Rabu, 28 Desember 2016

Imam Fauzi & Laily Mukhibatul Ula_Peran Bpk Jaenal Solihin Dalam memberdayakan Pemuda Desa Kali Baru Rt 04_PMI III

 

 

PERAN Bpk. JAENAL SOLIHIN DALAM MEMBERDAYAKAN PEMUDA DESA KAMPUNG TEGAL KALI BARU RT 04 Kec. BALARAJA Kab. TANGERANG Prov. BANTEN

PENELITIAN

(Diajukan sebagai salah satu tugas penelitian mata kuliah Sosiologi Klasik dan Modern di jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Uin Syarif Hidayatullah Jakarta)

 


 

 

Disusun oleh:

IMAM FAUZI (11150540000028)

LAILY MUKHIBATUL ULA(11150540000001)

JURUSAN/SEMESTER: PMI/III

Dosen: Dr. Tantan Hermansyah, M.Si

PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016



 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

 Balaraja merupakan wilayah di kabupaten Tangerang, Banten. Balaraja dikenal sebagai daerah seribu pabrik karena banyak berdiri pabrik pabrik. Kata Balaraja di ambil dari dua kata BALAI dan RAJA. Menurut sejarah yang penulis teliti dari berbagai sumber. Kata tersebut bukan sembarang kata. Kata tersebut mengandung makna yang berarti buat khasanah sejarah di kabupaten tangerang. Balaraja yang notabene selalu berkenaan dengan pabriknya dan kota tekstilnya sebenarnya ada rahasia sejarah yang penting dan mistik. Bahwa kata balaraja sebenarnya adalah persingagahan para raja. Konon pada abad ke 16 pernah berkumpulnya para raja senusantara dalam upaya penelusuran kerajaan-kerajaan dan balaraja adalahtempat perkumpulantersebut. Raja-raja yang pada saat itu berkumpul adalah Raja Homengkubuono ke X, Raja Sultan Hamid(jawa timur), Raja Sultan Ageng Tirtayasa (banten), Raja Anoman (jawa tengah), Raja Panembahan Senopati (purwakarta), Raja Prabusiliwangi (jawabarat), Raja Ternate-Tidore (halmahera), Raja Hasanudin (makasar) dan raja lainya.

Kali baru merupakan salah satu kampung diKecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang provinsi Banten. Kali baru dibagi dua RT 04 dan 05 dengan satu RW 05.

Total kepala keluarga terdapat 398, dengan satu masjid, satu majlis ta'lim dan  satu yayasan yaitu SMA dan SMK. Kehidupan masyarakatnya yaitu pegawai atau buruh pabrik, dengan rincian 65% buruh pabrik, 15% usaha warung, dan 20% merupakan anak- anak yang putus sekolah.

Salah satu usaha pemberdayaan dikampung kalibaru adalah dengan didirikan usaha tempat pengolahan limbah pabrik tekstil oleh Bpk. Jaenal Solihin, beliau lahir diBalaraja 03 agustus 1965. Beliau adalah orang pertama pelopor didirikannya pemberdayaan pemuda desa dikampung Kali Baru. Oleh masyarakat setempat beliau dikenal ramah, suka berkumpul dan beliau aktif dalam organisasi-organisasi masyarakat kampung seperti pengajian, maulid serta perencanaan-perencaan kampung. Sebelum beliau aktif dikampung kali baru, beliau merupakan Sekertaris Desa (SEKDES) desa Balaraja pada tahun 1999 dan anggota elemen pemerintahan desa Balaraja hingga tahun 2002, setelah itu beliau keluar, lalu beliau banting stir untuk mencoba peruntuan baru didunia bisnis, bisnis pertama yang beliau geluti yaitu bisnis kusen(2003-2007), lalu setelah itu usaha kusen beliau tinggalkan dan melihat bahwa banyak kalangan pemuda kala itu hanya menganggur tak ada pekerjaan. Setelah itu beliau tergerak untuk menciptakan lapangan pekerjaan dibelakang rumah beliau yaitu dengan mengolah sampah bekas pabrik tekstil dengan cara mensortir dan dijual kepada para pengrajin pembuatan keset ataupun kaos-kaos.

Dari uraian diatas ini peneliti tertarik untuk meneliti dan menyusun penelitian tentang "tokoh masyarakat atau pelopor pemberdayaan pemuda desa Bapak Jaenal Solihin melalui kegiatan usaha pengolahan limbah pabrik diKampung Kali Baru".

 

B.     PERTANYAAN PENELITIAN

1.        Bagaimana peran Bapak Jaenal Solihin dalam memberdayakan pemuda desa Kali Baru ?

2.        Bagaimana pengaruh Bapak Jaenal Solihin dalam memberdayakan pemuda desa Kali Baru ?

3.        Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap Bapak Jaenal Solihin  pemuda desa dalam memberdayakan desa Kali Baru?

 

C.    METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriftif yaitu, menganalisis, mengamati dan menggambarkan tentang Perjuangan Bapak Jaenal Solihin dalam Memberdayakan Pemuda Desa melalui kegiatan usaha pengolahan limbah pabrik diKampung Kali Baru.

a.      Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini berusaha memecahkan masalah dengan menggambarkan problematika yang terjadi. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa peneliti ingin memahami, mengkaji secara mendalam serta memaparkannya dalam tulisan ini mengenai perjuangan Bapak Jaenal Solihin dalam memberdayakan pemuda desa melalui kegiatan usaha pengolahan limbah pabrik dikampung Kali Baru.

Pendapat Bogdan dan Taylor (dalam Moleong: 1988 : 2) menerangkan bahwa "Penelitian Kualitatif sebagai prosed\ur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati". Menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada latar individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.

b.      Pengambilan data

            Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder :

1.      Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan alat bantu seperti pedoman wawancara atau juga dengan menggunakan taperecorder atau juga dengan kertas yang sudah disiapkan sebelumnya.

2.      Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumber data. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, buku-buku, surat kabar, makalah, arsip dan dokumen-dokumen lainnya yang berhubungan dengan pemberdayaan pemuda.

c.       Teknik dan alat Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, digunakan tekhnik pengumpulan data sebagai berikut:

1.       Wawancara (interview)

Dalam pengumpulan data tentang perjuangan Bapak Jaenal solihin dalam  Memberdayakan Pemuda Desa melalui kegiatan usaha pengolahan limbah pabrik diKampung Kali Baru. Dilakukan wawancara dengan nara sumber yang relevan yaitu pelopor pemberdayaan (Bapak Jaenal Solihin ), serta para pemuda yang ikut bekerja.

2.       Dokumentasi

Dalam hal ini penulis mencari dan mempelajari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan fokus permasalahan yang diteliti yaitu perjuangan tokoh masyarakat dalam memberdayakan pemuda desa.


 

 

d.      Teknik analisis data

Analisis data adalah proses mencari dan mengatur wawancara dan catatan yang diperoleh di lapangan serta bahan- bahan lain yang telah dihimpun sehingga dapat merumuskan hasil dari apa yang telah ditemukan. Relevan dengan jenis penelitian yaitu penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, maka tekhnik analisis yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif. Data yang telah terkumpul berupa kata-kata dari berbagai sumber dianalisis secara intensif.

Teknik Analisis data dilakukan dengan menggunakan tekhnik analisis data kualitatif, dengan melakukan analisis secara intensif terhadap data yang telah diperoleh dilapangan berupa kata-kata.

D.    TINJAUAN TEORITIS

Max Weber mengungkapkan bahwa dunia sebagaimana kita saksikan terwujud karena tindakan sosial. Manusia melakukan sesuatu karena mereka memutuskan untuk melakukan itu, untuk mencapai apa yang mereka kehendaki. Setelah memilih sasaran, mereka memperhitungkan keadaan, kemudian memilih tindakan.

Bagi Max Weber, struktur sosial adalah produk (hasil) dari tindakan itu, cara hidup adalah produk dari pilihan yang dimotivasi. Memahami realitas sosial yang dihasilkan oleh tindakan itu berarti menjelaskan mengapa manusia menentukan pilihan. Teori sosiologi bukanlah teori mengenai sistem sosial yang memiliki dinamikanya sendiri, melainkan mengenai makna dibalik tindakan individu. Max Weber menyebut metode yang dikembangkannya sebagai verstehen. Max Weber mengemukakan lima ciri pokok  yang menjadi sasaran penelitian sosiologi, yaitu :

1.      Tindakan manusia yang menurut si pelaku mengandung makna yang subyektif dan ini meliputi berbagai tindakan nyata.

2.      Tindakan nyata dan bersifat membatin sepenuhnya dan bersifat subyektif

3.      Tindakan yang meliputi pengaruh positif dari suatu situasi, tindakan yang sengaja diulang dalam bentuk persetujuan secara diam-diam

4.      Tindakan itu diarahkan kepada seseorang atau kepada beberapa individu

5.      Tindakan itu memperhatikan tindakan orang lain dan terarah kepada orang itu.

Max Weber juga menjelaskan bahwa untuk memahami makna subyektif suatu tindakan sosial maka harus dapat membayangkan dirinya di tempat pelaku untuk dapat ikut menghayati pengalamanya. Max Weber juga memasukkan problem pemahaman dalam pendekatan sosiologisnya, yang sebagaimana cenderung ia tekankan adalah salah satu tipe sosiologis dari sekian kemungkinan lain. Karena itulah ia menyebutkan perspektifnya sebagai sosiologi interpretatif atau pemahaman. Menjadi ciri khas rasional dan positivisnya bahwa ia mentransformasikan konsep tentang pemahaman. Meski begitu, baginya pemahaman tetap merupakan sebuah pendekatan unik terhadap moral dan ilmu-ilmu budaya, yang lebih berurusan dengan manusia ketimbang dengan binatang lainnya atau kehidupan non hayati. Manusia bisa memahami atau berusaha memahami niatnyasendiri melalui instropeksi, dan ia bisa menginterpretasikan perbuatan orang lain sehubungan dengan niatan yang mereka akui atau diduga mereka punyai.

Refleksi metodologis Weber jelas berhutang pada filsafat pencerahan. Titik tolak dan unik, analisis paling utamanya adalah sosok individual. Sosiologi interpretatif memandang individu dan tindakannya sebagai satuan dasar, sebagai "atomnya" sekiranya perbandingan yang diperdebatkan bisa diterima. Dalam pendekatan ini individu juga dipandang sebagia batas teratas dan pembawa tingkah laku yang bermakna. Weber memilah berbagai "tipe" aneka tindakan bermotivasi. Tindakan-tindakan yang tercakup dalam sikap kelaziman rasional ia nilai secara khas sebagi tipe yang paling bisa dipahami dan perbuatan "manusia ekonomis" adalah contoh utamanya. Tindakan-tindakan yang kurang rasional ooleh Weber digolongkan, kaitannya dengan pencarian tujuan-tujuan absolute, sebagai berasal dari sentiment berpengaruh dalam (affectual sentiments) atau sebagai "tradisional". Karena tujuan absolute dipandang oleh sosiolog sebagai data yang "terberi" (given) maka sebuah tindakan bisa menjadi rasional dengan mengacu pada sarana yang digunakan, tetapi irasional jika dikaitkan dengan tujuan yang hendak dicapai.


 

 

 

BAB II

GAMBARAN UMUM SUBJEK KAJIAN

A.    Profil Bapak Jaenal Solihin

Bapak Jaenal Solihin merupakan salah satu kepala keluarga yang tinggal dikampung Tegal Kali Baru. Keluarga nya beranggota tiga keluarga yaitu bapak istri dan anaknya. Istrinya merupakan guru SMA 1 kabupaten Tangerang. Yang bernama Dra. Wawat Ruswiati. Putra nya lulusan Daar El-Qolam yang sekarang kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Awal mula bapak Jaenal merintis pemberdayaan ini dengan mengumpulkan sampah lingkungan Tegal Kali baru dengan sendiri nya. Kemudian lambat laun para pemuda tergerak untuk mengikuti kegiatan bapak Jaenal. Bapak Jaenal ini tiap harinya rutin mengumpulkan sampah yang ada di lingkungannya yang di bantu oleh pemuda sekitar lingkungannya tersebut. Pada mulanya hanya ada 3 pemuda saja. Bapak Jaenal bermitra dengan salah satu perusahaan tekstil sisa kain yang dari hasil pabrik yang kemudian dibawa ke rumah bapak Jaenal untuk di sortir, diolah dan dikategorikan dari yang berbahan katun dan lain-lainnya. Keseharian bapak Jaenal sendiri merupakan seorang aktifis di lembaga-lembaga masyarakat yang ada di Balaraja seperti (karang taruna dan Aliansi-aliansi keagamaan kampung).

B.     Lokasi dan Waktu Kajian.

a.       Lokasi

Penelitian ini dilakukan di Kampung Tegal Kali Baru Rt 04/04 Balaraja-Tangerang Banten.

b.      Waktu

Penelitian dilakukan pada 25 november sampai 12 desember.

 

 


 

 

 

 

BAB III

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Kumpulan Data Hasil Penelitian

Profil Bpk Jaenal Solihin

Bapak Jaenal Solihin merupakan salah satu kepala keluarga yang tinggal dikampung Tegal Kali Baru. Keluarga nya beranggota tiga keluarga yaitu bapak istri dan anaknya. Istrinya merupakan guru SMA 1 kabupaten Tangerang. Yang bernama Dra. Wawat Ruswiati. Putra nya lulusan Daar El-Qolam yang sekarang kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Awal mula bapak Jaenal merintis pemberdayaan ini dengan mengumpulkan sampah lingkungan Tegal Kali baru dengan sendiri nya. Kemudian lambat laun para pemuda tergerak untuk mengikuti kegiatan bapak Jaenal. Bapak Jaenal ini tiap harinya rutin mengumpulkan sampah yang ada di lingkungannya yang di bantu oleh pemuda sekitar lingkungannya tersebut. Pada mulanya hanya ada 3 pemuda saja. Bapak Jaenal bermitra dengan salah satu perusahaan tekstil sisa kain yang dari hasil pabrik yang kemudian dibawa ke rumah bapak Jaenal untuk di sortir, diolah dan dikategorikan dari yang berbahan katun dan lain-lainnya. Keseharian bapak Jaenal sendiri merupakan seorang aktifis di lembaga-lembaga masyarakat yang ada di Balaraja seperti (karang taruna dan Aliansi-aliansi keagamaan kampung).

Banyak pengaruh yang dilakukan Bpk Jaenal untuk memperdayakan para pemuda desa, awal mula beliau mengajak 3 orang, yaitu upid, aan, dan anim. Mereka diarahkan dengan bapak jaenal bagaimana mensortir kain, aqua, kalengan, kertas dan besi. Sekarang para pemuda itu berjumlah 6 orang.

Adapun barang-barang limbah  dan harga komoditi yang diolah(disortir):

1.      Kain (Rp.8000/kilo) tergantung jenis kain.

2.      Kertas (Rp.3000/kilo)

3.      Aqua (Rp. 2500/kilo)

4.      Kalengan (Rp. 2700/kilo)

5.      Besi (Rp. 47000/kilo)

 

 

 

a.        Pemuda anggota

 

Nama : upid 31 tahun

             Aan: 29 tahun

             Anim 30 tahun

             Didin 27 tahun

              Tatang 32 tahun

              Kisuy 25 tahun

Adapun bayaran mereka dihitung per Minggu yaitu dari hari senin-sabtu dari gajih diberi pada hari sabtu, dengan rincian sebagai berikut:

Upid Rp. 450.000

Aan Rp. 450.000

Anim Rp. 450.000

Didin Rp. 350.000

Tatang Rp. 600.000

Kisuy Rp. 300.000,

Perbedaan ini dikarenakan dari sebera besar dia bisa menguasai segala hal dari komoditi yang disortir dan seberapa rajin dia masuk dan bagaimana bentuk pekerjaan masing-masing.

 

Pendapat para pemuda akan Bpk Jaenal:

Upid : "bpk Jaenal merupakan sosok pembawa perubahan pada pemuda khususnya desa kali baru."

Aan : "bos Jenal orangnya berani, gagah, saya sangat terima kasih ama beliau."

Anim : "orangnya kalem, kariskmatik, orang-orang segen sama pak Jenal"

Didin : "saya banyak terima kasih sama beliau karena beliau sudah membuat saya sadar sama diri saya yang dulunya blangsakan jadi bisa punya kerjaan dan bisa kumpulin duit buat kawin."

Tatang : "pak jenal orangnya bagus, bisa dengan keberanian mengajak pemuda yang nganggur jadi kerja dan berpenghasilan."

Kisuy : "bos Jaenal cer, peduli apalagi ama lingkungan sekitar, makasih banyak pak jaenal."

 

B.     ANALISIS TEORI Max Weber

Bagi Max Weber, struktur sosial adalah produk (hasil) dari tindakan itu, cara hidup adalah produk dari pilihan yang dimotivasi. Memahami realitas sosial yang dihasilkan oleh tindakan itu berarti menjelaskan mengapa manusia menentukan pilihan. Teori sosiologi bukanlah teori mengenai sistem sosial yang memiliki dinamikanya sendiri, melainkan mengenai makna dibalik tindakan individu. Max Weber menyebut metode yang dikembangkannya sebagai verstehen. Max Weber mengemukakan lima ciri pokok  yang menjadi sasaran penelitian sosiologi, yaitu :

1.      Tindakan manusia yang menurut si pelaku mengandung makna yang subyektif dan ini meliputi berbagai tindakan nyata.

2.      Tindakan nyata dan bersifat membatin sepenuhnya dan bersifat subyektif

3.      Tindakan yang meliputi pengaruh positif dari suatu situasi, tindakan yang sengaja diulang dalam bentuk persetujuan secara diam-diam

4.      Tindakan itu diarahkan kepada seseorang atau kepada beberapa individu

5.      Tindakan itu memperhatikan tindakan orang lain dan terarah kepada orang itu.

Refleksi metodologis Weber jelas berhutang pada filsafat pencerahan. Titik tolak dan unik, analisis paling utamanya adalah sosok individual. Sosiologi interpretatif memandang individu dan tindakannya sebagai satuan dasar, sebagai "atomnya" sekiranya perbandingan yang diperdebatkan bisa diterima. Dalam pendekatan ini individu juga dipandang sebagia batas teratas dan pembawa tingkah laku yang bermakna. Weber memilah berbagai "tipe" aneka tindakan bermotivasi.

Dari penjabaran diatas dapat diketahui hubungan data dengan teori Max Weber tentang pengaruh Individu atau dibalik tindakan individu yang dapat mengubah sekitar, hal ini dapat dibuktikan dengan hasil data wawancara sekunder peneliti kepada para pemuda dan hasil pengamatan selama penelitian. Dan dari data dapat kita hubungkan dengan lima ciri pokok sasaran penelitian sosiologi yang dipaparkan Max Weber.


 

 

 

 

BAB IV

KESIMPULAN

Peran bapak Jaenal Solihin dalam memberdayakan adalah dengan cara beliau mengumpulkan sampah lingkungan Tegal Kali baru yang awalnya beliau mengumpulkan dengan sendirinya. Dan dengan lambat laun nya para pemuda -pemuda sekitar sadar dan  ikut tergerak dalam mengikuti kegiatan bapak jaenal. Kegiatan mengumpulkan sampah lingkungan dilakukan rutin oleh bapak jaenal dan beberapa pemuda tersebut.   

Bapak jaenal sendiri memberikan pengaruh terhadap pemuda ini. Yang awalnya para pemuda ini hanya penganguran sekarang mereka sudah memiliki pekerjaan bahkan penghasilan perminggunya yang bisa untuk memenuhi kebutuhan mereka. Bapak Jaenal juga memberikan arahan kepada pemuda-pemuda ini dalam  mensortir kain-kain tekstil sesuai dengan jenis bahan nya.

Para pemuda memberikan tanggapan terhadap bapak jaenal sangat positif. Mereka sangat menyukai keberanian dari bapak Jaenal, selain itu bapak Jaenal juga memiliki sikap penyayang serta lemah lembut dalam setiap tutur katanya sehingga para pemuda merasa nyaman bekerja bersama beliau. Para pemuda juga sangat mengucapkan rasa terimakasih mereka kepada bapak jaenal karena mereka merasa terbantu dalam hal perekonomian mereka.

 

 


 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Ritzer George. 2008. Teori Sosiologi. Yogyakarta: Kreasi Wacana

Weber Max. 2006.  Sosiologi. Jogjakarta: Pustaka Pelajar

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

 

 

LAMPIRAN

A.    Bapak Jaenal (sebelah Kanan) Ketika sedang mengawasi para pemuda dalam bekerja.


 

B.     Timbangan untuk menimbang komoditi yang akan dijual


C.        Para pemuda sedang bersendau gurau setelah bekerja


D.      Tempat pemberdayaan para pemuda kampung Tegal Kali Baru


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini