DATA MELIMPAH
NO | Jenis Kelamin | Jumlah |
1. | Laki-laki | 119 |
2. | Perempuan | 95 |
Jumlah Total | 214 |
Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia
NO | Usia | Jenis Kelamin | Jumlah | |
Laki-laki | Perempuan | |||
1. | 0-3 Tahun | 3 | 2 | 5 |
2. | 4-7 Tahun | 3 | 3 | 6 |
3. | 8-11 Tahun | 3 | 3 | 6 |
4. | 12-15 Tahun | 5 | 3 | 8 |
5. | 16-19 Tahun | 11 | 6 | 17 |
6. | 20-23 Tahun | 8 | 5 | 13 |
7. | 24-27 Tahun | 14 | 5 | 19 |
8. | 28-31 Tahun | 11 | 8 | 19 |
9. | 32-35 Tahun | 8 | 5 | 13 |
10. | 36-39 Tahun | 9 | 10 | 19 |
11. | 40-43 Tahun | 4 | 6 | 10 |
12. | 44-47 Tahun | 8 | 8 | 16 |
13. | 48-51 Tahun | 4 | 1 | 5 |
14. | 52-55 Tahun | 1 | 7 | 8 |
15. | 56-59 Tahun | 6 | 13 | 19 |
16. | 60-63 Tahun | 5 | 8 | 13 |
17. | 64-67 Tahun | 4 | 1 | 5 |
18. | 68-71 Tahun | 4 | 1 | 5 |
19 | 72-75 Tahun | 4 | 1 | 5 |
20. | >75 Tahun | 2 | 1 | 3 |
Jumlah Total | 119 | 95 | 214 |
Struktur Penduduk dengan Piramida
Bentuk piramida ini dikenal dengan bentuk sarang tawon, karena bentuk paramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang lebih rendah dari tingkat kematian atau bersifat konstruktif. Penurunan tingkat kelahiran yang tajam menyebabkan pertumbuhan penduduk mengalami penurunan. Piramida penduduk ini memiliki umur median (pertengahan) sangat tinggi.
Dari tabel diagram di atas ini bentuk piramid ke III menunjukkan bahwa jumlah penduduk dari RT 06 Rw 01 memiliki jumlah kepala keluarga sebanyak 60 dan jumlah penduduk dengan jenis kelamin laki- laki sejumlah 119 jiwa dan jenis kelamin perempuan sejimlah 95 jiwa. bisa dilihat penduduk di RT 06 RW 01 ini memiliki jumlah penduduk yang tidak lebih banyak jumlah penduduk di Rt 06. Jika dilhat dari segi usia balita( 0-3 tahun.) Lebih banyak laki- laki dibanding perempuan.. jumlah perempuan 0 sedangkan jumlah laki- laki sebnyak 3 anak. Pada tingkatan usia menjelang keremaj.( 12 - 15 tahun) lebih banyak laki- laki sebanyak 5 orang dan perempuan 3 orang. Pada tingkatan usi menjelang dewasa( 20- 23 ) lebih banyak laki- laki berjumlah sebanyak 8 orang. Sedangkan jumlah perempuan yang berumur demikian berjumlah 5 orang. Pada tingkatan usia dewasa menjelang tua. (40- 43) lebih banyak jumlah perempuan dibandingkan jumlah laki- laki perempuan sebanyak 6 orang dan laki- laki 4 orang.
Pada tingkatan usia lansia (>64 tahun) jumlah penduduk semakin sedikit dan didominasi oleh laki-laki berumur lansia berjumlah 14 orang sedangkan jumlah perempuan yang berumur lansia demikian berjumlah 4 orang.
Struktur Berdasarkan Pekerjaan
NO | Pekerjaan/ Aktivitas | Jenis Kelamin | Jumlah | |
Laki-laki | Perempuan | |||
1. | Petani | 13 | 8 | 21 |
2. | Wiraswasta | 66 | 26 | 92 |
3. | Guru |
| 1 | 1 |
4. | Sopir | 1 |
| 1 |
5. | PNS | 1 | 1 | 2 |
6. | Pelajar | 18 | 14 | 32 |
7. | IRT |
| 49 | 49 |
8. | Tidak Bekerja | 10 | 6 | 16 |
| Jumlah Total | 119 | 95 | 214 |
Fenomena Kesehatan
Data Sarana Kesehatan
No | Jenis Sarana Kesehatan | Cakupan Kerja | Jumlah Tenaga Medis | Jumlah Perawat | Jumlah Admistrasi | |||
(RT/ RW/ Kel/ Kec) | LK | PR | LK | PR | LK | PR | ||
1 | Posyandu | RT | 3 | 3 | 1 | 2 | 2 | 1 |
2 | apotik | RW | 2 | 2 | - | - | 2 | 2 |
3 | klinik | RW | 2 | 3 | - | 2 | 2 | 1 |
4 | puskesmas | Kecamatan | 5 | 8 | 3 | 6 | 2 | 2 |
Jumlah | 12 | 16 | 4 | 10 | 8 | 6 |
Struktur Masalah
Ø Fenomena DEMOGRAFI di Dunia (Global)
Nampaknya sukar untuk mengetahui secara tepat kapan munculnya makhluk yang disebut homo sapiens (manusia) di dunia ini. Para Ahli memperkirakan pada sekitar 35.000 tahun yang lalu. Waktunya mungkin tidak dipermasalahkan akan tetapi yang jelas angka pertambahan pendudukanya sangat lambat. Pada tahun 1 sesudah masehi, penduduk dunia diperkirakan berjumlah 250 juta. Jadi membutuhkan waktu 35.000 tahun untuk mencapai jumlah penduduk 250 juta orang. Pada tahun 1650, penduduk dunia diperkirakan berjumlah 500 juta. jadi diperlukan waktu sekitar 1650 tahun menjadikan penduduk dunia dua kali lipat. Pada tahun 1850 penduduk dunia menjadi 1 milyar (1.000.000.000) jumlahnya.
Demografi adalah studi tentang populasi manusia. Pertumbuhan penduduk Dunia meningkat pesat dalam 50 tahun terakhir. Jumlah penduduk dunia pada tahun 2002: 6.214.680.145,. meningkat sebesar 1,786 milyar dibanding tahun 1980. Pertumbuhan penduduk akan mempengaruhi kesehatan masyarakat.
· Dari jumlah penduduk yang ada tahun 2000 yaitu sebanyak 6,06 milyar, hamper dua pertiganya (60,62 persennya atau 3,7 milyar) berada di Benua Asia. Sisanya tersebar di Benua Afrika (794 juta atau 13,11 persen), Benua Eropa (12,00 persen atau 727 juta), Benua Amerika (13,75 persen atau 833 juta) dan Oceania (0,5 persen atau 31 juta).
· Dari sebarannya berdasarkan kategori kemajuan pembangunan suatu Negara, dari total penduduk dunia sebanyak 4,86 milyar (80,32 persen) berada di Negara-negara sedang berkembang dan sisanya sebanyak 1,19 milyar (19,68 persen) berada di Negara-negara maju
Dan masih diperlukan waktu sekitar 200 tahun untuk menjadikan penduduk dua kali lipat dari jumlah sebelumnya. Pada tahun 1930 penduduk dunia diperkirakan mencapai 2 milyar. Dengan demikian hanya diperlukan waktu kurang dari 100 tahun untuk menjadi penduduk dunia dua kali lipat sebelumnya. Pada Tahun 1976 penduduk dunia telah mencapai sekitar 4 milyar. Jadi hanya diperlukan sekitar 36 tahun saja untuk melipatgandakan penduduk dunia dari jumlah sebelumnya. Pada tahun 1985 penduduk dunia sudah mencapai 4,845 milyar jiwa. Dalam tempo hanya 9 tahun saja pertambahan penduduknya mencapai 845 juta. Istilah population explotion menggambarkan betapa hebatnya angka pertumbuhan penduduk dunia dewasa ini sehingga sebuah ledakan bom yang dahsyat.
Ø Fenomena dalam demografi di indonesia
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Itu dapat dilihat dari sensus penduduk yang semakin tahun semakin meningkat. Dalam pengetahuan tentang kependudukan dikenal sebagai istilah karakteristik penduduk yang berpengaruh penting terhadap proses demografi dan tingkah laku sosial ekonomi penduduk. Dibanding dengan negara-negara berkembang lainnya, Indonesia menempati kedudukan ketiga setelah Cina dan India dalam jumlah penduduk. Indonesia merupakan negara yang sedag membangun dengan mempunyai masalah kependudukan yang sangat serius diseratai dengan jumlahn penduduk yang sangat besar dan pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi serta persebaran penduduk yang tidak merata. Jumlah penduduk bukan hanya modal, tetapi merupakan beban dalam pembangunan. Di Indonesia dan di negara-negara Asia lainnya, demografis data koleksi telah membaik dari waktu ke waktu. Saat ini, populasi sensus dan survei cakupan nasional demografi telah dilakukan dalam waktu yang teratur. Namun, tidak cukup sumber daya atau prioritas telah diberikan kepada analisis. Suatu hal yang sangat penting adalah kurangnya pendidikan atau mungkin cocok untuk memperkirakan indikator fertilitas dan mortalitas orang dewasa tersedia data dan sekaligus pada migrasi.
Ø Fenomena Demografi di Indramayu
Kondisi Demografi penduduk di kabupaten indramayu rata-rata mengalami kesamaan untuk setiap kecamatan yaitu yang paling ramai berada di pusata kecamatan karena disana banyak dijumpai roda perekonomian, sedangkan pemukiman yang lain sebanyak 1.668.395 Jiwa dengan komposisi jumlah lakai-laki sebanyak 858.942 Jiwa dan jumlah perempuan sebanyak 809.453 Jiwa jumlah rumah tangga kabupaten indramayu thn 2010 sebanyak 488.546 Kk. Kecamatan indramayu merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar sebanyak 106.688 Jiwa, Konsentrasi sebaran jumlah penduduk terpusat pada kecamatan-kecamatan bagian utara kecamatan indramayu.
Ø Gambaran konteks sosial Study Dilakukan
Sikap dan cara hidup di desa Jengkok, menurut kacamata saya sikap masyarakat di desa Jengkok sangatlah ramah dan dermawan, apabila dilihat dari cari hidupnya menurut saya orangnya jutek dan kurang gotong royong, adanya sebagian rumah-rumah yang layak untuk dihuni ada juga rumah yg kurang layak. karena keadaan sosial ekonomi yang kurang cukup. Namun, jika dilihat dalam insfraktutur jalan menuju rumah warga Rt 06 masih berupa tanah, sehingga licin untuk dilewati. pendidikannya lumayan maju. banyak Ta`lim di desa jengkok ini. Dan di sepanjang pemukiman warga Rt 06 terdapat horong-horong di depan rumah warga terdapat tanaman bunga dan pohon mangga, nangka. dan di belakang rumah warga terdapat beberapa bangunan rumah tetangga yang saling berdekatan satu sama lain.
· Studi dilakukan di Desa Jengkok, Kec Kertasemaya Kab Indramayu
Hari pertama saya sampai dilokasi jam sekitar jam 11 somalam, kami langsung disambut dengan ramah oleh keluarga yuyun. dan kami langsung disiapkan makan malam, selesai makan kami langsung berkumpul untuk mendiskusikan jadwal yang akan kita laksanakan. Setelah kami berdiskusi tentang jadwal Praktikum kami langsung tidur. Keesokan harinya kami langsung menuju ke kantor Balai desa Jengkok untuk melakukan pembukaan kegiatan Praktikum. dan di sana kami bertemu dengan bpk H. Wachid kepala desa jengkok dan pak Rojikin, S.Kom. Sekretaris Desa. kemudian kami sharing mengenai apa yang ingin kami kerjakan disana sebagai praktik lapangan tugas kuliah sensus penduduk mata kuliah demografi. Dimana di hari keduaini pagi hari kami mendatangi rumah ketua RT 01 untuk bersosialisasi dan meminta petunjuk untuk melakukan pembelajaran bersama warga masyarakat agar data yang kami dapat lebih valid.
Kemudian setelah kami keluar dari rumah pak RT kami rapat kecil dalam kelompok untuk membuat strategi yang akhirnya dibagi menjadi 6 tim agar lebih cepat dan efektif dalam menjalankan sensus penduduk. Kemudian kami semua beranjak dan bergegas untuk ke rumah-rumah warga dari pintu ke pintu untuk menanyakan mengenai data kependudukan dan sebagainya.
· Kondisi Umum Masyarakat yang ada di Desa Jengkok,
Bentuk Kesehatan di Desa Jengkok Ketersediaan prasarana dan sarana bidang kesehatan merupakan salah satu faktor penentu untuk mewujudkan peningkatan derajat dan status kesehatan masyarakat secara berkesinambungan.Prasarana dan sarana kesehatan di Desa Jengkok masih relatif kurang, baik kuantitas maupun kualitasnya bila dibanding dengan ratio jumlah penduduk, yaitu kiranya masih belum memadai untuk dapat melayani kesehatan masyarakat dengan baik. Pembangunan Kesehatan ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan menurunkan angka kematian, khususnya angka kematian bayi, angka kematian anak balita, angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian kasar. Selain itu upaya meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan dan perilaku hidup sehat pada masyarakat.
Permasalahan yang dihadapi untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat diperhadapkan dengan terbatasnya sarana dan prasarana kesehatan yang masih belum memadai, tingkat partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat masih rendah Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam memelihara lingkungan yang kurang bersih.dan kurangnya panyuluhan/sosialisasi dari pihak-pihak terkait. Pelestarian lingkungan hidup yang masih kurang.
Pola-pola pencarian nafkah pada penduduk Desa Jengkok khususnya di RT 06 RW 01 adalah mayoritas atau sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani, bila dipaparkan berdasarkan pernyataan dari Ketua RT 06 yaitu Bapak Dimyati menyebutkan bahwa sekitar 85% penduduknya bekerja sebagai petani dan 15% penduduknya mempunyai pekerjaan lain seperti wiraswasta, tukang ojek, Sopir dan lain sebagainya. Banyaknya penduduk Desa Jengkok khususnya RT 06 yang mempunyai pola-pola pencarian nafkah sebagai petani dikarenakan dapat dilihat dari observasi lapangan yang telah kami lakukan bahwa keadaan sumber daya alam (SDA) yang ada di Desa Jengkok sebagian besar tanahnya digunakan sebagai lahan pertanian, perkebunan, dan lain sebagainya bahkan lahan pekarangan rumah, penduduk bagi yang tidak memiliki lahan pertanian mereka bekerja sebagai Buruh tani di tempat orang yang memiliki lahan pertanian. Selain itu lahan pertanian digunakan untuk bercocok tanam bagi kebutuhan pangan rumah tangga mereka sendiri.
Pada pola-pola pencarian nafkah pada penduduk Desa Jengkok khususnya RT 06 RW 01 berbeda-beda atau sangat bervariasi walaupun mempunyai mata pencaharian sama namun dari segi pendapatan penduduk Desa Jengkok khususnya di RT 06 RW 01 ini yang telah kami sensus penduduk dengan melakukan metode wawancara dan observasi Kemudian kami semua beranjak dan bergegas untuk ke rumah-rumah warga dari pintu ke pintu untuk menanyakan mengenai data kependudukan dan sebagainya. didapatkan data dari Sensus penduduk yang kami dapatkan adanya perbedaan pendapatan pada tiap pola-pola pencarian nafkah.
Pada pola pendapatan nafkah ada penduduk yang bermata pencaharian sama sebagai petani namun berbeda dari segi penghasilan karena tidak semua diantara mereka yang memiliki lahan pertanian, ada juga yang menjadi buruh tani. dapat dilihat dari keadaan rumah dan kemampuan pemenuhan kebutuhan rumah tangga mereka sendiri. Kemudian kami menganalisis setiap anggota keluarga masing-masing rumah yang kami sensus bahwa adanya faktor yang menyebabkan perbedaan pendapatan dengan mata pencaharian yang sama yaitu dikarenakan adanya perbedaan jumlah anggota keluarga yang bekerja dan beban yang ditanggung pada tiap kepala keluarga yang bekerja dengan yang tidak atau belum bekerja.
Pola-pola dan jenis pekerjaan pada penduduk Desa Jengkok khususnya di RT 06 RW 01 seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya bahwa mayoritas penduduk Desa Jengkok khususnya di RT 06 RW 01 memiliki berbagai macam jenis pekerjaan namun mayoritas atau sebagian besar penduduk RT 06 memiliki jenis mata pencaharian sebagai petani dan sebagian lagi yang bekerja sebagai Buruh tani. sisanya memiliki jenis pekerjaan sebagai wiraswasta, karyawan swasta, Guru, buruh, PNS, Sopir, pelajar, IRT dan sisanya yang tidak bekerja. Menurut data yang kami dapatkan melalui proses wawancara dan observasi yang kami lakukan bahwa pola-pola dan jenis pekerjaan yang dimiliki penduduk RT 06 RW 01 adalah karena adanya penduduk Desa Jengkok RT 06 RW 01 yang melakukan migrasi out atau biasa disebut merantau (pergi keluar desa). Berikut agar lebih jelasnya tentang pola-pola dan jenis pekerjaan penduduk Desa Jengkok RT 06 RW 01 sebagai berikut:
Struktur Berdasarkan Pekerjaan
NO | Pekerjaan/ Aktivitas | Jenis Kelamin | Jumlah | |
Laki-laki | Perempuan | |||
1. | Petani | 13 | 8 | 21 |
2. | Wiraswasta | 66 | 26 | 92 |
3. | Guru |
| 1 | 1 |
4. | Sopir | 1 |
| 1 |
5. | PNS | 1 | 1 | 2 |
6. | Pelajar | 18 | 14 | 32 |
7. | IRT |
| 49 | 49 |
8. | Tidak Bekerja | 10 | 6 | 16 |
| Jumlah Total | 119 | 95 | 214 |
Struktur Berdasarkan Area Kerja
No | Jumlah Penduduk | Jenis Kelamin | Lokasi atau Jarak Tempat Bekerja (dihitung jarak dari rumah) | ||||
LK | PR | 0-1 km | 2-10 km | 11-20 km | > 20 km | ||
1. | 214 | 119 |
| 16 | 13 | 61 | 24 |
2. |
| 95 | 44 | 11 | 28 | 17 | |
Total | 214 | 60 | 24 | 89 | 41 |
Hubungan kekerabatan masyarakat di Desa Jengkok berdasarkan pada Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan dan kebersamaan saling gotong royong Oleh karena itu, setiap mengambil keputusan baik dalam hal apapun keluarga mempunyai peranan yang sangat penting khususnya dalam hal perkawinan anak-anak mereka. sistem perekonomian mereka tidak pernah menyangkut pautkan hubungan kekerabatan dengan sistem mata pencahariannya. Misalnya saja, dalam kepemilikan sawah ataupun lahan pertanian, jika saudara mereka memiliki lahan kosong yang tidak terpakai ataupun tidak dikelola, merek meminjamkan lahan tersebut untuk dikelola kepada sanak saudara yang tidak memiliki lahan pertanian, dengan imbalan membayar uang sewa sebesar Rp 5000;00/hari dan jika sudah panen hasilnya dibagi dua.
Pertanian bagi mereka yang tidak memiliki lahan pertanian hanyalah sebagai mata pencaharian tambahan. walaupun terlihat adanya tukang kayu, tukang genteng dan bata, tukang membuat gula, akan tetapi inti pekerjaan penduduk adalah pertanian. Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian, hanya merupakan pekerjaan sambilan saja .Golongan orang-orang tua pada masyarakat di Desa Jengkok pada umumnya memegang peranan penting. Orang akan selalu meminta nasihat kepada mereka apabila ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi.
Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status dan Banyak ritual dan nilai-nilai sakral. Kebudayaan yang melekat pada masyarakat Desa di Jengkok tidak terlepas dari budaya yang berkembang di Kabupaten Indramayu. Selain budaya lokal pengaruh budaya Arab, Eropa dan Hindu juga sangat kental sekali pada kehidupan masyarakat sehari-hari. Berbagai jenis dan bentuk ekspresi budaya diwujudkan dalam berbagai cara, diantaranya ucapaca Mapag Sri, Sedekah Bumi, Ruwatan, Baritan dan sebaginya. Sedangkan Keseniannya adalah Genjringan.Untuk lebih jelasnya data Kebudayaan yang ada dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Data Kebudayaan / Upacara Adat
No | Nama Upacara Adat | Keterangan |
1 | Mapag Sri | Setiap Tahun |
2 | Sedekah Bumi | Setiap Tahun |
3 | Baritan | Setiap Jumat Kliwon |
Data Kelompok Kesenian
No | Nama Kelompok | Jumlah | Aktif/Tidak |
1 | Genjringan | 1 | Aktif |
Ø Lingkungan tempat tinggal.
Terdapat lampu Penerangan Jalan Umum (PJU). Di Setiap Area rumah warga Adanya, insfraktutur jalan menuju rumah warga masih berupa tanah, sehingga licin untuk dilewati. pendidikannya lumayan maju. banyak Ta`lim di desa jengkok ini. Dan di sepanjang pemukiman warga terdapat horong-horong di depan rumah warga terdapat tanaman bunga dan pohon mangga, nangka. dan di belakang rumah warga terdapat beberapa bangunan rumah tetangga yang saling berdekatan satu sama lain.
· Pengairan dan Keirigasian
Penanganan keirigasian/pengairan diarahkan dalam rangka memenuhi kebutuhan para petani sawah maupun palawija. Sumber air untuk keperluan pertanian di wilayah Desa Jengkok dan sekitarnya di Kecamatan Kertasemaya pada umunya berasal dari Bendung Rentang yang berada di Daerah Kabupaten Majalengka. Mengingat kondisi saluran irigasi yang ada masih kurang memadai, akibat terjadi kebocoran, penyempitan dan pendangkalan sehingga saluran irigasi dimaksud belum dapat memenuhi kebutuhan para petani secara maksimal.
· Drainase
Sistem drainase merupakan sistem pengaliran air hujan yang terdiri dari 2 (dua) macam sistem, yaitu sistem drainase melalui sungai, solokan atau saluran sekunder yang disebut drainase makro. Sistem ini yang hampir seluruhnya digunakan di Desa Jengkok adapaun sistem yang melalui saluran-saluran lingkungan disebut drainase mikro.Drainase makro sebagian besar dialirkan ke Sungai Sindupra
· . Air Bersih
Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari sebagianr masyarakat menggunakan air bersih sumur gali, sumur pompa dan air mineral. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
No. | Sumber Air | Jumlah KK Pengguna | Keterangan |
1 | PAM | - | - |
2 | Sumur Gali | 44 | - |
3 | Sumur Pompa | 333 | - |
4 | Air Mineral | - | - |
5 | Depot Isi Ulang | 1.525 | - |
Ø Analisis Demografi
A. Fertilitas Penduduk
Fertilitas adalah gambaran mengenai jumlah kelahiran hidup selama di kampung sarongge RT 06 dan pada periode waktu tertentu, fertilitas atau angka kelahiran disebut juga natalitas. Secara umum angka kelahiran atau fertilitas diklasifikasikan menjadi tiga yakni,
a. angka kelahiran kasar
angka kelahiran kasar merupakan angka menunjukkan banyaknya bayi lahir hidup dari setiap seribu penduduk dalam periode tahun tertentu.
b. kelahiran umum dan
angka kelalhiran umum merupakan suatu angka yang menunjukkan jumlah komposisi bayi lahir hidup dari setiap seribu penduduk wanita usia reproduksi dalam periode tahun 2016. Dan adapun yang dimaksud dengan usia reproduksi adalah usia dimana wanita sudah berpotensi untuk melahirkan, yaitu antara usia 15-49 tahun.
c. kelahiran menurut kelompok-kelompok usia
angka kelahiran menurut kelompok usia merupakan suatu angka yang menunjukkan banyaknya bayi lahir hidup dari setiap seribu penduduk wanita perkelompok usia reproduksi dalam periode tahun 2016. (Dalam buku demografi) yaitu interval usia yang biasa digunakan adalah 5 tahun. Kelompok-kelompok umur dalam usia reproduksi
adalah kategori usia 15-19, usia 20-24, usia 25-29, usia 30-34, usia 35-39, usia 40-44 dan uisa 45-49 tahun.
Dari ketiga angka kelahiran di atas seharusnya tingkat akurasi paling tinggi adalah angka kelahiran menurut kelompok usia, dikarenakan dalam perhitungannya mempertimbangkan faktor jenis kelamin usia reproduksi perkelompok umur, dan banyaknya bayi yang lahir dari tiap kepala keluarga atau penduduk wanita tiap kelompok usia dalam usia reproduksi.
B. Mortalitas Penduduk
Faktor kedua termasuk yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk merupakan suatu angka kematian atau mortalitas. Mortalitas adalah angka yang memberikan gambaran mengenai jumlah penduduk yang meninggal dunia dalam tahun 2016 ini atau waktu tertentu dalam hampir seribu penduduk banyak faktor-faktor yang pendorong dan penghambat diantaranya sebagai berikut,
a. Faktor pendorong, meliputi tingkat kesehatan penduduk yang rendah dan akses atau lembaga kesehatan lokasi kampung sarongge yang sangatlah minim, fasilitas kesehatan yang kurang memadai, minimnya pendidikan yang akibatnya dokter, bidan, dll nya tidak ada. Bahkan hanya ada satu bidan yang menangani dari sekian banyaknya penduduk di desa Jengkok..
b. Faktor penghambat, meliputi kualitas kesehatan penduduk yang baik, fasilitas kesehatan yang memadai, kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan tinggi, dan sanitasi yang baik.
Seperti halnya fertilitas angka kematian dibedakan menjadi tiga, yaitu angka kematian kasar, angka kematian menurut usia dan jenis kelamin, dan angka kematian bayi. Dan sebagai berikut penjelasannya.
a. Angka kematian kasar
Angka kematian kasar adalah yang menunjukkan banyaknya penduduk yang meninggal dunia dari tiap-tiap kepala keluarga.
b. Angka kematian menurut usia dan jenis kelamin
Angka kematian menurut usia dan jenis kelamin adalah yang menunjukkan jumlah penduduk yang meninggal dunia dari setiap kepala keluarga RT 06 di desa jengkok.
C. Migrasi Penduduk
Migrasi merupakan suatu akibat dari keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan. Sebagai akibat dari keadaan alam yang kurang menguntungkan menimbulkan terbatasnya sumber daya yang mendukung penduduk di Desa Jengkok tersebut. Sebenarnya yang perlu diperhatikan seorang migran dalam menentukan keputusan untuk pindah ke daerah lain yaitu faktor persediaan sumber daya alam, faktor lingkungan sosial dan faktor potensi ekonomi. Jika dalam anlalisis berdasarkan desa Jengkok,kabupaten Indramayu, desa jengkok adalah yang termasuk penduduknya banyak yang migrasi.
Ø Kemiskinan dan Kesehatan Indonesia
Definisi kemiskinan menjadi bahan diskusi dan perdebatan , tetapi yang penting dari hal ini adalah banyaknya perbedaan dalam melihat kemiskinan merupakan hal yang tidak salah walaupun dapat memberikan tekanan persoalan yang berbeda. Beberapa orang akan merasa pendekatan biologis merupakan cara berpikir sehat untuk masalah kemiskinan, yaitu dengan banyaknya kebutuhan-kebutuhan dasar yang dikehendaki. Dalam pendekatan ini, kerugian berarti tidak mempunyai cukup makanan, dan kemiskinan berhubungan dengan malnutisi. Ketidak cukupan makanan diukur dengan menggunakan indikator asupan kalori makanan per hari. Pendekatan ini akan bermasalah karena kecukupan asupan kalori makanan untuk tiap individu akan bervariasi tergantung pada jenis kelamin, umur, dan dari aktifitas yang dilakukan setiap hari.Sehingga kemiskinan tidak hanya didefinisikan dengan mengunakan indikator kekurangan makanan tetapi juga memasukkan indikator-indikator lain yang berhubungan dengan kekurangankebutuhan dasar esensial untuk mempertahankan hidup dengan mempertimbangkan aset masyarakat dan potensi untuk mendapatkan kekayaan dan atau untuk mengembangkan kepemilikan. Maka perlu dilakukan penyesuaian kriteria miskin agar penentuan miskin tidak salah sasaran.Yang juga perlu untuk menjadi perhatian adalah dalam menentukan definisi kemiskinan pada suatu masyarakat suatu daerah dengan daerah lain, tidak dapat dinilaidengan nilai indikator yang sama antar satu daerah dengan daerah yang lain, karena keberadaan status ekomoni masyarakat kita tidak merata dan kebutuhan dasarnyapunberbeda tingkatannya.Kemiskinan adalah permasalahan yang kompleks bagi setiap negara, terutama negara besar seperti Indonesia. Kebijakan dan penanganannya harus merata dan menyeluruh agar tidak menimbulkan kebingungan dan kekisruhan sebagai ekses negatif penanggulangannya.
Profil Kesehatan di Indonesia merupakan gambaran situasi kesehatan di Indonesiayang bertujuan memantau pencapaian pembangunan kesehatan dengan mengacu VisiIndonesia Sehat. Hal ini masih terdapat rendahnya derajat kesehatan Indonesia, yang merupakan tantangan bagi sektor kesehatan dan sektor lain yang terkait untuk bersama-samaberperan melaksanakan pembangunan kesehatan untuk masyarakat, dengan menyediakankemudahan akses terhadap pelayanan kesehatan, memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, dan menciptakan lingkungan yang sehat.
Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebgai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam pengukuran indeks pembangunan manusia, kesehatan adalah salah satu komponen utama selain pendidikan dan pendapatan dalam Undang-undanf Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Kondisi pembangunan kesehatan secara umum dapat dilihat dari status kesehatan dan gizi masyarakat, yaitu angka kematian bayio, ibu melahirkan, prevelensi gizi kurang dan umur angka harapan hidup. Angka kematian bayi menurun dari 46 tahun 1997 menjadi 35 per 1.000 kelahiran hidup (2002-2003) dan angka kematian ibu melahirkan menurun dari 334 (1997) menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup (2002-2003). Umur harapan hidup meningkat dari 65,8 tahun (1999) menjadi 66,2 tahun (2003). Umur harapan hidup meningkat darai 65,8 tahun (susenas 1999) menjadi 66,2 tahun (2003). Prevelensi gizi kurang pada anak balita, telah menurun dari 34,4 persen (1999) menjadi 27,5 persen (2004). Kondisi umun kesehatan seperti yang telah dijelaskan di atas dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan. Sementara itu pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh bebrapa faktor antara lain ketersediaan dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan dan menejemen kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan dasar yaitu puskesmas yang diperkuat dengan puskesmas pembantu dan puskesmas keliling, telah didirikan di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Ø Kaitan Kemiskinan dan Kesehatan dengan Aspek Lain
Kondisi kemiskinan dan kesehatan di Indonesia merupakan kondisi yang tidak berdiri sendiri-sendiri tetapi saling terkait, dan dipengaruhi oleh aspek lain yang dapat memperberat ataupun memperingan kondisi kemiskinan dan kesehatan. Di bawah ini akan diuraikan analisa situasi kemiskinan dan kesehatan, dari aspek geografi, demografi, sumber daya alam, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Ø Aspek Geografi
Kondisi geografi Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan lebih dari
17.000 pulau dan dengan wilayah lautan yang amat luas, merupakan salah faktor
penghambat bagi pemerintah dalam berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat miskin di daerah yang letaknya terpencil, dikarenakan untuk menjangkau daerah terpencil tersebut dibutuhkan sarana transportasi dan komunikasi dengan biaya operasional yang tinggi, sementara pemerintah kita belum mampu menyediakannya. Sedangkan letak Indonesia yang berada di daerah tropis merupakan reservoir yang tepat bagi berkembang biaknya berbagai penyakit malaria, TB Paru, dan lain-lain, yang juga banyak menyerang masyarakat miskin. Penyakit Malaria menyebar cukup merata di seluruh kawasan Indonesia, yang paling banyak terdapat di luar Jawa-Bali. Di beberapa tempat merupakan daerah endemis malaria. Perkembangan penyakit malaria dalam beberapa ahun lalu cenderung meningkat di semua wilayah, mulai tahun 2001 sudah mulai terjadi penurunan. Untuk penyakit TB Paru menurut Suskernas 2001, TB Paru menempati urutan ke 3 penyebabkematian umum. WHO memperkirakan Indonesia merupakan negara dengan kasus TB Paruterbesar ke 3 di dunia.
· Aspek Demografi
Indonesia sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk yang relatif besar akan membawa permasalahan tersendiri di sektor kesehatan, bila tidak diimbangi dengan penyediaan sarana pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan yang memadai, untuk kemudahan akses pelayanan kepada masyarakat. Jumlah penduduk yang relatif besar ini, penyebarannya tidak merata antar pulau dan antar propinsi di Indonesia Penyebaran penduduk di Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa, hal ini merupakan dampak dari pembangunan ekonomi yang tidak merata di wilayah Indonesia, sehingga terjadi perpindahan penduduk ke Pulau Jawa, dengan harapan memperoleh kehidupan yang lebih layak dibandingkan di daerah asalnya. Penyebaran Penduduk selain terkonsentrasi di Pulau Jawa, juga terkonsentrasi di wilayah pedesaan dibandingkan perkotaan, berdasarkan data BPS tahun 2002,
· Aspek Sumber Daya Alam
Indonesia merupakan negara yang dianugrahi kekayaan alam berlimpah. Kekayaan alam Indonesia terbentang dari Sabang hingga Merauke, berupa sumber daya mulai dari pertanian, Sungai, Tanah Pekarangan/Pemukiman sumberdaya tambang minyak dan mineral, dan lain sebagainya.Sumber daya hutan memegang peranan p enting dalam meningkatkan pendapatan, menciptakan kesempatan kerja, menghasilkan devisa dan sebagai penghasil bahan baku industri. Hanya saja pengelolaan hutan Indonesia masih sembrawut, yang ditandai dengan maraknya praktek-praktek ilegal logging yang merugikan negara milyaran rupiah, dan ekspolarasi hutan yang tidak diimbangi dengan semangat melaksanakan reboisasi untuk pelestarian hutan. Seharusnya pelestarian hutan tetap dipertahankan agar nantinya dapat dimanfaatkan kembali oleh generasi bangsa Indonesia berikutnya. Hal lain yang juga memprihatinkan dalam pengelolaan hutan kita adalah kebijakan pemerintah memberikan izin pengelolaan hutan kepada perusahaan-perusahaan swasta penuh dengan praktek-praktek KKN dan bersikap tidak adil pada masyarakat di sekitar hutan, terlihat dari kondisi masyarakat disekitar hutan masih banyak hidup dalam keterbelakangan ekonomi. Kondisi ini menggambarkan hutan belum bisa menjadi sumber daya yang bernilai ekonomis bagi masyarakat setempat. Pengelolaan sumber-sumber alam lain yang dimiliki Indonesia, juga belum dimanfaatkan secara optimal untuk tujuan kesejahterakan rakyat, khususnya masyarakat yang hidup di sekitarnya. Yang didapat masyarakat di sekitar justru hasil dari kerusakan lingkungan dan pencemaran lingkungan yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan yang mengekpolarasi sumber alam. Pencemaran lingkungan ini akan berpengaruh pada gangguan kesehatan masyarakat sekitar untuk jangka panjang. Sungguh keadaan yang menyedihkan, Indonesia negara dengan kekayaan alam berlimpah, tetapi masyarakatnya masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan dan terpapar lingkungan yang tercemar, yang membahayakan kesehatan. Ini semua karena kurangnya kepedulian dan penegakan hukum yang belum ditaati. Pemerintah seharusnya lebih bijak di dalam mengelola sumber-sumber alam, yang apabila dikelola dengan baik, hasilnya dapat digunakan untuk pembiayaan yang bertujuan mendukung Indonesia keluar dari kemiskinan.
· Aspek Ideologi
Pancasila merupakan dasar ideologi dan pandangan hidup bangsa Indonesia, yang didalamnya berisi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Pancasila lebih menitikberatkan kepada perjuangan melawan ketidakadilan, penderitaan, kemiskinan, dengan menggunakan nilai yang telah ada seperti Ketuhanan, persatuan, keadilan sosial, demokrasi dan humanisme. Pancasila bertujuan mendorong seluruh rakyat Indonesia secara gotong-royong saling membantu dan menciptakan kemakmuran secara menyeluruh. Pancasila secara gamblang menentang sumber kemiskinan dan penghisapan manusia atas manusia atau negara atas negara lain, seperti yang diyakini oleh faham kapitalisme. Seiring berjalannya waktu, Pancasila sebagai ideologi dan pandangan hidup secara perlahan terdegradasi dan mulai luntur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Seiring dengan semakin kuatnya pengaruh ideologi kapitalis, penyusupan ideologi terjadi perlahanlahan melalui sains dan teknologi termasuk teknologi kedokteran yang dikuasai oleh negaranegara maju khususnya Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Sebagai paham Menghadapi derasnya pengaruh ideologi kapitalis, kita sebagai bangsa yang ingin berdiri kokoh harus memegang teguh pandangan hidup, dengan pandangan hidup yang jelas, suatu bangsa akan memiliki pegangan dan pedoman dalam memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Maka sudah sepantasnya bangsa Indonesia memahami, menghayati, dan mengamalkan Pancasila dalam semua segi kehidupan. Dengan memahami, menghayatidan mengamalkan Pancasila, bangsa Indonesia akan mampu menyaring nilai-nilai yang sesuai dengan kepribadian bangsa dan menolak nilai-nilai yang merusak kepribadian bangsa.
· Aspek Politik
Dalam bidang politik, etika berpolitik yang ditunjukkan para politikus tidak bisa lagi
dikatakan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Para elit politik tidak lagi memikirkan
kepentingkan rakyat tetapi lebih mementingkan diri dan partainya. Para elit politik
membungkus kepentingannya dalam setiap kebijakan yang dikeluarkan. Setiap kegiatan politik selalui dibumbui dengan kecurigaan tentang kemungkinan adanya permainan uang dan suap-menyuap. Para elit politik kurang perhatian terhadap masalah-masalah kemiskinan dan kesehatan, ini terlihat jarangnya para elit politik menyuarakan masalah kemiskinan dan kesehatan. Tanpa adanya kepedulian elit politik, sulit bagi bangsa ini untuk keluar dari kungkungan kemiskinan dan derajat kesehatan yang masih rendah. Peran Ormas dan LSM yang seharusnya memperjuangkan masyarakat, justru menjadi alat pemicu bagi timbulnya situasi dan kondisi tidak kondusif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, juga menjadi alat politik untuk kepentingan partai tertentu. Begitu juga dengan peran media massa, yang seharusnya memberikan informasi, edukasi kepada masyarakat, sering menjadi media provokasi partai tertentu, di samping mengejar keuntunganfinansial.
· Aspek Ekonomi
Indonesia terletak pada jalur lalu lintas perdagangan bagi negara-negara di Asia dan
Australia, karena letak Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudera. Dariletak Indonesia yang strategis seharusnya membawa dampak positif bagi peningkatan perekonomian bagi Indonesia. Pada kenyataannya sampai saat ini status Indonesia masih sebagai negara yang sedang berkembang, tidak jauh berbeda dengan negara-negara di Afrika yang kemiskinan masih menjadi tantangan utama pemerintah. Perekonomian Indonesian semakin sulit sejak terjadi krisis berkepanjangan yang berawal dari krisis moneter yang berlanjut dengan krisis ekonomi, yang kemudian menjadi krisis multi dimensial. Pada akhirnya untuk mengatasi krisis ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan utang luar negeri, agar pembangunan di segala sektor tetap berjalan, termasuk sektor kesehatan.
Ø SARAN
Hendaknya Pemerintah ikut bertanggung jawab atas bertambahnya penduduk yang relatif cepat. begitu pula membatasi kelahiran anak untuk meminimalisir keadaan yang sering terjadi diantaranya bayi saat proses kelahiran . berikan masukan dan dorongan pentingnya memelihara kesehatan dan bekerja sama antara masyarakat dan pemerintah. Karena Permasalahan yang dihadapi untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat diperhadapkan dengan terbatasnya sarana dan prasarana kesehatan yang masih belum memadai, tingkat partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat masih rendah Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam memelihara lingkungan yang kurang bersih.dan kurangnya panyuluhan/sosialisasi dari pihak-pihak terkait. Pelestarian lingkungan hidup yang masih kurang.
Ø REKOMENDASI
Berdasarkan hasil dari sensus penduduk yang kami lakukan di desa jengkok kec, kertasemaya kab, indramayu bahwa mayoritas mata pencarianya sebagai petani dan pedagang,. sisanya memiliki jenis pekerjaan sebagai wiraswasta, karyawan swasta, Guru, buruh, PNS, Sopir, pelajar, IRT dan sisanya yang tidak bekerja. Selain itu
Potensi yang dimiliki di desa Jengkok diantaranya adanya . Sumber Daya Alam (SDA) yaitu: Tanah Sawah yang ditanami Padi sebagai kebutuhan poko keluarga mereka, Tanah Pekarangan/Pemukiman yang berada di depan rumah warga yang dijadikan sebagai nanam mangga nangka dll. Tanah Tambak Pantai yang dijadikan sebagai tempat wisata indramayu dan juga terdapat sungai yang dijadikan warga sebagai kebutuhan warga seperti mencuci, dan sebagai saluran irigasi sawah. selain itu terdapat juga Sumber Daya Manusia diantaranya adanya Tingkat pendidikan masyarakat lumayan maju/ada peningkatan.Sebagian besar penduduk memiliki mata pencaharian tetap. Semangat dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa relatif tinggi.Sumber Daya Buatan (Prasarana Fisik) Prasarana Fisik Desa dalam menunujang pertumbuhan perekonomian masyaraka dan pelayanan umum sebagian telah tersedia, seperti prasarana produksi, perhubungan, sosial maupun pemasaran. Sumber Daya Kelembagaan Lembaga Pemerintahan Desa, terdiri dari Pemerintah Desa dan BPD. Lembaga Kemasyarakatan, meliputi LPM, TP.PKK, RW, RT, LINMAS, DKM, MUI, Karang Taruna, Kelompok Tani, Kelompok Pengajian, Arisan, Senam, Olah raga dsb. Sumber Daya Finansial Sumber Daya Finansial merupakan sumber penerimaan keuangan pemerintah desa, baik untuk belanja rutin/pegawai maupun untuk belanja pembangunan/publik, diantaranya APBDes, ADD, DD, Retribusi Desa, Swadaya Masyarakat dan sumber lainya.
Disini Kami akan Membangun Peranan dalam memberdayakan masyarakat Desa khususnya Peranan Seorang Pemuda untuk desa, Masyarakat pada umumnya sedang menanti sosok pemuda yang mampu menyelesaikan problem-problem kemiskinan di pedesaan. Peran pemuda dalam pemberdayaan desa yakni dengan Penggerak pembangunan Pemuda sebagai aktor pembangunan memiliki peran untuk pergerakan pembangunan pedesaan, karena dengan terbatasnya sarana dan prasarana kesehatan yang masih belum memadai, tingkat partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat masih rendah
Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam memelihara lingkungan yang kurang bersih.dan kurangnya panyuluhan/sosialisasi dari pihak-pihak terkait. Pelestarian lingkungan hidup yang masih kurang. Dalam hal ini peran penggerak berarti melakukan mapping potensi desa untuk menyesuaikan program yang tepat akan pembangunan kedepan, mendorong pembentukan kelompok kerja dalam masyarakat di berbagai sektor, baik kelompok tani, kelompok ibu-ibu, kelompok muda-mudi, kelompok berbasis kegiatan keagamaan dan lainnya, kelompok kerja dibentuk berdasarkan kerjasama dengan pemerintahan desa dengan azas tujuan menggali potensi dan usulan yang ada dari masing-masing pokja untuk ditindaklanjuti. Menggerakkan program rutin dan mengelola potensi masyarakat yang berkembang berdasarkan hasil rekomendasi kelompok kerja masing-masing. Contohnya menjadi sebagai Pendamping Desa Pendampingan Desa adalah kegiatan untuk melakukan tindakan pemberdayaan masyarakat melalui asistensi, pengorganisasian, pengarahan dan fasilitasi Desa, pendamping memiliki peran sebagai "sahabat" warga desa dan pemerintahan desa dalam mengembangkan program yang mensejahterakan mereka. Pendampingan desa perlu dilakukan pada tiga sektor (1) mendampingi pemerintahan desa pengelolaan pendanaan pemerintah desa agar keberlangsungan tertata dengan rapi dan terlihat akuntabilitas. (2) pendampingan terhadap administrasi kependudukan, pajak bumi dan bangunan, penataan aset desa dan lainnya. (3) pendampingan pelaksanaan program diperlukan agar pelaksanaan tetap berjalan sesuai dengan arah yang disepakati bersama, pendampingan diperlukan untuk keselarasan pengetahuan antar warga dalam memecahkan suatu masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar