~KELUARGA BESAR~
ASAL-USUL KELUARGA
Setiap manusia di bumi ini pasti memiliki keluarga, baik dari keluarga yang kecil hingga keluarga besar. Keluarga merupakan suatu ikatan unit terkecil masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah atap yang sama dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga itu terdiri dari inti keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak. Dan keluarga besar merupakan inti keluarga yang terdiri dari sanak saudara, seperti kakek, nenek, sepupu, paman, bibi, kakak ipar dan sebagainya.
Danang nurhidayana yaitu nama saya, dilahirkan di Bogor, 25 agustus 1997. Saya anak ke-tiga dari tiga orang bersaudara. Bapak saya bernama Sudiyono dan ibu saya bernama Dewi Chusnul Chotimah. Saya adalah anak dari orang jawa namun jawa nya tercampur, bapak saya dari Yogyakarta asli dan ibu saya dari Garut asli. Bapak saya anak tunggal dari pasangan Martosuito dan ibu Payemsetroirono. Sedangkan ibu saya anak ke dua dari pasangan Holil dan Hj.uken. dari keluarga besar bapak saya, saya mempunyai banyak saudara sepupu walaupun bapak saya terlahir dari anak tunggal, namun saya tak bisa menceritakannya disini karena sangat panjang ceritanya jadi intinya saudara sepupu dari bapak saya ada banyak, dan dari keluarga besar ibu saya hanya punya dua puluh saudara sepupu. Kakak pertama saya yang bernama donny nurdiansyah dan ia sudah bekerja di Asei asuransi dan ia memiliki istri yang bernama diannella dan istrinya sedang hamil 8 bulan, lalu kakak ke dua saya yang bernama agung dwiyansyah ia pun sama sudah bekerja juga di kementrian Pendidikan dan Kebudayaan namun ia belum menikah. Kalau bapak saya bekerja di kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sama seperti kakak kedua saya namun beda selisih lantai kalau ibu saya hanya jadi ibu rumah tangga.
JARINGAN SOSIAL
Jaringan sosial merupakan sebuah koneksi dalam hubungan sosial individu, kelompok dan lain-lain. Jaringan sosial yang dialami dari keluarga besar saya bermacam-macam. Bapak saya bekerja di kementrian pendidikan dan kebudayaan dan ibu saya hanya sebagai ibu rumah tangga namun ibu saya kadang mencari uang sambilan sebagai tukang jahit dirumah saya. Kemudian kebanyakan keluarga dari bapak saya berpropesi pegawai negri sipil contoh nya pak de saya dia seorang jendral TNI AD bintang dua dan yang satu lagi sama TNI juga namun beliau beda pangkat sedangkan pakde saya yang satu lagi bergabung di partai politik PDIP pokoknya semuanya saudara dari bapak saya kebanyakan adalah pegawai negri sipil. Kemudian kebanyakan keluarga dari ibu saya ber profesi sebagai guru ngaji dan guru agama, karena keluarga besar dari ibu saya sangatlah kuat dan masih kental dengan budaya islam dan ajarannya. Misalkan mamang saya dia seorang guru ngaji dan dia mempunyai buka praktek pengobatan untuk orang yang sakit jiwa maupun sakit-sakit lainnya dan cabang nya hanya ada di Garut yaitu kampung dari ibu saya itu sendiri.
NILAI-NILAI DAN SISTEM SOSIAL YANG DIPERGUNAKAN DI DALAM KELUARGA
Nilai-nilai budaya merupakan nilai yang disepakati oleh suatu masyarakat yang mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan, simbol-simbol dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi. Setiap orang memiliki adat dan budaya yang berbeda dan tidak bisa disamakan antara budaya sattu dengan lainnya. Di keluarga saya soal adat istiadat dan budaya jawa tidak terlalu kental ya tidak tahu kenapa bapak saya tidak menerapkan adat dan budaya itu tersendiri. Namun jika di keluarga besar saya masih kental soal adat istiadat dan budaya jawa nya, karena keluarga besar saya keturunan keraton Yogyakarta dari bapak saya kalau dari ibu saya itu soal adat tidak pernah di terapkan dirumah namun ibu saya mengajarkan soal agama yang kental, Contoh tidak boleh meninggalkan solat lima waktu dan ngaji pada setiap malam kemudian akhlak harus dijaga itulah ibu saya menerapkan di keluarga saya. Walaupun saya keturunan jawa tengah dan jawa barat karena saya sudah sangat lama tinggal, besar, mencari kehidupan di Jakarta maka tidak heran jika saya mengikuti budaya betawi seperti dari bahasa, gaya hidup, pergaulan lingkungan serta tradisi betawi pun saya sempat mengikuti.
Contoh nilai budaya yang dipergunakan di keluarga saya seperti:
1. Mengerti soal ajaran ajaran agama islam
2. Menghormati kepada orang yang lebih tua
3. Harus mengikuti acara keluarga agar tetap menjalin silahturahmi
4. Makan teratur pada waktunya
Menggunakan metode kuantitatif
Sumber wawancara dari narasumber orangtua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar