Rabu, 28 Desember 2016

Fakhriy Naufal_Pengaruh Kerusakan Ekosistem Terhadap Pencemaran Lingkungan di Daerah Desa Kampung Sawah_PMI 3

Pengaruh Kerusakan Ekosistem Terhadap Pencemaran Lingkungan di Daerah Desa Kampung Sawah

 

Penelitian


Dosen:

Dr. Tantan Hermansah, M.Si

 

Disusun Oleh:

Fakhriy Naufal (11150540000014)

 

 

 

 

 

 

 

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016


KATA PENGANTAR

Assalaamu'alaikum WR. WB

            Segala puji bagi Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW., juga kepada keluarganya, para sahabatnya dan para tabi'in tabi'at semuanya.

            Dengan rasa syukur yang sebesar-besarnya Alhamdulillah Kami telah dapat menyelesaikan penelitian ini, sebagai tugas pada mata pelajaran "Sosiologi Pedesaan". Rasa terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen mata pelajaran yang telah memberikan tugas ini sehingga dengan adanya tugas ini, kami jadi lebih kreatif dan lebih memahami tentang pembahasan penelitian ini  yaitu tentang "Pengaruh Kerusakan Ekosistem Terhadap Pencemaran Lingkungan di Daerah Desa Kampung Sawah".

            Kami menyadari bahwa dalam penulisan maupun penyusunan penelitian ini banyak sekali kekurangan-kekurangannya, maka dari itu kami memohon maaf atas kekeliruan penulisan dan penyusunan. Akhir  kata, semoga buku ini dapat bermanfaat untuk bersama.

 

Wassalamu'alaikum WR. WB



 

Ciputat, 29 Desember 2016

Fakhriy Naufal


DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................... i

Daftar Isi......................................................................................................... ii

BAB 1: PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah........................................................................... 1

B.  Rumusan Masalah..................................................................................... 1

1.    Bagaimana pengaruh kerusakan ekosistem  terhadap

pencemaran lingkungan di daerah pedesaan?

2.    Bagaimana kesehatan yang ada di masyarakat ketika

pencemaran lingkungan itu terjadi?

C.  Tujuan Penelitian....................................................................................... 2

 

BAB 2: METODE PENELITIAN

A.  Pendekatan dan Metodologi Penelitian.................................................... 3

B.  Instrument Penelitian................................................................................ 3

C.  Penentuan Lokasi Penelitian..................................................................... 4

D.  Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................... 5

E.  Teknik Pengumpulan Data....................................................................... 6

F.   Sumber Data.............................................................................................. 6

G. Subjek dan Objek Penelitian.................................................................... 7

H.  Metode Analisis Data................................................................................. 7

I.     Tinjauan Teoritis....................................................................................... 7

 

BAB 3: ANALISIS DATA

A.  Hasil Penelitian........................................................................................... 10

B.  Pembahasan Hasil Penelitian.................................................................... 22

 

BAB 4: PENUTUP

A.  Kesimpulan................................................................................................. 24

Daftar Pustaka................................................................................................ 25

Lampiran......................................................................................................... 26


BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Dalam zaman modern ini, ketika di mana semua orang sudah mulai menggunakan teknologi canggih untuk membangun rumah, perusahaan/pabrik, tempat hiburan dan biasanya teknologi sering juga digunakan untuk memproduksi baik untuk produk makanan, minuman, mobil, motor dan lain-lainnya.

Kemudian saat teknologi itu muncul, bisa menimbulkan dampak yang negative pada lingkungan apabila jika perusahaan tersebut tidak memiliki atau tidak mempunyai alat-alat yang ramah lingkungan. Banyak sekali pabrik-pabrik yang terdapat di lingkungan desa yang tidak memerhatikan lingkungannya, sehingga yang akan terjadi ialah pencemaran lingkungan pada daerah pedesaannya.

Tetapi ada juga di dalam permasalahannya, jika di dalam lingkungan pedesaan terdapat tempat wisata yang di mana akan dapat mempengaruhi lingkungan pedesaan itu juga dan di tambah dengan hutan yang gundul kemungkinan besar akan munculnya dampak yang tidak baik dalam lingkungannya, tidak hanya lingkungannya saja melainkan juga berbahaya bagi kehidupan hewan, kehidupan masyarakat dan kesehatan masyarakatnya.

 

B.  Rumusan Masalah

Dalam rumusan masalah, yang menjadi masalahnya ketika melihat latar belakang di atas yaitu:

1.    Bagaimana pengaruh kerusakan ekosistem terhadap pencemaran lingkungan di daerah pedesaan?

2.    Bagaimana kesehatan yang ada di masyarakat ketika pencemaran lingkungan itu terjadi?

 

 

 

 

C.  Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini berdasarkan rumusan masalah yang ada yaitu mengetahui berapa besar yang terjadi ketika kerusakan ekosistem ini bisa dapat mencemari lingkungannya dan mengetahui kesehatan masyarakatnya yang berada di daerah pedesaan tersebut.


BAB II

METODE PENELITIAN

 

A.  Pendekatan dan Metodologi Peneltian

Pada penggunaan metode penelitian ini, digunakan melalui pendekatan kuantitatif, metode kuantitatif ialah data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. [1]

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini, hipotesis alternatif. Yang dimaksud dengan hipotesis alternatif ini ialah lawan dari hipotesis nol sehingga hipotesis alternatif dapat langsung dirumuskan apabila ternyata pada suatu penelitian, hipotesis nol ditolak. Hipotesis ini menyatakan ada hubungan yang berarti (signifikansi hubungan) antara variabel independen (variable yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan) dan variabel dependen (variable yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variable dependen dan mempuyai ubungan yang positif maupun negative bagi variable dependen). Jadi pada hipotesis ini, penulis melihat bahwa banyak hutan yang gundul dan sehingga yang terjadi ialah ada dampak dari pengaruh dengan masyarakat dan lingkungan, apa yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan di daerah desa tersebut.

Penulis menggunakan rancangan sampel nonprobabilitas, pada rancangan sampel nonprobabilitas, penarikan sampel tidak penuh dilakukan dengan menggunakan hukum probabilitas, artinya bahwa tidak semua unit populasi memiliki kesempatan untuk dijadikan sampel penelitian. Hal ini karena sifat populasi itu sendiri yang heterogen sehingga terdapat diskriminasi tertentu terhadap unit-unit populasi. Sampel pada penelitan ini ada 20 orang secara acak dan tidak secara menyeluruh di daerah desa yang akan dituju.

 

B.  Instrument Penelitian

Instrumen penelitian ini menggunakan penelitian dari Universitas Sumatera Utara, mahasiswanya bernama Zulpan Yusuf. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, tidak hanya dengan menggunakan observasi saja tetapi juga menggunakan kuesioner yang di mana kuesioner tersebut berisi identitas subjek yang terdiri dari nama, jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir dan pekerjaan.

 

C.  Penentuan Lokasi Penelitian

1.    Profile Umum Subyek/Obyek

Masyarakat di desa Kampung Sawah ini, memiliki kehidupan yang sederhana dalam pola atau gaya hidupnya. Rata-rata pekerja pada masyarakat di sana ialah petani, dan peternak. Kemudian di sana juga terdapat tempat wisata, yang banyak juga para pengunjung untuk pergi ke sana dalam mengisi kegiatan ketika waktu liburannya.

Di Desa Kampung Sawah, menurut penulis lingkungan dan hutan di sana sudah mulai gundul dan lingkungan di sana kurang bersih sehingga yang terjadi akan menimbulkan kesenjangan antara lingkungan dengan masyarakatnya.

2.    Lokasi Kajian

Di Desa Kampung Sawah, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada hari Sabtu, 12 November 2016 dan pada hari Minggu, 25 Desember 2016.

3.    Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan dari bulan November 2016 sampai bulan Desember 2016. Lokasi Penelitian yaitu di Desa Kampung Sawah, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Saya berangkat pagi hari pada pukul 07.00-09.00. untuk menuju ke Desa Kampung Sawah butuh waktu kurang lebih dua jam dengan menggunakan mobil. Kebetulan kaka-kaka saya ingin ikut dan menemani saya dalam melakukan penelitian ini. Selama diperjalanan saya dan kaka-kaka serta ayah saling berbagi cerita untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan diperjalanan.

Ketika sesampainya di desa kampong sawah, saya meminta izin terlebih dahulu kepada kepala Desa Kampung Sawah untuk melakukan penelitian. Kemudian setelah berbicara sebentar, karena tidak ada kepala desanya,  penelitian saya diizinkan oleh sekretaris Desa Kampung Sawah oleh bapak Majudin.

Setelah meminta izin, saya pun bergegas untuk memberikan kuesioner kepada warga sekaligus mengadakan wawancara gimana keadaan lingkungan di Desa Kampung Sawah ini. Dalam membagikan kuesioner kepada 20 orang dari warga Desa Kampung Sawah membutuhkan waktu empat jam, dimulai dari jam 09.00-13.00 setelah selesai melakukan penelitian saya langsung pulang dari Desa Kampung Sawah dan pergi untuk makan siang sekaligus melaksanakan salat Zuhur di daerah gaplek. Selesai makan, saya langsung pulang ke rumah bersama kaka-kaka serta ayah saya.

Pada penelitian yang kedua, dilakukan pada hari Minggu, 25 Desember 2016, saya berangkat jam 09.45-10.45 dari rumah dengan mengendarai sepeda motor, ketika sesampai di Desa Kampung Sawah, saya langsung bergegas untuk mewawancarai beberapa warga sekaligus mengamati lingkungan sekitar yang berkaitan dengan penelitian ini mengenai tentang lingkungan dan kesehatan masyarakat di desa tersebut.

Dalam penelitian yang kedua ini, selesai sekitar 2 jam dari jam 10.45-12.50. Selesai mewawancarai warga dan mengamati lingkungan sekitar, saya langsung istirahat dan waktu sudah memasuki adzan Dzuhur maka saya menunaikan salat Zuhur terlebih dahulu sebelum kembali pulang ke rumah. Setelah selesai istirahat dan salat, saya langsung pulang ke rumah sekitar jam 13.00 sampai di rumah jam 14.00.

 

D.  Populasi dan Sampel Penelitian

1.    Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Jadi populasi bukan hanya orang. Tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

2.    Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang terjadi dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).[2]

 

E.  Teknik pengumpulan data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui dengan tiga cara yaitu;

1.    Interview (Wawancara)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

2.    Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

3.    Obervasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain..[3]

 

F.   Sumber data

Sumber daya yang akan ditelusuri untuk memperoleh data lapngan terdiri atas 2 sumber yaitu:

1.    Sumber Data Primer

Sumber data primer yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari responden yang akan diteliti dengan cara mengisi kuesioner, responden dalam penelitian ini yaitu warga Desa Kampung Sawah, Rumpin, Bogor.

2.    Sumber Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan melalui penelitian kepustakaan untuk mencari konsep dan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini. Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen yang mendukung penelitian ini seperti buku-buku, catatan dan transkrip serta dokumentasi.

 

G. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah warga Desa Kampung Sawah, Rumpin, Bogor. Sedangkan yang dijadikan objek penelitian adalah Lingkungan Desa Kampung Sawah.

 

H.  Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar respon warga Desa Kampung Sawah terhadap Lingkungan.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atau respon warga Desa Kampung Sawah terhadap Lingkungan dengan skala Likert.

Selanjutnya data yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner, dimana hasil analisisnya akan dipresentasikan dalam tabel analisis berdasarkan variable-variabel terpengaruh.

.

I.     Tinjauan Teoritis

Sebelum masuk ke teori ekosistem, penulis akan menggunakan teori Frederic Le Play, di mana Le Play mengemukakan sebuah pandangan yang lebih focus tentang efek lingkungan, menelusuri cara-cara bagaimana lingkungan fisik dari sebuah lokalitas membentuk aktivitas ekonomi dari para pendukungnya, dan bagaimana pola kerja mereka, yang pada gilirannya akan memengaruhi bentuk-bentuk keluarga dan kehidupan komunitas.[4]

Kemudian masuk ke teori ekosistem. Ekosistem ialah di mana alam yang di dalamnya  terdapat organisme hidup (makhluk hidup) dengan lingkungannya yang tidak hidup saling berinteraksi berhubungan erat tak terpisahkan dan saling pengaruh mempengaruhi satu sama lain yang merupakan suatu sistem. Dalam hal ini makhluk hidup lazim disebut dengan biotic, dari asal kata bi berarti hidup. Lingkungan yang tidak hidup disebut abiotik dari asal kata  a dan bi  berarti tidak hidup. Di dalam sistem tersebut terdapat dua aspek penting yaitu arus energi (aliran energi) dan daur materi atau disebut juga daur mineral atau siklus mineral ataupun siklus bahan di samping adanya sistem informasi. Aliran energi dapat terlihat pada struktur makanan, keragaman biotic dan siklus bahan (yakni pertukaran bahan-bahan antara bagian yang hidup dan tidak hidup).[5]

Tentang ekosistem tidak jauh beda dengan ekologi, menurut Webster's Unabridged Dictionary, ekologi berasal dari kata oikos yang artinya rumah tangga dan  logos  adalah ilmu pengetahuan. Jadi yang dimaksud adalah lingkungan rumah tangga termasuk seluruh makhluk (termasuk abiota) dan berbagai proses yang berfungsi dalam memungkinkan lingkungan (ekosistem) itu dapat dihuni (habitable). Dalam pengertian inilah ekologi adalah studi tentang totalitas atau penjabaran hubungan antara organism dan lingkungannya. Oleh karena itu cukup jelas dan beralasan bahwa ekologi merupakan ilmu pengetahuan tentang seluk-beluk lingkungan rumah tangga makhluk hidup, yang perlu kita terima sebagai "pengganti" dan kelengkapan pengetahuan yang selama ini diucapkan sebagai ilmu lingkungan (environmental science).[6]

Untuk mencegah berlarut-larutnya kerusakan hutan dan tanah pada umumnya, Pemerintah menggalakkan usaha-usaha reservasi, preservasi dan konservasi.

Reservasi berarti mencadangkan, tidak mengkutik-kutik. Mencadangkan suatu kawasan tertentu untuk tujuan tertentu, misalnya untuk dihuni oleh suku terasing, untuk melestarikan jenis-jenis vegetasi atau fauna tertentu.

Preservasi berarti melestarikan, mengawetkan. Melestarikan suatu kawasan tempat hewan-hewan tertentu dilindungi dalam misalnya suatu hutan lindung untuk studi ilmiah, untuk melestarikan tata guna air, adalah usaha preservasi. Biasanya kawasan ini dibagi atas bagian yang sama sekali tidak boleh dijamah, dan bagian yang boleh dikunjungi orang untuk rekreasi.

Konservasi berarti mengawetkan, penggunaan secara hemat. Konservasi adalah tindakan jalan tengah antara preservasi dengan reservasi. Hutan sebagai kekayaan alam dapat dibagi-bagi menjadi bagian tidak dijamah (preservasi) dan bagian yang dicadangkan (reservasi). Pengertian preservasi yaitu proteksi atau perlindungan sumber daya alam terhadap eksploitasi komersial, untuk memperpanjang pemanfaatannya bagi keperluan studi, rekreasi dan tataguna air.[7]

BAB III

ANALISIS DATA

A.  Hasil Peneltian

Penelitian dilakukan dengan mengambil data dari hasil kuesioner yang diberikan kepada responden yaitu warga Desa Kampung Sawah yang berjumlah 20 orang.

1.    Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari hasil kuesioner yang dibagikan diperoleh data jenis kelamin dengan jumlah yang berbeda-beda tiap orang, data responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No

Jenis kelamin

Jumlah Orang

Persentase

1.

Laki-laki

14

70%

2.

Perempuan

6

30%

 

Jumlah Total

20

100%

Tabel 1. Diketahui bahwa jumlah responden berdasarkan jenis kelamin yang diambil dari warga Desa Kampung Sawah yaitu 20 orang, untuk laki-laki 14  (70 %) dan 6 (30%) untuk perempuan.

 

2.    Data Responden Berdasarkan Umur

Dari hasil kuesioner yang dibagikan pada data berdasarkan umur, dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2

Data Responden Berdasarkan Umur

No

Umur

Jumlah orang

persentase

1.

s/d 20 tahun

2

10%

2.

21-25 tahun

3

15%

3.

26-30 tahun

1

5%

4.

31-35 tahun

4

20%

5.

36-40 tahun

4

20%

6.

41 tahun ke atas

6

30%

 

Jumlah Total

20

100%

Tabel 2. Diketahui bahwa yang dominan dalam menjawab pernyataan dan persoalan kepada responden berdasarkan umur yang diambil dari warga Desa Kampung Sawah,  ialah 41 tahun ke atas berjumlah enam orang dengan persentase (30%).

3.    Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Dari hasil kuesioner yang dibagikan pada data berdasarkan umur, dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3

Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No

Pendidikan Terakhir

Jumlah Orang

Persentase

1.

Tidak Tamat SD

2

10%

2.

Tamat SD

7

35%

3.

Tamat SMP

5

25%

4.

Tamat SMA

5

25%

5.

Perguruan Tinggi

1

5%

 

Jumlah Total

20

100%

Tabel 3. Diketahui bahwa rata-rata responden yang menjawab kuesioner berdasarkan pendidikan terakhir ialah tamat SD, yang berjumlah 7 orang (35%)

4.    Data Responden Berdasarkan Pekerjaan

Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden pada data berdasarkan pekerjaan, dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4

Data Responden Berdasarkan Pekerjaan

No

Pekerjaan

Jumlah

Persentase

1.

Berdagang

9

45%

2.

Buruh

5

25%

3.

Ibu Rumah Tangga

2

10%

4.

Pengangguran

1

5%

5.

Karyawan

3

15%

 

Jumlah Total

20

100%

Tabel 4. Diketahui bahwa dalam menjawab kuesioner, kebanyakan dari responden yang berprofesi atau memiliki pekerjaan yaitu berdagang dengan jumlah 9 orang (45%).

5.    Data Kognitif Warga Desa Kampung Sawah terhadap Lingkungan

Respon koginitif akan terjadi jika adanya pemahaman atau pengetahuan terhadap sesuatu setelah seseorang mendapatkan pemahaman atau pengetahuan itu maka akan timbul perubahan akan apa yang ia pahami atau ketahui. Berikut adalah hasil dari kuesioner yang telah peneliti lakukan kepada warga Desa Kampung Sawah terhadap lingkungan.

Tabel 5

                                                Hasil Respon Kognitif                                              

No

Pengetahuan

Jawaban

Jumlah yang menjawab

Ranking

1.

Yang dimaksud  dengan pencemaran lingkungan?

a.   Masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan

6

2

b.   lingkungan yang kotor, bau dan tidak layak huni

8

1

c.   suatu keadaan dimana sampah berserakan, banyak lalat

6

2

d.  sungai yang kotor karena limbah, banyak sampah

5

3

2.

Apa sajakah jenis-jenis pencemaran lingkungan?

a.  Pencemaran air, udara dan tanah

13

1

b.   Pencemaran air dan udara

4

2

c.   Pencemaran udara dan tanah

 

 

d.  Pencemaran air dan tanah

3

3

3.

Apakah yang dimaksud dengan pencemaran udara?

a.    Udara yang berkabut dan menghalangi pemandangan

2

3

b.    Udara yang terkena debu dan asap kendaraan

10

1

c.    Udara yang mengandung satu atau lebih bahan kimian dalam konsentrasi yang cukup tinggi untuk dapat menyebabkan gangguan atau bahaya terhadap manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan harta benda

2

3

d.   Udara yang kotor

7

2

4.

Apakah penyebab pencemaran udara?

a.   Pembakaran sampah

4

2

b.   Asap kendaraan bermotor

14

1

c.   Karena ulah manusia dan terjadi secara alamiah

3

3

d.  Pembuangan limbah

1

4

5.

Apa sajakah yang termasuk zat-zat pencemar udara?

a.   Karbon dioksida, hidrokarbon dan partikel

1

3

b.   Karbon monoksida, nitrogen oksida, belerang oksida, hidrokarbon dan partikel

5

2

c.   Nitrogen dan belerang

 

 

d.  Asap dan debu

15

1

6.

Apakah dampak pencemaran udara terhadap makhluk hidup?

a.   Gangguan sistem pernafasan

9

1

b.   Iritasi mata

6

3

c.   Meningkatkan angka kesakitan dan kematian, mengganggu proses fotosintesis, keracunan

 

 

d.  Semua benar

8

2

7.

Bagaimana cara mengendalikan pencemaran udara disekitar kita?

a.     Menanam pepohonan

15

1

b.     Tidak membakar sampah di sekitar pemukiman

5

2

c.    Membuat ventilasi rumah yang cukup

1

4

d.   Melakukan uji emisi kendaraan bermotor

4

3

8.

Apakah pengertian pencemaran air?

a.    Air yang didalamnya terdapat kuman, bakteri

4

3

b.    Air yang tidak dapat dipakai untuk mandi, mencuci

4

3

c.    Air yang kotor, bau dan berwarna

10

1

d.   Masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya

7

2

9.

Apa sajakah yang termasuk bahan-bahan pencemaran air?

a.    Bahan buangan dan air limbah dari kegiatan industri

13

1

b.     Bahan buangan organik dan anorganik

3

2

c.     Sabun dan deterjen

3

2

d.    Zat radioaktif dan zat kimia

2

3

10.

Apakah penyebab terjadinya pencemaran air?

a.     Bahan kimia, pupuk, makanan ternak

3

3

b.     Limbah

4

2

c.     Sampah

11

1

d.    Industri tekstil dan makanan

2

4

11.

Apakah dampak pencemaran air terhadap tumbuhan?

a.    Menjadi layu dan mati

10

1

b.    Tumbuhan tidak dapat berkembang dengan baik

7

2

c.    Kerusakan sel tumbuhan, keracunan, perubahan pigmen dan komposisi tanaman

4

3

d.   Daun pada tumbuhan tersebut berguguran

1

4

12.

Apakah yang dimaksud dengan pencemaran tanah?

a.     Keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami

5

2

b.     Tanah yang tidak dapat dipakai untuk menyuburkan tanaman

9

1

c.     Tanah yang mengalami kekeringan

5

2

d.    Tanah bekas galian bahan tambang

3

3

13.

Apakah yang menyebabkan pencemaran tanah?

a.     Deterjen

2

3

b.     Pestisida, pupuk

1

 

c.     Sampah

14

1

d.    Limbah domestic, industri dan pertanian

3

2

14.

Bagaimana cara untuk menangani pencemaran tanah?

a.    Tidak membuang sampah sembarangan

17

1

b.    Menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri)

1

2

c.    Menimbun bagian tanah yang tercemar

1

2

d.   Tidak tahu

1

2

15.

Bagaimanakah dampak pencemaran tanah terhadap kehidupan sehari-hari?

a.    Tanah menjadi tidak subur lagi

4

2

b.    Menurunkan produksi pertanian

1

3

c.    Tanah tidak dapat dipakai untuk bercocok tanam

4

2

d.   Semua benar

12

1

 

Dari tabel 2 diketahui bahwa skor tertinggi di masing-masing persoalan terhadap respon kognitif warga Desa Kampung Sawah kepada lingkungan bahwa pencemaran lingkungan terjadi karena lingkungan yang kotor, bau dan tidak layak huni, kemudian jenis-jenis pencemaran lingkungan dikarenakan adanya pencemaran air, udara dan tanah. Selanjutnya yang dimaksud dengan pencemaran udara ialah udara yang terkena debu dan asap kendaraan. Penyebab pencemaran udara terjadi oleh dari asap kendaraan bermotor. Yang termasuk zat-zat pencemar udara yaitu asap dan debu, ketika dampak pencemaran udara itu terjadi terhadap makhluk hidup ialah terganggunya sistem pernapasan, cara menangani terhadap pencemaran udara disekitar kita yaitu salah satunya dengan cara menanam pepohonan.      Pengertian pencemaran air yaitu air yang kotor, bau dan berwarna, kemudian yang termasuk bahan-bahan pencemaran air yaitu bahan buangan dan air limbah dari kegiatan industri, penyebab terjadinya pencemaran air  salah satunya ialah sampah, dampak pencemaran air terhadap tumbuhan yaitu tumbuhan akan menjadi layu dan mati,

Pengertian pencemaran tanah yaitu tanah yang tidak dapat dipakai untuk menyuburkan tanaman, yang menyebabkan pencemaran tanah yaitu sampah, cara untuk menangani pencemaran tanah yaitu dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, ada tiga dampak ketika dampak pencemaran tanah terhadap kehidupan sehari-hari itu terjadi yaitu tanah menjadi tidak subur lagi, menurunkan produksi pertanian, tanah tidak dapat dipakai untuk bercocok tanam.

Hasil diatas menjelaskan bahwa warga sudah mengetahui terhadap respon yang dilihat dari adanya hasil kognitif.

 

6.    Respon Afektif Warga Desa Kampung Sawah terhadap Lingkungan

Respon afektif terjadi jika timbul perubahan perasaan terhadap sesuatu yang di sukai atau di benci, dalam penulisan ini yang dicari adalah bagaimana respon afektif warga tentang lingkungan sekitarnya. Berikut adalah hasil dari kuesioner yang telah peneliti lakukan kepada warga Desa Kampung Sawah terhadap Lingkungan yang dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3

Hasil Respon Afektif

No

Pernyataan

S

TS

1.

Pencemaran lingkungan hanya dirasakan dampaknya oleh masyarakat tertentu saja

8

12

2.

Pencemaran air, udara dan tanah merupakan jenis-jenis pencemaran lingkungan yang sering kita jumpai

19

1

3.

Peran serta masyarakat untuk menjaga lingkungan semakin rendah

16

4

4.

Lingkungan dikatakan tercemar jika telah melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan

16

4

5.

Pencemaran udara dapat terjadi karena ulah manusia

19

1

6.

Polusi udara dapat menyebabkan gangguan/keluhan kesehatan

20

 

7.

Salah satu cara untuk mengendalikan tingkat pencemaran udara adalah dengan melakukan penanaman pepohonan di pekarangan rumah

18

2

8.

Polusi udara memberikan dampak yang lebih besar dibandingkan dengan jenis polusi lainnya

14

6

9.

Dampak pencemaran air hanya dirasakan oleh manusia saja

10

10

10.

Limbah merupakan penyebab utama terjadinya pencemaran air

18

2

11.

Air yang sudah tercemar tidak dapat digunakan lagi sesuai dengan peruntukannya

17

3

12.

Tanah yang tercemar tidak dapat digunakan untuk menanam tumbuhan

17

3

13.

Pencemaran tanah disebabkan oleh sampah

18

2

14.

Remediasi dan bioremediasi merupakan cara penanganan  pencemearan tanah yang utama

16

4

15.

Pencemaran tanah tidak terlalu menimbulkan dampak yang berarti

10

10

 

Dari tabel 3 diketahui bahwa respon afektif warga terhadap lingkungan ialah pada butir pernyataan nomor 6 yaitu "Polusi udara dapat menyebabkan gangguan/keluhan kesehatan" dari sini saya sendiri juga merasakan bagaimana situasi di desa Kampung Sawah bahwa di sana banyak asap atau debu, dan banyak warga mempunyai penyakit asma yang diakibat dari polusi udara tersebut yang dikarenakan oleh ulah manusia itu sendiri.

Hasil diatas menjelaskan bahwa kebanyakan warga mempunyai penyakit asma yang disebabkan oleh pencemaran udara atau dapat dikatakan polusi udara yang pelakunya dari manusia itu sendri.

Respon afektif akan terbentuk ketika terjadi perubahan terhadap apa yang disenangi maupun yang dibenci. Hasil ini menyimpulkan bahwa dari segi respon afektif warga terhadap lingkungannya mendapatkan perubahan yang negative.

7.    Respon Konatif Warga terhadap Lingkungan

Respon konatif yakni respon yang terjadi jika ada perubahan pada tingkah laku atau perbuatan tindakan dan kebiasaan yang terkait dengan perilaku. Respon afektif ini akan timbul jika seseorang diberi stimulus mengenai sesuatu. Setelah diberi stimulus akan timbul perasaan akan stimulus tersebut, setelah itu maka akan muncul tindakan akan stimulus tersebut yang bisa disebut juga dengan respon konatif.

            Untuk melihat respon konatif warga akan lingkungan peneliti telah menyebar angket dan telah didapat dengan hasil berikut.

Tabel 4

Hasil Respon Konatif

No

Pernyataan

Ya

Kadang-kadang

Tidak

1.

Lebih memilih untuk naik angkutan umum daripada kendaraan pribadi

4

9

7

2.

Menanam pepohonan di sekitar pekarangan rumah

13

2

5

3.

Memusnahkan sampah dengan cara dibakar

13

5

2

4.

Memakai masker jika bepergian agar tidak terhirup asap/debu

15

5

 

5.

Menggunakan deodorant ataupun produk-produk semprot lainnya yang mengandung aerosol

10

2

8

6.

Menggunakan pembersih rumah tangga yang ramah lingkungan

18

1

1

7.

Membuang sampah ke selokan/parit

1

4

15

8.

Mematikan keran air setelah dipergunakan

19

 

1

9.

Menggunakan deterjen seperlunya untuk kebutuhan sehari-hari

17

3

 

10.

Menghindari pemakaian kertas yang berlebihan

12

4

4

11.

Selalu membawa kantong plastik sendiri jika berbelanja

6

2

12

12.

Mendaur ulang barang-barang yang tidak terpakai lagi

5

6

9

13.

Menggunakan baterai yang bisa diisi ulang daripada yang sekali pakai

13

 

7

14.

Mematikan lampu di siang hari

20

 

 

15.

Membatasi penggunaan barang sekali pakai dan beralih ke barang yang bisa dipakai berkali-kali

15

3

2

 

Dari tabel 3 diketahui bahwa respon konatif yang sering dilakukan oleh warga tehadap lingkungan terdapat butir pernyataan nomor 14 yaitu "mematikan lampu" dan kadang-kadang terdapat pada  butir pernyataan nomor 1 yaitu "Lebih memilih untuk naik angkutan umum daripada kendaraan pribadi".

Hasil diatas menjelaskan bahwa respon konatif yang diperoleh oleh warga terhadap lingkungan adalah bahwa warga sering mematikan lampu di siang hari, kemudian menanam pepohonan disekitar pekarangan rumah walaupun tidak semua warga yang melakukannya. Selanjutnya hal positifnya ialah kebanyakan warga tidak setuju untuk tidak melakukan  membuang sampah sembarangan baik ke selokan maupun parit.

Hal ini menyimpulkan bahwa dari segi respon konatif warga terhadap lingkungan mendapatkan perubahan yang positif.

 

 

 

B.  Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian tentang respon warga Desa Kampung Sawah terhadap Lingkungan ini dibuat dan diolah datanya dengan metode skala Likert. Bagaimana pengaruh kerusakan ekosistem  terhadap pencemaran lingkungan di daerah pedesaan? Dan Bagaimana kesehatan yang ada di masyarakat ketika pencemaran lingkungan itu terjadi?

Untuk rumusan masalah yang pertama yaitu mencari tahu pengaruh kerusakan ekosistem terhadap lingkungan di Desa Kampung Sawah dengan cara melihat pada analisa yang telah dilakukan dari angket respon kognitif diketahui bahwa warga sudah mengetahui pengaruh dari kerusakan ekosistem yang mengakibatkan pencemaran lingkungan di daerah desa Kampung Sawah

Dari angket respon afektif diketahui bahwa warga sering merasakan pencemaran udara baik itu asap maupun debu, yang dimana polusi udara tersebut dapat menyebabkan gangguan/keluhan kesehatan" ketika melakukan penelitian disana, Saya sendiri juga merasakan bagaimana situasi di Desa Kampung Sawah bahwa di sana banyak asap atau debu, dan banyak warga mempunyai penyakit asma yang diakibat dari polusi udara tersebut yang dikarenakan oleh ulah manusia itu sendiri.

Dari angket respon konatif diketahui bahwa warga sering melakukan tindakan yang mayoritas  tindakan tersebut positif yaitu mematikan lampu pada siang hari, dan masih belum banyak warga dalam hal untuk melakukan penanaman pepohonan disekitar pekarangan rumahnya. Kemudian dari respon konatif ini, warga tidak setuju bahwa untuk tidak melakukan membuang sampah sembarangan.

Tidak hanya dilihat dari hasil angket saja tetapi juga dengan cara wawancara, dilihat dari hasil wawancara kerusakan ekosistem terjadi karena tanah dibeli oleh perusahaan sehingga pohon ditebang untuk keperluan perusahaan, kemudian ketika terjadinya penggundulan hutan suasana di hutan tersebut terasa panas, kurang sejuk dan ketika hutan tersebut gundul masih belum terjadinya peristiwa longsornya tanah dikarenakan tanah tersebut masih bagus dalam segi struktur tanahnya, dan pembuangan sampah yang masih sembarangan sehingga timbullah banjir, selain sampah sebagai salah satu faktor penyebabnya banjir, ada lagi yang menjadikan terjadinya banjir yaitu terjadinya banjir susulan dari daerah Jasinga sehingga air tersebut turun dari Jasinga ke daerah Desa Kampung Sawah.

Hasil ini menyimpulkan bahwa dari segi respon baik kognitif, afektif dan konatif warga mendapatkan perubahan yang positif, tetapi ketika melihat langsung ke tempat desa tersebut, dalam hal kerusakan lingkungan salah satunya masih ada sisa-sisa sampah dipengairan sungai, ini berarti masyarakat belum sadar dalam kebersihannya, oleh karena itu ini bisa dapat mempengaruhi ekosistem lingkungan di desa tersebut.

Untuk rumusan masalah yang kedua yaitu mencari tahu bagaimana kesehatan yang ada di warga Desa Kampung Sawah ketika pencemaran lingkungan itu terjadi, analisa dalam rumusan masalah yang kedua dilakukan  dengan menggunakan metode wawancara ke warga Desa Kampung Sawah, bahwa ketika pencemaran lingkungan itu terjadi, biasanya warga merasakan sakit seperti asma, batuk, sesak nafas, yang dikarenakan juga dekatnya rumah dengan penambang pasir sehingga setiap kendaraan lewat, asap dan debu bertebangan ke pinggir jalan bahkan masuk ke daerah rumah warga.

BAB IV

PENUTUP

 

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil temuan dan analisis pengaruh kerusakan ekosistem terhadap pencemaran lingkungan di daerah Desa Kampung Sawah.

A.  Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian in didapatkan bahwa mayoritas responden memberikan respon yang baik terhadap lingkungan. Hal ini didapat peneliti dengan menggunakan angket yang disebar ke warga Desa Kampung Sawah, Rumpin Bogor dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang, berikut kesimpulan dari hasil penelitian ini mengenai tentang pengaruh kerusakan lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar:

·      Kerusakan ekosistem terjadi karena tanah dibeli oleh perusahaan sehingga pohon ditebang untuk keperluan perusahaan, kemudian ketika terjadinya penggundulan hutan suasana di hutan tersebut terasa panas, kurang sejuk dan ketika hutan tersebut gundul masih belum terjadinya peristiwa longsornya tanah dikarenakan tanah tersebut masih bagus dalam segi struktur tanahnya, dan pembuangan sampah yang masih sembarangan sehingga timbullah banjir, selain sampah sebagai salah satu faktor penyebabnya banjir, ada lagi yang menjadikan terjadinya banjir yaitu terjadinya banjir susulan dari daerah Jasinga sehingga air tersebut turun dari Jasinga ke daerah Desa Kampung Sawah. Kemudian ketika melihat langsung ke tempat desa tersebut, dalam hal kerusakan lingkungan salah satunya masih ada sisa-sisa sampah dipengairan sungai, ini berarti masyarakat belum sadar dalam kebersihannya, oleh karena itu ini bisa dapat mempengaruhi ekosistem lingkungan di desa tersebut.

·      Ketika pencemaran lingkungan itu terjadi, biasanya warga merasakan sakit seperti asma, batuk, sesak nafas, yang dikarenakan juga dekatnya rumah dengan penambang pasir sehingga setiap kendaraan lewat, asap dan debu bertebangan ke pinggir jalan bahkan masuk ke daerah rumah warga.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta

Irwan Djamal Zoer'aini. 2012. Prinsip-Prinsip Ekologi Ekosistem, Lingkungan an Pelestariannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Soerjani Mohamad. 2008. Konsep Dasar Lingkungan Hidup Untuk Pengelolaan Ekosistem Bagi Kelangsungan Kehidupan. Jakarta: IPPL.

Dwidjoseputro. D. 1990. Ekonomi Manusia Dengan Lingkungannya. Jakarta: Erlangga

Scott John. 2012. Teori Sosial Masalah-Masalah Pokok Dalam Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

http://nicofergiyono.blogspot.co.id/2013/11/contoh-proposal-penelitian-kuantitatif.html dilihat pada hari Senin 31 Oktober 2016 pukul 10.49

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwigzZTa9obQAhXEr48KHVsyCWYQFggdMAA&url=http%3A%2F%2Frepository.usu.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F47019%2F1%2FAppendix.pdf&usg=AFQjCNEHLRBd9nqUGnlDg0jPMpJRbfg7qg&bvm=bv.137132246,d.c2I dilihat pada tanggal 1 November pukul 13.10


 

Lampiran-Lampiran

 

1.    Lingkungan hutan di daerah Desa Kampung Sawah

    

    

    

 

 

 

 

 

2.    Lingkungan Sungai di daerah Desa Kampung Sawah

    

    

3.    Kuesioner Kognitif, Afektif dan Konatif

Karakteristik Responden

1. Nama : …………………

2. Jenis Kelamin :   a. Laki-laki

b. Perempuan

3. Umur : ……. tahun

4. Pendidikan Terakhir :

a.    Tidak Tamat SD  

b.    Tamat SD   

c.    Tamat SMP  

d.   Tamat SMA  

e.    Perguruan Tinggi

5. Pekerjaan : .............................

No

Pengetahuan

Jawaban

1.

Yang dimaksud  dengan pencemaran lingkungan?

a.    Masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan

b.    lingkungan yang kotor, bau dan tidak layak huni

c.    suatu keadaan dimana sampah berserakan, banyak lalat

d.   sungai yang kotor karena limbah, banyak sampah

2.

Apa sajakah jenis-jenis pencemaran lingkungan?

a.    Pencemaran air, udara dan tanah

b.    Pencemaran air dan udara

c.    Pencemaran udara dan tanah

d.   Pencemaran air dan tanah

3.

Apakah yang dimaksud dengan pencemaran udara?

a.     Udara yang berkabut dan menghalangi pemandangan

b.     Udara yang terkena debu dan asap kendaraan

c.     Udara yang mengandung satu atau lebih bahan kimian dalam konsentrasi yang cukup tinggi untuk dapat menyebabkan gangguan atau bahaya terhadap manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan harta benda

d.    Udara yang kotor

4.

Apakah penyebab pencemaran udara?

a       Pembakaran sampah

b       Asap kendaraan bermotor

c       Karena ulah manusia dan terjadi secara alamiah

d      Pembuangan limbah

5.

Apa sajakah yang termasuk zat-zat pencemar udara?

a.    Karbon dioksida, hidrokarbon dan partikel

b.    Karbon monoksida, nitrogen oksida, belerang oksida, hidrokarbon dan partikel

c.    Nitrogen dan belerang

d.   Asap dan debu

6.

Apakah dampak pencemaran udara terhadap makhluk hidup?

a.     Gangguan sistem pernafasan

b.     Iritasi mata

c.     Meningkatkan angka kesakitan dan kematian, mengganggu proses fotosintesis, keracunan

d.    Semua benar

7.

Bagaimana cara mengendalikan pencemaran udara disekitar kita?

a.    Menanam pepohonan

b.    Tidak membakar sampah di sekitar pemukiman

c.    Membuat ventilasi rumah yang cukup

d.   Melakukan uji emisi kendaraan bermotor

8.

Apakah pengertian pencemaran air?

a.    Air yang didalamnya terdapat kuman, bakteri

b.    Air yang tidak dapat dipakai untuk mandi, mencuci

c.    Air yang kotor, bau dan berwarna

d.   Masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya

9.

Apa sajakah yang termasuk bahan-bahan pencemaran air?

a.     Bahan buangan dan air limbah dari kegiatan industri

b.     Bahan buangan organik dan anorganik

c.     Sabun dan deterjen

d.    Zat radioaktif dan zat kimia

10.

Apakah penyebab terjadinya pencemaran air?

a.    Bahan kimia, pupuk, makanan ternak

b.    Limbah

c.    Sampah

d.   Industri tekstil dan makanan

11.

Apakah dampak pencemaran air terhadap tumbuhan?

a.    Menjadi layu dan mati

b.    Tumbuhan tidak dapat berkembang dengan baik

c.    Kerusakan sel tumbuhan, keracunan, perubahan pigmen dan komposisi tanaman

d.   Daun pada tumbuhan tersebut berguguran

12.

Apakah yang dimaksud dengan pencemaran tanah?

a.    Keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami

b.    Tanah yang tidak dapat dipakai untuk menyuburkan tanaman

c.    Tanah yang mengalami kekeringan

d.   Tanah bekas galian bahan tambang

13.

Apakah yang menyebabkan pencemaran tanah?

a.    Deterjen

b.    Pestisida, pupuk

c.    Sampah

d.   Limbah domestic, industri dan pertanian

14.

Bagaimana cara untuk menangani pencemaran tanah?

a.    Tidak membuang sampah sembarangan

b.    Menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri)

c.    Menimbun bagian tanah yang tercemar

d.   Tidak tahu

15.

Bagaimanakah dampak pencemaran tanah terhadap kehidupan sehari-hari?

a.    Tanah menjadi tidak subur lagi

b.    Menurunkan produksi pertanian

c.    Tanah tidak dapat dipakai untuk bercocok tanam

d.   Semua benar

 

 

 

 

e.     

No

Pernyataan

S

TS

1.

Pencemaran lingkungan hanya dirasakan dampaknya oleh masyarakat tertentu saja

 

 

2.

Pencemaran air, udara dan tanah merupakan jenis-jenis pencemaran lingkungan yang sering kita jumpai

 

 

3.

Peran serta masyarakat untuk menjaga lingkungan semakin rendah

 

 

4.

Lingkungan dikatakan tercemar jika telah melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan

 

 

5.

Pencemaran udara dapat terjadi karena ulah manusia

 

 

6.

Polusi udara dapat menyebabkan gangguan/keluhan kesehatan

 

 

7.

Salah satu cara untuk mengendalikan tingkat pencemaran udara adalah dengan melakukan penanaman pepohonan di pekarangan rumah

 

 

8.

Polusi udara memberikan dampak yang lebih besar dibandingkan dengan jenis polusi lainnya

 

 

9.

Dampak pencemaran air hanya dirasakan oleh manusia saja

 

 

10.

Limbah merupakan penyebab utama terjadinya pencemaran air

 

 

11.

Air yang sudah tercemar tidak dapat digunakan lagi sesuai dengan peruntukannya

 

 

12.

Tanah yang tercemar tidak dapat digunakan untuk menanam tumbuhan

 

 

13.

Pencemaran tanah disebabkan oleh sampah

 

 

14.

Remediasi dan bioremediasi merupakan cara penanganan  pencemearan tanah yang utama

 

 

15.

Pencemaran tanah tidak terlalu menimbulkan dampak yang berarti

 

 

No

Pernyataan

Ya

Kadang-kadang

Tidak

1.

Lebih memilih untuk naik angkutan umum daripada kendaraan pribadi

 

 

 

2.

Menanam pepohonan di sekitar pekarangan rumah

 

 

 

3.

Memusnahkan sampah dengan cara dibakar

 

 

 

4.

Memakai masker jika bepergian agar tidak terhirup asap/debu

 

 

 

5.

Menggunakan deodorant ataupun produk-produk semprot lainnya yang mengandung aerosol

 

 

 

6.

Menggunakan pembersih rumah tangga yang ramah lingkungan

 

 

 

7.

Membuang sampah ke selokan/parit

 

 

 

8.

Mematikan keran air setelah dipergunakan

 

 

 

9.

Menggunakan deterjen seperlunya untuk kebutuhan sehari-hari

 

 

 

10.

Menghindari pemakaian kertas yang berlebihan

 

 

 

11.

Selalu membawa kantong plastik sendiri jika berbelanja

 

 

 

12.

Mendaur ulang barang-barang yang tidak terpakai lagi

 

 

 

13.

Menggunakan baterai yang bisa diisi ulang daripada yang sekali pakai

 

 

 

14.

Mematikan lampu di siang hari

 

 

 

15.

Membatasi penggunaan barang sekali pakai dan beralih ke barang yang bisa dipakai berkali-kali

 

 

 

 



[1] Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013) hal. 7

[2] Ibid. hal. 80-81

[3] Ibid. hal 137, 142, 145

[4] John Scott, Teori Sosial Masalah-Masalah Pokok Dalam Sosiologi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012) hal. 146

[5] Zoer'aini Djamal Irwan, Prinsip-Prinsip Ekologi Ekosistem, Lingkungan dan Pelestariannya (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012) hal. 27.

[6] Mohamad Soerjani, Konsep Dasar Lingkungan Hidup Untuk Pengelolaan Ekosistem Bagi Kelangsungan Kehidupan (Jakarta: IPPL, 2008) hal. 15

[7] D.dwidjoseputro, Ekonomi Manusia Dengan Lingkungannya (Jakarta: Erlangga, 1990) hal. 31-32

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini