Rabu, 28 Desember 2016

M Halim Ramdan_PMI3_Sosiologi Pedesaan_Tugas UAS

Sosiologi Pedesaan

"Kontribusi Komplek Pergudangan Taman Tekno BSD City Terhadap Masyarakat di Kelurahan Setu, RT 16 dan RT 17"

 

 

 

 

Muhamad Halim Ramdan                           11150540000029

 

 

 

 

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS NEGERI ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016


Kata Pengantar

Assalamualaikum wr wb

 

Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillirabil alamin, segala puji bagi Allah tuhan semesta sekalian alam ini, shalawat serta salam semoga dapat selalu kita persembahkan kepada Baginda Muhammad saw, seserta segenap keluarga, sahabat, para tabiin, para salafusholih dan pengikut setia beliau hingga hari kemudian.

Dengan rasa syukur yang sebanyak banyaknya Alhamdulillah Kami telah dapat menyelesaikan penelitian ini, berbagai halangan dan rintangan senantiasa menemani proses penyelesaian penelitian ini. Penelitian ini merupakan semata-mata sebagai tugas pada mata pelajaran "Sosiologi Pedesaan". Ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan kepada para informan, kawan, dan terkhusus rasa terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen mata pelajaran yang telah memberikan tugas ini sehingga dengan adanya tugas ini, kami jadi lebih kreatif, lebih mandiri dan lebih memahami tentang pembahasan penelitian ini  yaitu kami beri judul "Kontribusi Komplek Pergudangan Taman Tekno BSD City Terhadap Masyarakat di Kelurahan Setu, RT 16 dan RT 17".

Kami menyadari bahwa dalam penulisan maupun penyusunan penelitian ini masih terdapat beberapa kekurangan, maka dari itu kami memohon maaf atas kekeliruan penulisan dan penyusunan penelitian ini dan kami senantiasa menerima kritik dan saran yang mendukung untuk penelitian yang kami lakukan ini.

 

Tangerang Selatan, 25 Desember 2016

 

 

Muhamad Halim Ramdan


BAB I

Pendahuluan

A.      Latar Belakang Permasalahan

Sejak tahun 2000an silam perkebunan kelapa, karet, palawija, dan persawahan di desa ini mulai dirombak habis, pohon-pohon yang berfungsi sebagai paru-paru dunia ini dan menjadi sumber serapan air di tebang, di gusur. Sedangkan lahan persawahan nan indah itu tak luput dari pandangan para bisnisman.

ظَهَرَالفَسَادِفِي البَرِّ وَالبَحرِ بِمَا كَسَبَت أَيدِى النَّاس لِيُذِيقَهُم بَعضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُم يَرجِعُونَ

"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar)"

Petakan-petakan sawahan itu pun di timbun dengan tanah agar semua lahannya rata, dan pada akhir tahun 2009 telah diresmikan Komplek Pergudangan Taman Tekno BSD City ini.

Komplek Pergudangan Taman Tekno BSD City ini merupakan pergudangan yang diperuntukan bagi perusahaan-perusahaan, dari semua macam perusahaan, terdapat gudang tekstil, gudang baja, gudang oil, gudang kendaraan roda empat, gudang pembuatan baju, gudang pembuatan alat-alat rekontruksi serta gudang perlengkapan listrik seperti kabel, stop kontak, terminal dsb. Terdapat pula gudang buah hidroponik, gudang pembuatan kue, gudang makanan ringan. Akan tetapi tak hanya berfungsi sebagai gudang saja lebih dari itu di Komplek Pergudangan Tekno ini juga terdapat beberapa perkantoran. Hampir semua jenis barang-barang dan perlengkapan yang kita butuhkan terdapat disini.

Komplek pergudangan ini bukan berfungsi sebagai pendistributor kepada para konsumen, akan tetapi lebih berfungsi sebagai produsen barang-barang tersebut. Ditempat inilah berbagai macam barang, makanan, dan lain sebagainya di kemas. Komplek Pergudangan Taman Tekno ini menjadi ladang pekerjaan bagi masyarakat sekitar, bahkan banyak pula para pegawai/ buruh yang berasal dari luar daerah, dan tak jarang dari luar pulau.

Setiap bertumbuh atau berkembangnya suatu gudang (pabrik) akan berdampak baik dan berdampak buruk bagi lingkungannya, baik itu pola pikir masyarakat sekitar ataupun kerusakan ekologi di sekitar lingkungan tersebut. Terlebih jika berdirinya gudang (pabrik) itu tidak memiliki penanganan khusus untuk masalah limbah yang di hasilkan.

Selain kerusakan ekologi bagi keberlangsungan makhluk hidup disekitar tempat komplek pergudangan tersebut, pola pikir masyarakat pun akan dapat terpengaruh dengan adanya komplek pergudangan tersebut. Semuanya akan memiliki sisi positif dan sisi negatif dari setiap perbuatan yang dilakukan.

B.       Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan pada latar belakang diatas, maka perlu adanya penyusunan suatu perumusan masalah dalam penelitian ini, rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1.      Bagaimanakah keberlangsungan ekologi dan pola pikir masyarakat sebelum berdirinya Komplek Pergudangan Taman Tekno ini?

2.      Apakah dengan adanya Komplek Pergudangan Taman Tekno ini dapat meningkatkan taraf ekonomi di Desa Setu RT 16 dan RT 17?

 

 

C.      Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian kualitatif, metode ini merupakan metode penelitian yang lebih ditekankan kepada pendekatan terhadap masyarakat dengan memahami fenomena-fenomena sosial yang terjadi. Dalam penelitian sosiologi, metodologi kualitatif telah banyak digunakan karena metodologi ini memiliki objek kajian yaitu masyarakat dan individu itu sendiri.

Metode penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain dari kuantifikasi. Metode penelitian Kualitatif merupakan sebuah cara yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu permasalahan. Penelitian kualitatif ialah penelitian riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis serta lebih menonjolkan proses dan makna. Tujuan dari metodologi ini ialah pemahaman secara lebih mendalam terhadap suatu permasalahan yang dikaji. Dan data yang dikumpulkan lebih banyak kata ataupun gambar-gambar daripada angka

Akan tetapi mustahil jika metodologi ini tidak menggunakan angka (statistik). Karena perhitungan statistik sangat diperlukan dalam setiap penelitian, untuk menunjang dan sebagai alat memperjelas penelitian.

Dalam penelitian kali ini teknik yang digunakan ialah menggunakan metode penelitian kualitatif, yang tidak dapat secara cepat dalam menyelesaikannya, terdapat beberapa tahapan ketika kita ingin menggunakan peneltian kulaitatif, yaitu sebagai berikut;

1.    Pengumpulan data

Dengan pengumpulan data ini kita dapat mengetahui apa-apa saja yang berkaitan tentang tema yang kita kutip, terlebih kita dapat menambah wawasan kita agar ketika wawancara kepada informan kita tidak canggung dan bingung dengan apa yang akan kita bahas ketika sedang wawancara.

2.    Wawancara

Dengan wawancara kita dapat mengambil sebanyak-banyaknya info untuk data yang akan kita kelola menjadi hasil penelitian. Terdapat beberapa informan yang akan diwawancarai, sebagai berikut;

a.       Bapak H Nawawi (Tokoh Masyarakat desa Setu)

b.      Bapak H Dahlan (Ketua Rt 17)

c.       Ibu Casem (Pekerja Sapu Komplek Pergudangan Taman Tekno)

Dengan teknik wawancara maka dapat dipastikan bahwa akan mendapatkan info yang memeng kita butuhkan didalam sebuah penelitian

3.    Dokumentasi

Dengan dokumentasi kita dapat memberikan fakta yang jelas untuk hasil penelitian.

4.    Waktu dan lokasi

Waktu dan lokasi pun sangat menentukan dalam keberhasilan data yang diterima, harus jelas akan waktu dan lokasi yang menjadi bahan penelitian.

D.      Tinjauan Teoritis

Teori yang dipakai dalam penelitian kali ini ialah menggunakan teori dari seorang tokoh sosiolog yang bernama Ellen Semple yang menyatakan bahwa Alam, Lingkungan, dan Tubuh Manusia terdapat hubungan diantara satu dengan yang lainnya.

Terdapat hubungan antara kehidupan sosial dengan sifat luar dari lingkungan fisik dan terdapat hubungan antara kehidupan sosial dengan sifat alami dari badan atau tubuh manusia. Teori Evolusioner sangat berpengaruh besar dalam mempopulerkan pandangan ini, menekankan bahwa tubuh manusia berkembang sebagai adaptasi terhadap kondisi-kondisi lingkungan tertentu. Evolusioner sosial menjabarkan argumen bahwa kelompok sosial harus beradaptasi dengan lingkungan mereka dan beradaptasi dengan sifat manusia agar mereka dapat bertahan. lebih luasnya  teori lingkungan mengangkat ide tenteng adaptasi dan meneliti mekanisme yang memungkinkan hal ini terjadi.[1]

Tidak hanya teori dari Ellen Semple saja yang digunakan dalam penelitian kali ini, akan tetapi terdapatnya pengaruh komplek pergudangan taman tekno ini bagi perekonomian masyarakat, maka dikutip pula teori dari Frederic Le Play (1855).

Beliau  mengemukakan sebuah pandangan  yang lebih fokus tentang efek lingkungan, menelusuri cara-cara bagaimana lingkungan fisik dari sebuah lokalitas membentuk aktivitas ekonomi dari pada penduduknya dan bagaimana pola kerja mereka, yang pada gilirannya akan mempengaruhi bentuk-bentuk keluarga dan kehidupan komunitas. Beliau mempelajari hubungan keluarga melalui statistika deskriptif dan pembuktian tentang keputusan anggaran yang mengungkapkan variasi-variasi dalam keseluruhan cara hidup menurut lingkungan fisik. Akan tetapi Le Play bukan seorang determinis lingkungan. Beliau melihat lingkungan hanya sekedar mengondisikan pilihan-pilihan yang dapat dibuat oleh masyarakat, dan beliau melihat pola perubahan sosial sebagai hasil dari kondisi lingkungan dan juga mengorganisasian pilihan-pilihan secara kultural.[2]

 

BAB II

Gambaran Umum Objek Kajian

A.      Profil Umum

Desa ini terletak di daerah yang mayoritas sedang berkembang dalam segala bidang contohnya seperti infrastruktur jalan, gedung, pendidikan, lapangan pekerjaan, dan lain sebagainya. Maka dari itu tak heran dalam beberapa tahun belakangan di desa ini terjadi pertumbuhan bangunan-bangunan yang amat tinggi/ besar.

Daerah ini sudah sangat sedikit sekali lahan terbuka hijau, seperti taman bermain, taman bunga, dan bahkan sawah sudah menjadi lapisan-lapisan baja semua. Lapangan rumput sudah tak tersedia bagi masyarakat hanya untuk sekedar bermain di pagi maupun sore hari.

Letak geografis desa ini terletak di dataran tinggi yang sulit memungkinkan untuk terjadi bencana banjir, keadaan udara di desa ini masih terasa sejuk, terlebih pada pagi hari yang masih belum tercampur dengan polusi udara, baik dari knalpot motor maupun asap pembuangan limbah pabrik lainnnya.

Daerah ini sudah banyak para pendatang yang tinggal dan memiliki tanah didaerah ini, bahkan para warga yang memang memiliki tanah cukup luas didaerah ini merubahnya menjadi kontrakan-kontrakan yang memang megah. Semua ini terjadi ketika ada peluang yang memang sangat besar yang ditimbulkan oleh komplek pergudangan taman tekno ini, karna para buruh yang bekerja di komplek pergudangan taman tekno membutuhkan tempat tinggal yang dekat dengan tempat kerjannya maka dari itu banyak kebun-kebun, lapangan sepak bola, persawahan, perkebunan, dan ladang yang dijadikan peluang bisnis seperti pembuatan kontrakan, warung, bengkel, dan lain sebagainya.

B.       Lokasi Kajian

Jalan Raya Puspiptek, Gang Masjid Al-Istiqomah Desa Setu RT 16 dan RT 17 RW 04, Kec Setu, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Daerah ini merupakan daerah transit antara Bogor dan Jakarta, maka dari itu didaerah ini merupakan daerah yang strategis untuk sebuah perusahaan untuk memiliki saham, baik itu saham tanah maupun pergudangan didaerah ini. Salah satu faktor utama kenapa daerah ini menjadi daerah yang cocok untuk sebuah pergudangan karena faktor kontruksi jalan raya yang memang didesain untuk mobil-mobil besar, dan pula tidak jauh dari daerah konsumen yang biasa paling banyak yaitu di Jabodetabek.

BAB III

Analisis Hasil

A.      Analisis Hasil

Tepatnya pada hari Jumat tanggal 11 November 2016, dengan menendarai sepeda dan pergi untuk memulai observasi Sosiologi Pedesaan yang dilakukan di daerah Setu Kecamatan Setu Kelurahan Setu Rt 16 Tangerang Selatan, Banten.

Dengan mengendarai sepeda, langit pada pagi itu begitu cerah sehingga membuat semangat untuk menjalankan tugas ini, selama di perjalanan kurang lebih sekitar 10 menit sampailah ke rumah salah satu tokoh masyarakat desa setu yang tinggal di RT 16. Alhamdulillah penerimaan dan jamuan beliau terhadap wawancara ini sangat baik dan mendukung. Terlebih beliau salah satu orang yang memang banyak membawa perubahan bagi RT 16 dan umumnya kepada daerah Setu ini. Beliau bernama Bapak H Nawawi seorang tokoh pribumi didaerahnya yang masih bermarga betawi, beliau menikah dengan Ibu Hj yang keturunan dari suku jawa.

 Beliau sangat memahami struktur dan sejarah awal mula berdirinya Taman Komplek Pergudangan Taman Tekno BSD City. Beliau mengatakan bahwa "dahulu ditempat inilah para warga menggarap tanah dengan menanami berbagai tanaman palawija, persawahan, seperti singkong, pisang, umbi-umbian, bahkan didaerah ini dahulunya merupakan salah satu daerah yang memasok karet mentah terbanyak karna memang daerah ini memiliki pohon karet yang berlimpah".

Seiring berkembangnya waktu dan zaman, dan para elit ekonomi ini mulai memperluas investasi kekayaannya dengan mambangun komplek pergudangan didaerah ini. Dengan berdirinya pergudangan taman tekno ini terdapat banyak hal yang menjadi pertimbangan bagi masyarakat umum disini, terkhusus bagi para masyarakat yang tinggal disekitar komplek pergudangan ini salah satunya yang terdapat di Rt 16 dan Rt 17 ini.

Didalam penelitian ini, yang menjadi faktor utama ialah tentang pertumbuhan taraf ekonomi masyarakat dan tentang pola pikir masyarakat setempat setelah berdirinya komplek pergudangan tekno ini. Bapak H Nawawi mengungkapkan bahwa pola pikir masyarakat didesa ini berubah setelah adanya komplek pergudangan ini, yang sebelumnya rasa kebersamaan, kekerabatan begitu kental dan erat akan tetapi setelah berdirinya komplek pergudangan ini menjadi masyarakat yang tidak mementingkan lingkungannya, memudarnya sikap gotong royong yang dipengaruhi karena faktor ekonomi semata.

Menurut beliau faktor ekonomi menjadi faktor yang utama didalam perubahan sosial di setiap daerah tak terkecuali didaerah ini. Faktor ekonomilah yang membuat setiap individu dapat berbuat apapun demi menggapai ekonomi yang individu itu cita-citakan. Berbagai macam pekerjaan akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Banyak para pekerja yang tidak memiliki ijazah resmi akan tetapi keinginan dan kedisiplinannya kuat maka orang itu akan dipercaya.

Komplek Pergudangan Taman Tekno ini memiliki peran besar dalam perkembangan ekonomi masyarakat sekitar, terlebih setelah diresmikannya pintu yang menghubungi Taman pergudangan taman tekno dengan desa setu ini yang terletak di RT 16. Salah satunya dengan adanya jalan penghubung ini masyarakat sekitar mampu membuat kontrakan untuk tinggal para buruh yang memang kerja di komplek pergudangan tersebut, dengan adanya kontrakan kontrakan ini maka pertumbuhan ekonomi didaerah tersebut dapat semakin meningkat. Akan tetapi kendala utama dalam pembuatan kontrakan ini ialah modal utama untuk membangun kontrakan tersebut. Maka dari itu banyak para investor luar daerah yang mempunyai lahan didaerah sini.

 Berbagai pekerjaan yang tersedia seperti menjaga Keamanan, Menyapu Jalan Raya, mengambil berbagai limbah rongsok seperti kardus, kayu, kue untuk pakan ternak dan masih banyak lagi lainnya. salah satu pertumbuhan yang paling pesat ialah berdagang/ berjualan Nasi, minuman, makanan ringan. Usaha ini sangat menjanjikan untuk masyarakat sekitar komplek pergudangan.

Selain dapat membangun perekonomian masyarakat di RT 16 dan RT 17, Taman Pergudangan Taman Tekno ini pun memberikan kontribusi penting juga didalam pembangunan Masjid Jami Al Istiqomah, karena dengan banyaknya karyawan yang bekerja di pergudangan ini maka jamaah pun semakin banyak yang menginfakan sebagian rezekinya dijalan Allah, seperti pembangunan masjid, santunan anak yatim dan duafa, perkembangan dakwah dan lain sebagainya.

Didalam bidang ekologi (Lingkungan) sendiri wilayah RT 16 dan RT 17 ini sudah semakin berjamurnya bangunan bangunan, seperti kontrakan, ruko-ruko, warung makan. Dengan berjamurnya bangunan tersebut maka lapangan dan lahan terbuka hijau dapat diperkirakan hanya sedikit saja yang masih tersisa. Terlebih lapangan sepak bola yang notabennya untuk ajang silaturahmi dianatara para pemuda, anak-anak, bahkan hingga orang dewasa pada setiap sore ataupun akhir pekannya.

Inilah salah satu faktor kurang baiknya dari setiap pertumbuhan baik dibidang pembangunan, perjalanan, kontruksi dan lainnya. Terdapat sekat-sekat atau batasan-batasan yang terjadi didalam setiap masyarakat sehingga menjadikan masyarakat berpikiran secara individu saja.

Setelah beberapa lama mewawancarai Bapak H Nawawi dan setelah merasa cukup atas hasil data-data yang di dapat, lalu diputuskan untuk pamit dan mengucapkan terima kasih banyak kepada beliau atas waktu yang telah disempatkannya untuk wawancara ini.

Informan yang kedua ialah Ibu Casem, beliau merupakan sosok perempuan usia lanjut yang masih giat untuk mencari sebongkah rezeki, dan masih memenfaatkan kesehatan dan umurnya untuk kegiatan yang bermanfaat, beliau yang sudah menjanda semata mata hanya ingin mengharapkan ridho dari Allah atas setiap pekerjaan yang dilakukannya untuk bertanggung jawab kepada anaknya, karena beliau masih harus mengurusi seorang anak bungsunya yang masih sekolah ditingkat Sekolah Menengah Kejuruan di daerah Kademangan, Kecamatan Setu.

 Beliau bekerja di Komplek Pergudangan Taman Tekno sebagai tukang sapu/ tukang bersih bersih jalan raya dan juga mengumpulkan berbagai barang limbah yang masih dapat layak pakai ataupun dijual kepada pengepul barang-barang bekas. Beliau biasa keliling tak jauh dari rumah tempat tinggalnya dikarnakan usia yang sudah lanjut akan tetapi semangatnyalah yang patut dicontoh untuk para pemuda jaman sekarang terlebih dengan badan yang masih sehat dan bugar seharunya tidak dibawa untuk bermalas-malasan dirumah saja.

Beliau bercerita tentang sejarah ekonomi beliau sebelum dibangunnya Komplek Pergudangan Taman Tekno ini, "Dulu mah kita nani (Baca: Bertani) noh diujung sono, naniin lahan orang. Trus gajinya juga lumayan dah buat makan seharian mah cukup. Tapi kalo kerja begini (menyapu, mencari limbah) alhamdulillah kita bisa kumpulin buat bocah sekolah" Pungkasnya.

Ini merupakan salah satu hubungan baik antara pergudangan dengan masyarakat disekitarnya dengan memperkerjakan warga-warga yang memang semangat dan memiliki etos kerja yang baik.

Limbah seperti kardus, gelas air mineral, botol air mineral yang biasanya menjadi limbah disuatu perusahaan didapatkannya dengan proses sosialisasi yang terjalin baik antara Emak Casem dan para Satpam (Satuan Pengaman) di perusahaan itu, karena dengan jalinan sosialisasi yang baik setiap individu akan merasa nyaman dengan orang yang memang membuat nyaman jika berada didekatnya, inilah yang harus ditimbulkan disetiap jiwa pengembang masyarakat terlebih untuk mengetahui karakter setiap individu didalam masyarakat itu.

Beliau menjelaskan sedikit tentang perekonomian yang beliau lakukan selama ini untuk menunjang keperluan sehari-harinya, beliau mengumpulkan barang berkas seperti kardus yang biasa beliau jual dengan harga Rp. 1.400,00,-/kg lalu seperti gelas air mineral yang dibandrol dengan harga Rp. 2.500,00,-/kg dan harga Botol Air mineral dengan harga Rp. 2.000,00,-/kg. Dan beliau mengeluarkan segumpalan Tembaga yang beliau kumpulkan dari berbagai macam kabel dan beliau menyatakan bahwa Tembaga inilah yang nilai jualnya begitu mahal sekitar Rp. 25.000,00,-/ kg

Akan tetapi beliau mengeluh akan pekerjaanya yang masih tidak diperlakukan adil oleh para pejabat yang memerintah di kawasan Komplek Pergudangan Taman Tekno tersebut. Bahkan beliau sudah mendaftarkan dirinya untuk bekerja ke PemDA Tangerang selatan untuk menjadi jasa Tukang Sapu dijalan raya yang gajinya memang jelas. Ini merupakan permainan para elit sebuah organisasi yang menindas para bawahan, dan inilah fakta yang terjadi dilapangan.

Setelah sekian lama berbincang-bincang dengan Ibu Casem dan memberikan seuntaian semangat kepadanya untuk senantiasa terus bersabar didalam menjalani kehidupan ini dan sholat sebagai sebuah ibadah yang terbaik.

Dua hari kemudian setelah mencoba menelaah wawancara sebelumnya, maka dilanjut dengan wawancara selanjutnya yang menjadi informan kali ini ialah Ketua RT 17 Bapak H Dahlan, penulis bertemu dengan beliau tepat di kediaman beliau. Beliau ini menjabat menjadi ketua RT 17 selama 3 periode sampai saat ini. Beliau juga merupakan salah satu tokoh masyarakat didaerah setu. Terlebih beliau pula yang mengerti beragam sejarah yang terjadi didaerah ini.

Sektor perekonomian didaerah ini dahulunya hanya sebagai petani singkong, umbi, pisang, duku, durian, rambutan, dan lain sebagainya. Ketika itu para pekerja pun memmang bekerja sesuai dengan prosedur dan para pekerja itu memiliki etos kerja yang baik dan tanggung jawab terhadap barang dagangannya. akan tetapi fakta yang terjadi dilapangan pada saat ini sangat tidak memungkinkan untuk terjadinya hubungan baik antar kuli panggul dan pemilik barang dagangan. Ini merupakan suatu pekerjaan penting bagi para pengemban masyarakat.

Bahkan tak jarang dari hasil hubungan dan komunikasi yang terjalin erat diantar pedagang dengan kuli mereka menjadi sahabat karib hingga saat ini. Inilah yang dinamakan masyarakat sosial yang menjalin hubungan satu dengan yang lainnya silaturahmi pun akan memperpanjang usia inilah manfaatnya kita berbat baik kepada orang lain dan berbagai macam kebaikan pun akan datang kepada kita dengan seizin Allah swt.

Sementara faktor ekologi didaerah ini masih dapat dibilang asri akan tetapi jika pertumbuhan bangunan tidak dijaga oleh para pemilik tanah dan aparatur pemerintahan desa maka dapat dipastikan kedepannya desa ini akan sama dengan nasib ibu kota jakarta yang sumpek dan padat tersebut.

Setelah mewawancarai beliau dan telah mendapatkan data-data yang dihimpun, lalu izin dan pamit untuk kembali mencoba mengamati alam sekitar Komplek Pergudangan Taman Tekno ini dengan pandangan mata kepala sendiri dan dapat memerhatikan kegiatan kegiatan ekonomi, kegiatan komunikasi diantara individu-individu, kegiatan jual beli, dan kegiatan lainnya yang tanpa disadari dapat menambah wawasan pengetahuan bagi diri sendiri utuk modal menyimpulkan bahwa Komplek Pergudangan Taman Tekno ini memiliki kontribusi untuk Masyarakat dan sistem ekologi didalamnya. 

BAB IV

PENUTUP

A.      Kesimpulan

Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat desa Setu terkhususnya di RT 16 dan RT 17 merupakan daerah yang dahulunya memang masih asri akan tumbuh-tumbuhan, lahan pertanian luas, sawah sawah terpampang megah dan empang-empang (kolam) ikan yang masih asri dan terjaga

Akan tetapi dengan seiring berjalannya waktu masyarakat yang memiliki lahan luas akan tetapi pemikiran saat itu dengan tergiurnya ekonomi maka dijual lah lahan lahan tersebut kepada orang-orang elit tersebut. Kesemua ini merupakan hasil dari perekonomian yang tidak stabil maka orang-orang sepuh didaerah ini menjual aset berharganya yaitu harta.

Jadi terdapat singkronisai antara kebutuhan ekonomi dengan ekologi dimasyarakat tersebut, sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh sosiolog Elen Semple dan Frederic Le Play yang saling mengaitkan diantaara keduannya.

Lalu Komplek Pergudangan ini pun memiliki faktor positif bagi masyarakat sekitar yang rajin dan kreatif melihat sesuatu dengan positif, dan dapat meningkatkan perekonomian dimasyarakat, seperti berjualan nasi, minuman, makanan ringan, bahkan para warga pun dapat mengambil limbah-limbah yang masih dapat dimasnfaatkan seperti botol air mineral, kardus, plastik, gelas air mineral.

Bahkan Komplek Pergudangan Taman Tekno ini dapat meningkatkan pembangunan dan infrastruktur Masjid Jami Al Istiqomah, dengan cara pemasukan infak, shodaqoh, amal jariyah dan lain sebagainya dari para jamaah. Dengan Adanya Komplek Pergudangan Taman Tekno ini pula dapat memakmurkan masjid, Bahakan didalam firman Allah swt dalam Quran Surat At-Taubah ayat 18:

 

إنما يعمر مسجد الله من أمن بالله واليوم لأخر وأقام  الصلاة أتى الزكاة ولم يخش إلاالله فعسى أو لئك أن يكونو من المهتدين

 

"Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari Kemudian, serta tetap mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk"

 

B.       Daftar Pustaka

·           Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta

·           Scott John. 2012. Teori Sosial Masalah-Masalah Pokok Dalam Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

 

C.      Lampiran

Foto Foto kegiatan Penelitian Di Desa Setu, Kecamatan Setu Rt 16 dan Rt 17 Tangerang Selatan Banten

          

Gambar 1. (Bersama Emak Casem, Beliau bekerja di Komplek Pergudangan Taman Tekno)

 

 

Gambar 2. (Bersama Ketua Rt 17 Bapak Haji Dahlan)



[1] John Scott, Teori Sosial Masalah-Masalah Pokok Dalam Sosiologi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012) hal. 140

 

[2] Ibid. hal 146

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini