Laporan 1. AGAMA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL di PAN
(NENDEN NELAWATI 1112051000135 )
1. Latar Belakang
PAN adalah partai yang berlandaskan Nasionalisme total. Dalam tubuh PAN banyak yang berbeda agama. PAN tidak memandang agama seseorang yang penting orang tersebut memiliki kinerja yang baik. PAN lebih menimbulkan bercak Agama dalam kinerjanya.
2. Pertanyaan pokok penelitian
a. Bagaimanakah menurut Anda dan PAN sendiri memahami , memandang sebuah Agama dalam kehidupan sosial ?
jawabannya :
Menurut partai PAN dalam landasan keagamaan PAN prosfeknya itu berpandangan pada Bhineka tunggal ika. Partai PAN berpandangan bahwa untuk mengenalkan sebuah Agama tidak harus dengan menunjukan sebuah praktek Agama. Kedudukan atau keberadaan masyarakat di mata hukum sama tidak ada bedanya.
b. Bagaimanakah kedudukan sebuah Agama dalam kehidupan sosial menurut Anda dan PAN ini sendiri ?
jawabannya :
Menurut partai PAN kedudukan sebuah Agama dalam kehidupan sosial itu sama dengan sebuah Nasionalisme. Mereka mempunyai kedudukan yang berimbang. Semua Agama sama dalam kehidupan sosial.
3. Metode Penelitian
Menggunakan metode Kualitatif, sehingga lebih tau secara mendalam dalam kehidupan PAN itu sendiri.
4. Gambaran Subjek / Objek
Memiliki pemikiran yang kritis, politis dan netral dalam memandang segala hal.
(Nara sumber Bapak Anton Syarifudin wakil sekret. Jendral PAN).
5. Analisis (kesimpulan)
Sebuah Agama dalam kehidupan sosial dipandang semua sama. Tidak ada yang membedakan mereka , karena itu semua sama yaitu sebuah Agama. Yang membedakan hanya pandangan para penganutnya, itu semua kembali pada kepercayaan masing-masing. Yang jelas hukum dan kehidupan sosial memandang semua Agama sama.
Laporan 2. AGAMA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL DI FPI
(NENDEN NELAWATI 1112051000135)
1. Latar Belakang
FPI adalah sebuah organisasi Front pembela islam. Yaitu sebuah organisasi yang membrantas kekacauan – kekacauan yang merusak sebuah Aqidah dan membuat keonaran dalam ruang lingkup Agama islam dalam kehidupan sosial. Didirikan pada tanggal 1 september 1999, diketuai oleh seorang Habaib yaitu Al Habib Rizieq Bin Husein Bin Syihab. Fpi sudah menjalar di indonesia, bahkan di vietnam, dan filivina pun ada.
2. Pertanyaan pokok penelitian
a. Bagaimanakah menurut Anda dan FPI sendiri memahami , memandang sebuah Agama dalam kehidupan sosial ?
Jawabannya :
Agama dalam kehidupan sosial mungkin kami tidak terlalu mempermasalahkan masalah ini, karena kami organisasi Front Pembela Islam. Menurut kami permasalah ini kembali pada kepercayaan kita masing – masing. Jika kita tidak saling mengganggu kenapa harus ada konflik. Kami hanya bisa mengajak " inilah Agama kami, yang menurut kami baik, karena kami memiliki pedoman yang sudah jelas yaitu Al Qur'an dan Hadits".
Dan itupun kita tidak memaksa, namanya di kehidupan sosial yang posisinya kita bersama orang – orang yang berbeda Agama, bukan berarti karena kita berbeda Agama kita tidak bersosialisasi dengan yang lain, dan itupun hanya sekedar dalam kehidupan sosial.
b. Bagaimanakah kedudukan sebuah Agama dalam kehidupan sosial menurut Anda dan FPI ini sendiri ?
Jawabannya :
Di indonesia lebih memakai inprastuktur HAM (barat) dari pada memakai inprastuktur / hukum Agama Islam dalam kehidupan sosial. Padahal mayoritas masyarakat di Indonesia adalah muslim. Sebuah aturan atau aqidah Agama Islam bisa kalah oleh HAM.
Bahkan dari Agama Islam ini sendiri timbul aliaran /ajaran –ajaran yang sesat menurut menurut Agama Islam.
3. Metode Penelitian
Menggunakan metode Kualitatif, sehingga kita bisa lebih tau secara mendalam dan lebih mendapatkan kemistrinya.
4. Gambaran Subjek / Objek
Lebih membela Agama Islam, tidak terlalu mempermasalahkan Agama lain, tapi mereka lebih keras terhadap aliran dan ajaran – ajaran sesat dari Agam Islam itu sendiri yang menurut mereka melenceng dari kaidah Agam Islam.
( Nara sumber : Bapak Andi Laksus FPI dan Alfian Pengawal Laksus FPI )
5. Analisis ( kesimpulan )
FPI berpendapat Agama islam adalah Agama yang paling benar karena mereka berada dalam organisasi Agama Islam. Dapat bersosialisasi dengan Agama lain hanya dalam kehidupan sosial, tidak lebih dari itu.
FPI berpendapat bahwa negara indonesia yang memiliki Mayoritas Agam Islam, tapi kenapa lebih mengutamakan inprastuktur HAM ( Barat ) dari pada menggunakan kaidah Agama Islam. Itu semua karena semua pemikiran para pejabat di Indonesia sudah tercuci otaknya oleh orang luar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar