Rabu, 14 Oktober 2015

Farhan Fauzan_KPI 1 B_Keluarga Besarku_TUGAS 5

Nama   : FARHAN FAUZAN
NIM    : 11150510000075
Kelas   : KPI 1 B
TUGAS  5

 

Keluarga Besarku

 

A.    Asal Usul

        

         Secara umum keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah, atau adopsi, merupakan susunan rumah tangga sendiri, berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain yang menimbulkan peranan-peranan sosial bagi suami istri, ayah dan ibu, putra dan putrinya, saudara laki-laki dan perempuan serta merupakan pemeliharaan kebudayaan bersama. Jadi keluarga merupakan kesatuan sosial yang terikat oleh hubungan darah dan masing-masimg anggotanya mempunyai peranan yang berlainan sesuai dengan fungsinya. Lebih luas lagi diatas dari definisi tadi yang merupakan definisi keluarga inti, yang terdiri atas anak dan orang tua, ada keluarga yang lebih luas lagi lingkupnya. Keluarga besar, yang merupakan gabungan dari beberapa keluarga inti keatas. Baik dari ibu keatasnya maupun ayah keatasnya.

         Nama saya Farhan Fauzan. Saya lahir dan dibesarkan di Jakarta dari pasangan suami-istri Ahmad Hanafi dan Sumarsih . saya anak pertama dari 2 bersaudara, Ayah saya dari suku Betawi dan Ibu saya dari suku Jawa tepatnya di Cirebon, dari kedua keluarga besar saya semua beragama Islam, ayah saya anak ke 5 dari 10 bersaudara, dari kake saya yang bernama H.Husin Ghani dan nenek saya yang bernama Hj.Halimah yang biasa saya panggil dengan sebutan Nyanya dan baba keduanya berasal dari jakarta, sekarang keduanya sudah meninggal, sedangkan ibu saya anak ke 1 dari 6 bersaudara, kakek dan nenek ibu saya bernama Muhari dan Kuresin yang biasa saya panggil dengan sebutan mbah kakung dan mbah putri, sampai sekarang keduanya masih hidup dan tinggal di Cirebon.

 

B.     Jaringan sosial

         

          Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang dijalin dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman,keturunan, dll.Analisis jaringan jejaring sosial memandang hubungan sosial sebagai simpulan dan ikatan. Simpul adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar aktor tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan antar simpul. Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa jaringan jejaring sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari Keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seorang individu dalam mencapai tujuannya.Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan jejaring sosial adalah peta semua ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji. Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial aktor individu.

          Dari keluarga ayah saya sebagian besar berprofesi di bidang wirausaha, dan dari keluarga ibu saya sebagian besar berprofeasi sebagai pegawai negeri. Dalam bersosialasasi dan berkomunikasi, dirumah keluarga saya biasa menggunakan bahasa indonesia. Namun ketika berkumpul bersama keluarga besar  ibu saya  lebih sering kami menggunakan bahasa daerah.

 

C.    Nilai-Nilai sosial dan budaya

 

Pada dasarnya semua orang bebas bergerak sesuai dengan dinamika yang dia miliki,namun kebebasannya tidak boleh melanggar kebebasan orang lain,yang hidup bersamanya.Bebas disini tidak dapat diartikan bahwa manusia bebas mempermalukan dan merusak dirinya sendiri.sebab manusia satu-satunya yang bermatabat tinggi dihadapan Sang Pencipta. Maka tidak selayaknya manusia mempermalukan dan merusak dirinya sendiri dan orang lain. Sehingga kita bisa mengartikan bahwa nilai justru bermanfaat untuk memperlihatkan martabat manusia,dan bukan sebagai batas ruang gerak aktifitas.

Nilai yang sangat diterapkan dikeluarga saya adalah nilai keagamaan orang tua saya sangat marah jika mengulur waktu ibadah terutama shalat ,jadi sholat tepat waktu sangat wajib dalam keluarga besar saya. Dari nilai kesopan santunan keluarga saya melarang makan dengan berbicara disaat mulut terisi makanan. Dan jika kami bersosialisasi dengan warga masyarkat disekitar rumah dianjurkan untuk bersalaman dengan yang tua dahulu baru berbicara, dan juga dianjurkan untuk bicara bernada pelan kepada orang yang lebih tua dari kita.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini