan bahwa sosiologi tidak secara serius mengkritik masyarakat atau melempaui struktur sosial yang ada, dan telah menghindar dari kewajibannya untuk membantu orang-orang yang ditindas oleh masyarakat kontemporer.
4. Kritik terhadap masyarakat modern
Kebanyakan karya Mazhab kritis ditunjukan untuk mengkritik masyarakat modern dan berbagai komponennya. Pandangan mazhab kritir bahwa dimasyarakat modern represi yang ditimbulkan oleh rasionalitas telah menggeser eksploitasi ekonomi sebagai masalah sosial dominan.
5. Kritik terhadap kebudayaan
Ada dua hal yang dikhawatirkan para pemikir kritis terhadap industri ini. Pertama, mereka mencemaskan kepasluan yang ada didalamnya. Mereka menganggapnya sebagai gagasan yang telah dikemas sebelumnya, yang dihasilkan secara missal dan disebarluaskan kepada masa oleh media. Kedua, para teori kritis terusik oleh efek menaklukkan, refresif, dan membodohkan bagi masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar