Nama : Ayu kurniasih
NIM : 11150510000005
Jurusan : Jurnalistik I/A
Keluarga Besarku
A. Asal-Usul
Setiap individu di dunia, sudah dipastikan memiliki individu atau kelompok lain dimana individu dan kelompok tersebut menjadi tempat untuk bergantungnya manusia sebagai makhluk sosial yang tidak mampu bertahan hidup seorang diri. Ada juga suatu kumpulan individu yang menjadi berkelompok karena adanya keterkaitan turunan atau keterkaitan darah yang disebut keluarga. Berikut akan dibahas mengenai bagaimana keluarga saya menjalani kehidupan sebagai manusia sosial yang mempunyai nilai sosial dan budaya yang turun-temurun, mulai dari kakek dan nenek dari masing-masing ibu dan bapak saya.
Ibu saya adalah anak kedua dari 12 bersaudara, 7 diantaranya adalah kandung dari istri pertama kakek saya, 4 saudara tiri dari istri kedua dan 1 saudara tiri dari istri ke empat. Ibu saya lahir di Pandeglang karena Kakek dan Nenek saya asli daerah tersebut. Setelah beberapa tahun di Pandeglang, Kakek dan semua anggota kelurganya merantau ke Lampung, namun karena setelah beberapa lama di Lampung ibu menikah dengan Bapak yang asli Tangerang, akhirnya Ibu saya menetap di Tangerang dengan beberapa saudara kandung yang juga mendapat suami asli Tangerang, sedangkan Kakek dan keempat istrinya menetap di Lampung hingga sekarang.
Berbeda dengan asal-usul Ibu saya yang memiliki banyak saudara, Bapak adalah anak satu-satunya yang lahir dan menetap di Tangerang sampai sekarang, walaupun pada beberapa tahun setelah menikah beliau harus pindah ke Bogor karena tugas pekerjaan untuk beberpa tahun. Karena hal tersebut juga, akhirnya keluarga besar saya mayoritas berbahasa sunda, baik sunda kasar ataupun sunda halus (Pandeglang, Bogor, Lampung).
B. Jaringan Sosial
Keluarga besar dari Ibu saya memiliki banyak relasi dalam bidang pendidikan dan kewirausahaan, karena Kakek saya adalah salah satu pendiri yayasan di Lampung yang hingga saat ini dikepalai oleh paman dan hampir setengah tenaga pengajarnya adalah saudara-saudara ibu (paman dan bibi saya) baik kandung maupun tiri, menantu dan cucu Kakek. Dan selain sebagai pengajar, kebanyakan dari mereka juga berwirausaha. Sedangkan dari pihak Bapak, walaupun beliau adalah anak tunggal dari Kakek dan Nenek saya, namun tetap memiliki banyak relasi dari saudara-saudara Kakek (Ayah dari Bapak saya) yang kebanyakan dari mereka juga sebagai wirausahawan.
C. Nilai Sosial dan Budaya
Dalam suatu keluarga pastinya terdapat suatu aturan, baik itu aturan yang biasa atau pada umumnya ada di setiap keluarga hingga peraturan khusus yang tidak boleh dilanggar oleh kelurga tersebut. Dalam keluarga saya, dari masing-masing pihak (Ibu dan Bapak) memiliki aturan yang berbeda. mulai dari pihak Ibu yang aturannya lebih mengarah kepada hidup sesuai syariat, diharuskan untuk bisa menutup aurat sebaik mungkin (aturan umum), berkelakuan baik khususnya bagi wanita sampai pada aturan khusus yang sangat tidak boleh dilanggar yakni memotong rambut sampai pendek (seperti laki-laki) untuk setiap anggota keluarga wanita. Sedangkan dari pihak Bapak lebih megedepankan keteraturan hidup, keluarga Beliau keras dalam membimbing keluarganya menjadi manusia yang disiplin, harus tepat waktu, konsisten dan jujur. Karena hal tersebut, Bapak pun selalu mengingatkan anak dan cucunya untuk menjadi manusia yang memiliki yang disiplin dan jujur sebagai kunci sukses hidup, katanya.
D. Kesimpulan
Setiap individu bukan hanya manusia yang saling bergantung, tetapi manusia juga saling membangun baik di dalam kelompok organisasi yang besar sampai kepada kelompok terkecil yang disebut keluarga. Walaupun keluarga merupakan unit terkecil dari suatu kelompok, namun di dalamnya terdapat sesuatu yang memiliki pengaruh besar bagi kehidupan individu yakni nilai sosial dan budaya yang menjadi karakter tersendiri bagi individu di dalamnya.
E. Metode Penulisan
Metode yang digunakan adalah pengumpulan data dengan mewawancarai beberapa anggota keluarga besar yang sudah dipastikan jawaban yang diberikan adalah jawaban yang paling akurat/sesuai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar