Rahmasari widya aulia
Jurnalistik 1B
11150510000191
KELUARGA BESARKU
A. Asal-Usul keluarga
Setiap manusia pasti memiliki keluarga besar yang terdiri dari kakek, nenek, ayah, ibu dan saudara-saudara yang lain.
Kakek dari ayah saya bernama slamet lahir di pekalongan pada masa penjajahan belanda menikah dengan nenek saya yang bernama jaitun.
Kakek saya seorang petani didesanya dan beliau juga ketua RT dan nenek saya pun seorang petani di sawah miliknya sendiri.
Kakek saya memiliki 4 anak yaitu ayah saya yang bernama Ali Imron lalu bibi saya bernama Nur lalu bibi saya bernama Rita dan Paman saya bernama Ibnu.
Keluarga besar saya adalah keluarga yang cukup.
Kakek saya meninggal pada tahun 2006 ketika ibu saya mengandung adik saya yang ketiga.
Kakek dari ibu saya bernama Sukaryo dan nenek dari ibu saya bernama Markhaetun
Saya anak pertama dari 4 bersaudara ayah saya bernama Ali Imron dan ibu saya bernama Puji Widyawati.
Saya lahir di pekalongan adik saya yang kedua lahir di bogor dan adik saya yang ketiga dan keempat lahir di tangerang.
B. Jaringan sosial
Keluarga besar saya kebanyakan merantau dari jawa ke jakarta, jadi kita berkumpul hanya ketika lebaran atau hari-hari besar lainnya.
Biasanya kami berkumpul di rumah kakek saya yang berada di pekalongan. Setelah lebaran kami langsung pergi ke semarang untuk berkumpul dengan keluarga besar dari ibu.
C. Nilai-Nilai dan Sistem Sosial Budaya Yang Dipergunakan Di Dalam Keluarga
Nilai-Nilai yang dipergunakan adalah kesopanan dalam adat jawa karena keluarga besar saya sangat mengikuti adat jawa yang sangat kental. Karena sudah menjadi kebiasaan dalam keluarga saya ketika lebaran harus bersungkem meminta maaf kepada yang lebih tua seperti kakek, nenek, ayah, ibu, paman, bibi dan yang lainnya.
Dan keluarga besar saya sangat taat beribadah karena itu keluarga saya sangat sering mengingatkan untuk beribadah.
Dan dalam keluarga saya jika ingin memanggil anak dari kakak ibu atau ayah walaupun umur mereka lebih muda kita harus memanggilnya "mbak" atau "mas".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar