Rabu, 09 Oktober 2013

Fwd: Firizky Alfatah 1A_Tugas4_Teori Max Webber



---------- Forwarded message ----------
From: Firizki Alfatah <kyfirizky@gmail.com>
Date: 2013/10/2
Subject: Firizky Alfatah 1A_Tugas4_Teori Max Webber
To: kuliahtantan@blogspot.com


Max Webber

  1. Economiy and Society
Menurut Max Weber, tanggung jawab sosiolog adalah mengembangkan perangkat konseptual, kemudian dapat digunakan oleh sejarawan dan sosiolog. Perangkat konseptual tersebut adalah tipe ideal. Pada level paling dasar, tipe ideal adalah konsep yang dikonstruksi oleh ilmuan sosial, menurut minat dan orientasi teoretisnya dalam rangka memahami cirri utama fenomena sosial. Yang terpenting adalah bahwa tipe-tipe ideal merupakan perangkat heuristic yang berguna dan membantu dalam melakukan penelitian empiris dan dalam memahami aspek tertentu dari dunia sosial (individu historis)
Seperti dicatat Burger, "Tipe-tipe ideal yang disajikan dalam "Economy and Society" ialah campuran dari definisi, klasifikasi dan hipotesis spesifik yang tampaknya sulit diselaraskan dengan pernyataan Weber. Meskipun tidak setuju dengan Burger terkait dengan inkonsistensi Weber dalam mendefinisikan tipe-tipe ideal, Hekman (1983: 38-59) juga mengakui bahwa Weber mengelompokkan macam-macam tipe ideal yaitu sebagai berikut :

  • Tipe ideal historis, ini terkaut dengan fenomena yang ditentukan pada epos sejarah tertentu (misal, pasar kapitalis modern).
  • Tipe ideal sosiologis umum, ini terkaitdengan fenomena yang bersinggungan dengan beberapa periode historis dan masyarakat (misalnya, birookrasi)
  • Tipe ideal tindakan, ini merupakan tipe tidakan murni yang didasarkan pada motivasi pelaku (misalkan, tindakan afektual)
  • Tipe ideal struktual, ini merupakan bentuk sebab dan akibat tindakan sosial (misalkan, dominasi tradisional)



The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism

The Protestan Ethic and Spirit of Capitalism adalah karya terpopuler Weber tentang keterkaitan doktrin agama dengan semangat kapitalisme. Menurut Weber muncul dan berkembanganya kapitalisme di dunia barat berlangsung secara bersamaan dengan perkembangan sekte Kalvinise dalam agama protestan. Ajaran ini dikembangkan oleh seorang yang bernama Calvin yang saat itu muncul ajarannya yang menyatakan bahwa pada intinya seseorang sudah ditakdirkan untu masuk neraka atau surga, tergantung pada perbuatan yang ia kerjakan.
Dalam buku ini weber tertarik dengan pertanyaan tentang "kausalitas" dengan meyeleraskan hubungan antara sejumlah faktor sosial. Dimana ada kemnungkinan jika peristiwa terjadi diikuti atau disertai peristiwa lain. Weber menemukan korelasi antara afliasi agama protestan pada kondisi prakapitalis pada kemajuan. Hal itu dikarenakan etika protestan medorong seseorang untuk bekerja sungguh-sungguh, tidak befoya-foya, dan tidak konsumtif, sehingga tak heran jika orang-orang protestan meendapat kesuksean dengan menjadi pimpinan perusahaan, tenaga teknis, maupun komersial.
Doktrin Protestan itu melahirkan etos kerja dalam komunitas protestan guna merebut kehidupan dunia yang sukses. Ukuran sukses di dunia merupakn tolak ukur kesuksesan di akhirat yang dapat dilihat dari aktivitas sosial ekonominya. Mereka akan berupaya mengumpulkan harta berupa kekayaan materil sebanyak mungkin untuk mendapatkan kebahagian di dunia maupun mengatasi kecemasan.
Pada akhirnya Etika protestan dimaknai oleh Weber dengan kerja yang luwes, bersemangat, sungguh-sungguh, dan rela melepas imbalan materilnya. Sedangkan Weber mendefinisikan semnagat kapitalisme sebagai bentu kebiasaan yang sangat mendukung pengejaran rasionalitas terhadap keuntungan ekonomi.

Sumber : Teori Sosiologi – George Ritzer, Douglas J. Goodman


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini