AGAMA DALAM PANDANGAN FORKABI (FORUM KOMUNIKASI ANAK BETAWI)
Nama : Arif Syahrizal
Nim : 1112051000133
A. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai banyak ras, suku, dan agama. Dalam penelitian kali ini saya akan mengangkat sebuah tema yang berasal dari ras Indonesia dan mungkin ras ini sudah tidak asing lagi kita dengar karena ras ini berdiri atau terletak di daerah negara Indonesia, daerah tersebut bernama DKI Jakarta. Jakarta adalah dimana tempat tersebut menjadi saksi berdirinya sebuah ras yang bernama BETAWI. Betawi pertama kali yamg kita ketahui berasal dari Benyamin S, beliau adalah salah satu tokoh yang berperan penting dalam pelestarian budaya Betawi dan sering kita jumpai beliau dalam beberapa tayangan di televisi.
Salah satu kebudayaan atau seni betawi yang sering kita temui adalah seni bela diri dari betawi, seni tersebut sangat terkenal karena seni tersebut seni yang diakui oleh negara. Seni tersebut dikembangkan melalui beberapa organisasi dan salah satu organisasinya bernama FORKABI yang mempunyai singkatan Forum Komunikasi Anak Betawi. Forkabi dibentuk atau didirikan pada tahun 1999 yang alahamdulillah sampai saat ini masih bisa tetap bertahan dan forkabi telah berdiri selama 13 tahun. Hal inilah yang terus diusahakan oleh forkabi sebagai forum dari komunitas betawi dari sekian banyak perkumpulan organisasi betawi yang ada saat ini dengan penelitian ini pula kita juga harapkan apa sebenarnya pokok dari berdirinya karenanya seperti kita ketahui mayoritas orang betawi merupakan penganut agama mayoritas yang ketat dan bisa dikatakan merupakan bagian dari cita cita , berangkat dari itu penelitian ini tak hanya mengakaji tentang nilai kereligian dalam forkabi sendiri tapi bisa ditarik lebih jauh pada aspek sosialnya.
Mayoritas agama yang di anut oleh kumpulan organisasi tersebut adalah islam, karena bagi forkabi islam adalah salah satu agama yang terkuat diantara agama yang lain.Sebuah penilitian ini dimaksudkan agar kita dapat mengetahui apakah bener bahwa agama islamlah yang dianut oleh orang orang forkabi.
Dalam beberapa tahun yang lalu telah terjadi sebuah konflik yang sangat hebat anatar FORKABI dengan ormas lain, yang menjadi sebuah acuan disini dimanakah peran agama dalam hal tersebut.
B. Pertanyaan pokok
2. Nilai agama apa saja yang bisa diambil dalam FORKABI ? Diajukannya pertanyaan ini untuk mengetahui apakah banyak nilai agama yang berada dalam kegiatan sehari hari FORKABI, dan apakah FORKABI sangat memntingkan aspek nilai nilai agama.
C. Metode Penelitian
Metode Penelitian : Kuantitatif, digunakannya metode tersebut agar dapat diketahui apakah agama itu sangat ditekankan oleh ormas tersebut ataukah mungkin agama itu hanya dijadikan sebuah peraturan yang ditulis saja atau yang diaplikasikan oleh para anggota ormas tersebut.
Waktu Penelitian : 8 – 11-2012, jam 14.00-16.30
Tempat Penelitian : Pasar minggu jakarta selatan
D. Sumber Penelitian
Ahmad dahlan .s.sos : Pembina utama forkabi (nara sumber utama) Zulkifli hasan : participant Abdullah yasin : participant Muhammad sodikin : anggota Idrus shahab : anggota Kamaluddn harahap : anggota M Syarifuddin : anggota Arif Syahrizal : anggota Ayuhan : anggota Sopian : anggota Abdul Rojak : anggota Andi Derry : anggota Ismail : anggota M Isya : anggota M Rizwan : anggota M Aidillah P : anggota Munadih : anggota Munalih : anggota Satirih : amggota Munirih : anggota Adam : anggota M Oleh : anggota Ahmad zikrillah : anggota Zainuddin umar : anggota Muhammad najib : anggota Udin Syarifudin : anggota Toing : anggota Dhani : anggota Arif Maulana : anggota Jujun Junaidi : anggota Abdillah : anggota Haryanto : anggota Didin hafiluddin : anggota E. Analisis
Sebuah hasil wawancara yang didapatkan dari beberapa nara sumber yang tercantum di atas dapat disimpulkan dengan sebuah hasil presentase berikit ini :
KET: jawaban ditekankan dikarnakan dalam masyarakat kebanyakan masalah yang dihadapi cendrung akan pada persoalan pada agama dan moral , sehingga begitu juga dengan organisasi forkabi ,dan mereka melihat dari mayoritas dalam keanggotaan forkabi dinominasi para agama islam KET: jawaban biasa mereka juga merasan bahwa dalam penerapannya bahwa forkabi sendri bukan kelompok keagamaan melainkan masyarakat totalistic yaitu betawi KET: jawaban tak terlalu ditekankan dikarnakan dalam tubuh para masyrakat betawi juga ada segelintir yang bukan agama mayoritas di dalam orang betawi seperti keturunan cina denganagama konghucunya , jadi keterikatan inilah yang diharapkan agar dapat menjadi sebuah nilai toleransi Dalam kelanjutannya dalam wawancara menanyakan peran nilai keagamaan perlu atau tidaknya dalam lingkup forkabi sendiri, walaupun juga dalam hal ini akan bicara tentang pengamalan dilapangan yang mereka lakukan dalam kinerja organisasi maka didapatlah hasil dalam bentuk table:
KET: jawaban penting diperoleh dari sejuamlah responden yang beranggapan dengan penerapan nilai agama titik fokus serta penyelesaiannya lebih gampang dikarnakan dalam agama sudah sangat dijelaskan, untuk forkabi sendiri karena mayoritas beragama islam maka juga amat penting dalam penerapan dan dijadikan asas KET: jawaban ragu-ragu diperoleh dari renponden yang beranggapan jika nilai agama di jadikan tolak ukur maka dikawatirkan adanya gesekan perubahan dari ormas menjadi organisasi kegaamaan KET: jawaban tidak penting diperoleh dari responden yang lebih menekankan kebersahajaan dan kompleknya anggota dari ditakutkan nanti dari segelintir orang akan banyak keluar dari keanggotaan forkabi, karena pada identitasnya seperti kita ketahui bahwa forkabi terbentuk dari penyatuan masyrakat betawi bukan dari keagamaan betawi itu sendiri, jadi sangat disayangkang jika hal ini akan di tekankan pada forkabi Dari data yang didapat dari penelitian diatas maka akan menyimpulkan suatu asumsi bahwa forum kumpulan anak muda betawi (forkabi) adalah organisasi kemasarakatan dan bukan keagamaan dan betentangan dengan sikap toleransi yang dilakukan oleh forkabi, dalam lingkupnya forkabi juga sering berpartisipasi dalam pengamanan hari natal dan masih kegiatan lainnya , namun yang menjadi titik simpulnya bahwa dalam nilai agama itu hanya diimplementasikan dalam kesosialan semata dengan tujuan kebersahajaan demi terbentuknya komunitas betawi yang lebih solid kedepannya |
Blog tempat mengirimkan berbagai tugas mahasiswa, berbagi informasi dosen, dan saling memberi manfaat. Salam Tantan Hermansah
Senin, 12 November 2012
Arif Syahrizal (FORKABI)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar