KELUARGA BESARKU
Deskripsi Keluarga Secara Sosiologis
1. ASAL - USUL
Keluarga merupakan salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya tinggal bersama dalam satu atap yang dipimpin oleh kepala keluarga yang saling memiliki ketergantungan satu sama lain. Keluarga memiliki 5 fungsi dalam tatanan masyarakat, yaitu:
- Fungsi Biologis,
- Fungsi Psikologis,
- Fungsi Sosial Budaya atau Sosiologi,
- Fungsi Sosial ,
- Fungsi Pendidikan
Di dalam teori sosiologi ada beberapa teori tentang kelurga diantaranya ada teori tentang sruktural fungsional, dan saya akan membahas tentang struktur keluarga saya. Di keluarga kecil, saya dilahirkan di Purbalingga, Jawa Tengah pada tanggal 28 Maret 1997, nama saya Eka Sugiarti anak pertama dari pasangan Sarbini dan Tugiah, saya merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Saya memiliki adik laki-laki yang bernama Dadang Sukendar. Saya akan menceritakan sedikit tentang keluarga besar saya. Sarbini nama bapak saya yang merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Alm. Ruswadi dan Kainah. Yang tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah. Kakak dari bapak saya, tinggal di Purbalingga yang memiliki dua orang anak yaitu Eko dan Dwi yang sudah memiliki keluarga bahagia masing-masing dan hidup bahagia di Jakarta. Kakak dari bapak saya bekerja menjadi petani. Saya sudah dipanggil 'lilik' oleh para keponakan kecil saya yang artinya 'tante'.
Selanjutnya keluarga dari pihak ibu, saya tidak bisa menceritakan dengan lengkap karena banyaknya anggota keluarga dari ibu saya. Ibu saya delapan bersaudara dari pasangan Yasmudi dan Almh. Katiniyang bernama Tugiah. Yang tinggal juga di Purbalingga, Jawa Tengah. Yang sekarang tinggal tujuh karena 'uwa' atau tante saya dari pihak ibu ada yang meninggal karena terkena penyakit kanker payudara. Ibu saya merupakan anak terakhir atau yang lebih dikenal dengan sebutan anak bontot. Saya memiliki banyak sekali sepupu, sepupu saya ada tinggal di luar kota, ada yang tinggal dikampung halaman, dan ada yang tinggal dijakarta. Saya mempunyai sepupu yang bisa melanjutkan pendidikan ke yang lebih tinggi yaitu mahasiswa D3 di BSI Purwokerto, yang sekarang sedang menusun skripsi untuk kelulusannya. Dan saya sendiri melanjutkan pendidikan saya di UIN Syarif Hidatullah Jakarta dan adik saya baru memasuki sekolah menengah pertama dan beberapa sepupu-sepupu lain sedang melanjutkan sekolah menengah. Saya paling dekat dengan sepupu saya yang ada di Jakarta, tetapi dia sudah bekerja dan akan segera melangsungkan pernikahan.
Keluarga bapak dan keluarga ibu saya tinggal di suatu daerah yang sama. Tempat tinggal mereka cuma dibedakan rt/rw saja dan dibatasi oleh jalan raya. Bapak dan ibu saya sama-sama asli orang Purbalingga, yang sekarang merantau ke Tangsel untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Itulah cerita singkat tentang keluarga besar saya.
2. JARINGAN SOSIAL
Diantara pihak keluarga bapak ada yang menjadi petani dikampung halamannya, ada yang membuka usaha sembako dan ada yang bekerja di salah satu hotel ternama di Jakarta. Kalau dari pihak keluarga ibu saya, mungkin mempunyai jiwa berdagang. Ada yang membuat usaha sembako, ada yang membuka usaha makanan, ada yang menjadi petani dan membuka usaha-usaha lainnya. Berbagai macam jaringan social yang keluarga besar saya miliki baik dari keluarga bapak dan ibu saya.
3. NILAI-NILAI DAN SISTEM BUDAYA YANG DIPERGUNAKAN DI DALAM KELUARGA
Diantara keluarga besar bapak dan ibu saya mempunyai sedikit perbedaan dalam nilai-nilai dan sitem budaya. Keluarga bapak saya tidak memperbolehkan anak-anaknya menikah dengan orang luar pulau atau yang bukan orang jawa. Sedangkan kalau dari pihak ibu, memperbolehkan anak-anaknya menikah dengan orang mana saja asalkan orang itu seiman dengan kita dan mampu bertanggung jawab bagi keluarga nantinya. Di dalam keluarga saya, tidak boleh pulang malam-malam dan anak-anaknya disuruh sudah ada dirumah sebelum magribh. Kadang, kita tak dibolehkan keluar malam kalau itu bukan hal yang mendesak. Sebagai anak, kita hanya mengikuti perkataan orang tua saja. Karena itu juga untuk kebaikan kita juga nantinya di masa yang akan datang.
· Penulisan menggunakan metode kuantitatif
· Dan penulisan melakukan wawancara dengan keluarga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar