Faizah nurhidayah
1115051000089
Jurnalistik IA
Keluarga Besarku
Asal-usul
Perkenalkan nama Saya Faizah Nurhidayah gadis bungsu kelahiran Banjarnegara 22 Juni 1997 .Saya berasal dari etnis suku jawa yaitu Jawa Tengah , di sebuah kota bernama kota Banjarnegara . Keluarga Besarku bernama "Djagaredja" merupakan keluarga dari Ibu. Oleh sebab itu sering di sebut di masayarakat desa keluarga dari mbah djagaredja di baca djogoredjo karena Mbah Djagaredja merupakan kepala desa di desSayazaman dahulu. Istrinya bernama Mbah Toyibah. Djagaredja merupakan keturunan dari Mbah Candrayudha .Djagaredja merupakan keluarga dari Ibu dan keluarga dari mbah kakung , Mbah Djagaredja mempunyai sepuluh orang anak :1) Samsiyah , 2) Samsidah ,3) Salimah, 4)Salbingah, 5)Suwarti, 6)Sumarliyah,7)Tamsir,8)Talkis,9)Sumardji,10) Sukengsi. Dan yang masih hidup ada . Ibu adala anak dari anak ke sembilan yaitu mbah kakung Sumardji menikah dengan Mbah Putri , Tuminah dan mempunyai tiga anak perempuan : Sumiarti(Ibu) , Muji Astuti dan Mindarti . Sebagai anak sulung Ibu sudah biasa bekerja dari kecil ,untuk biaya sekolah dan mengurus adik adik perempuannya. Mbah Kakung dan Mbah Putri kental akan budaya Jawa yakni Mba kakung sering memainkan gamelan ( disini bonang) dan Mbah Putri menyanyi sebagai sinden , Ibu dan Bu lik Muji bisa berkarawitan (menyanyi lagu jawa ) dan adik Ibu yang satunya bu lik menari , Ibu juga bisa menari dan sering ikut lomba-lomba kebudayaan jawa saat kecil.
Bagan 1 Keluarga Dari Mbah Kakung (Ibu)
Mbah kakung menikah dengan mbah Putri , mbah Putri merupakan keluarga dari mbah Masngud dan Raminah, mempunyai tiga anak yakni Saparin,Tuminah dan Muginah ketiganya masih hidup sampai sekarang, Mbah Putri merupakan anak kedua (Tuminah). Mbah Putri sudah mulai ikut menyinden dari umur yang sangat belia berawal dari sering menonton wayang ikut Mbah Masngud Kakung Mbah Putri di ajak untuk berlatih menjadi sinden.
Bagan 2 Keluarga dari Mbah Putri (Ibu)
Kalau keluarga besar dari Bapak sering di sebut keluarga Mbah Rusdi karena kakek buyutku bernama Rusdi .Kakek bernama Ahmad Wikarto. Keluarga ini dari Kaki (sebutan untuk kakek di keluarga Bapak) Yang mempunyai empat anak yaitu : Salam, Ahmad Wikarto (kakekku/kaki), Rastam dan Tuminem. Dulu Kaki berdagang sapi .
Bagan 3 Keluarga Kaki/aki dari Bapak
Nini atau sebutan nenek di keluarga Bapak bernama Nenek Rubinah , Nini merupakan anak sulung dari tiga bersaudara dan keluarga nini biasa disebut Keluarga Sawi karena kakek buyutku bernama demikian. Nini berprofesi sebagai dukun bayi, atau ngetrennya sekarang Bidan. Tapi nini tidak mengenyam bangku universitas atau apapun.
Sayaterlahir dari rahim seorang Ibu yaitu Ibu Sumiarti dan Bapak Slamet , Sayamerupakan anak bungsu dari dua bersaudara ,jarak umurku dengan kakak hanya lima tahun Ibu dan Bapak seperti yang suda saya jelaskan merupakan keturunan Jawa Tengah. Nilai yang biasa di ajakan di keluarga saya adalah sopan santun unggah ungguh , seperti orang Jawa kita harus menjaga nilai budaya yang di ajarkan dari Mbah mbah terdahulu. Siapapun keturunan kita atau bagaimanapun di dalam keluarga harus tetap dianggap keluarga. Tradisi budaya yang kental seperti mitos-mitos pun masih ada di rumah tapi tidak yang mengarah ke musyrik , seperti anak perempuan harus rajin, tidak boleh duduk di depan pintu, namun menurut saya nilai-nilai seperti itu memang di gunakan untuk mengontrol agar seseorang harus mempunyai batasan-batasan tertentu terhadap sesuatu. Adanya nilai juga menjadi kontrol sosial . Biasanya Nilai yang di langgar akan mendapat sanksi .
Jaringan Sosial
Jaringan sosial merupakan,adalah suatu pola dimana ada koneksi di dalam hubungan sosial individu kelompok dan berbagai bentuk kolektif lain.
Jaringan sosial dari keluarga yang lebih dominan adalah dari Ibu , keluarga selalu rutin mengadakan acara Arisan keluarga halal bihalal setiap 3 Syawal acara keluarga tersebut juga diadakan untuk saling bereknalan karena sudah banyak yang tidak kenal. Menjelaskan tentang silsilah keluarga , dan dilaksanakan bergantian di setiap daerah yag berbeda. Keluarga Bapak dan Ibu juga sering bertemu dalam acara-acara nikah atau hajatan yang lain , saling membantu bahkan sampai menginap beberapa hari untuk membantu acara , ketika itu keluarga dari mana saja datang, bahkan sampai ada yang tidak ku kenal. Keluarga Bapak hanya mengadakan pengajian pada saat bulan Syawal. Secara bersama-sama . Mungkin karena keluarga Bapak tidak sebanyak Ibu , yang hampir di setiap wilayah di Indonesia ada, kebanyakan di Jawa dan Jakarta.
Kebanyakan mempunyai bisnis keluarga masing-masing , kebanyakan bisnis mereka hanya dari keluarga Mbah masing-masing,namun karena ,Mbah Kakung tidak sekaya mbah yang lainnya kami hanya menjalani kehidupan keluarga yang sederhana berkekecukupan.
Nilai-nilai dan sistem sosial Budaya yang Dipergunakan di Dalam Keluarga.
Nilai , suatu kualitas dimana sesuatu diargai, diinginkan atauberguna dan menjadi objek kepentingan.
Nilai sosial bersifat abstrak , dan berisi tentang gagasan gambaran terhadap sesuatu yang diidam-idamkan masyarakat tentang baik benar dan berharga yang dapat bergna bagi perkembangan serta kebaikan kehidupan bersama.Nlai sosial budaya yang masih ada di dalam keuarga baik skala keluarga inti maupun besar :
Ngajeni,Ngormati wong tua ( menghormati dan menghargai orang tua) .
Mituhu sama Bapak dan Ibu , tidak boleh berbicara saru (berkata kasar) atau tidak berbahasa krama inggil dan menggunakan bahasa ngoko (bahasa yang tidak formal). Walaupun lambat laun kian hilang dimakan peradaban tapi kelarga saya masih memgang teguh adat sopan santun walau tidak sebagus krama inggilnya jaman dahulu.
Menjaga nama baik keluarga dimanapun berada , menghargai orang lain berbuat baik karena keluarga saya percaya bahwa nandure apik olihe apik urip iki apa sing dewek tandur atau yang artinya hidup ini bagaimana cara kita menanam jika kita menanam kebaikan maka akan menuai kebaikan pula.
Adigang Adigung Adiguna.
Membantu keluarga dan membela .
Namun tradisi kejawen sudah tidak di jalankan karena keluarga sudah mnyadari akan nilai Agama yang tidak di campuri dengan adat karena agama dan adat berebeda, namun budaya yang baik harus tetap di pertahankan.
Masih ada tahlilan setiap malam jumat dan syukuran baik itu panen dan lain sebagainya namun tidak ada niatan mengadakan seperti itu untuk hal yang musyrik, malahan dengan adanya seperti itu menyebabkan keluarga semakin dekat akrab dan rukun menyiapkan kebutuhan acara baik pengajian ataupun syukuran secara bersama-sama .
Untuk pernikahan keluarga saya baik besar maupun inti tidak membatasi akan akulturisasi budaya bahkan adik ibu menikah dengan orang padang ada keluarga yang menikah dengan orang sumatera kalimantan dan sebagainya.
Tetap menjaga silaturahmi , interaksi antar keluarga selalu terjalin.
Menghormati siapapun . Ramah.
Sumber data :
Wawancara Via telfon dengan Ibu dan Bapak.
Data keluarga besar di SMA saat pelajaran biologi.
Buku Snmptn
Metode yang di gunakan kuantitatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar