Senin, 12 November 2012

laporan 1_Forkabi dalam peran sosial dan religius_M.Aidillah putra KPI 1 E

FORUM KOMUNIKASI ANAK BETAWI ( FORKABI) DARI PERAN SOSIAL DAN RELIGIUS
Nama   :  Muhammad Aidillah Putra
Nim     :  1112051000137
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Masyarakat betawi merupakan kelompok minoritas dalam kehidupan modern saat ini dan keberadaannya sudah jarang ditemukan lingkupnya kehidupannya saat ini, hal ini dikarnakan banyaknya pendatang di jakarta mulai dari dekade yang lalu, hal ini juga amat disayang kan apa bila hal ini akan terus terjadi , bisa dikatakan betawi dalam lingkupnya mulai tergeser dari persaingan dengan etinis lain yang datang merantau ke jakarta , hal ini bisa dikarenakan kurang kuat sikap tegas masyrakat betawi pada pendatang
Berangakat dari keterangan diatas terbentuknya forum komunikasi anak betawi (FORKABI) untuk memberikan pemahaman akan terbentuknya suatu kelompok yang  bisa kokoh dalam pergulatan zaman saat ini.
Betawi sebagai masyarakat yang terusir dalam konotasi zaman sekarang masi perlu untuk berbenah, dalam forum yang berdiri pada 1999 setelah orde baru sampai saat ini kondisinya masih sangat menyedihkan  namun yang perlu kita petik dari serangkaian kondisi masyarakat betawi saat ini bahwa mereka kokoh berpegang teguh pada adat dan tradisinya walaupun mereka terlilit zaman yang tak acuh lagi
Dengan adanya forum sejenis ini besar  harapan yang ditabuh untuk kedepanya  pada masyrakat betawi, dengan kehidupan yang beragam dari masyarakat betawi mencoba meneliti  kehidupan spritual masyarakatnya, betawi dalam perwajahannya merupakan kesatuan etnis antara etnis arab dan cina keseluruhannya bisa ditelisik dari nama dan kebiasaan mereka sampai saat ini, namun mayoritas komunitas betawi adalah kalangan beragama yang bisa dibilang amat ketat, sehingga tolak ukur sdalam realitas kehidupannya juga pencitraan dari nilai dari sub kultur diatas, namun penelitian disini lebih difokuskan pada forum nya buka dari perindvidu masyrakat betawi .
Adanya kemungkinan yang bisa didapat merupakan hal yang amat jelas kontribusi dari FORKABI  sebagai wadah besarnya, dengan kata lain untuk menunjukkan identitas yang semestinya FORKABI , dari unsur ke etnisan yang beragama ketat memungkinkan adanya kemungkinan penggunaan dan pandangan yang menyeluruh dalam realitas kehidupan bisa jadi ada suatu nilai religius dilihat dari berbagai aspeknya.
1.2. Pertanyaan Pokok
1. Apakah anggota forkabi sendiri mayoritas muslim ?
2. Apa saja yang sudah di wujudkan oleh forkabi dalam kehidupan sosial di masyarakat ?
1.3     Tujuan
2.      Pertanyaan ini untuk mengetahui apakah sebagian besar dalam kepengurusan maupun sepakterjang pertama kali terbentuknya FORKABI , dan hal ini ditelisik guna memberikan kesimpulan bahwa dengan adanya suatu mayoritas dalam muslim dalam forkabi sendiri nanti pasti ada pula pencitraan suatu pandangan keagamaan dalam forkabi dipengaruhi oleh kalangan tersebut.
3.      Hal ini ditanyakan guna implementasi dari FORKABI karena seperti kita tahu bahwa dalam suatu kegiatan hal yang paling menonjol selalu ada dan ini pun merupakan penilaian tersendiri terhadap wujud dari kinerjanya.
1.4     Metode Penelitian
Metode Kualitatif merupakan metode yang menggunakan sistem penelitian secara lebih mendalam melalui pendekatan secara individual, wawancara, dan penelitian-penelitian melalui dokumen sejarah suatu lembaga yang akan di teliti. Metode ini lebih banyak memberikan informasi-informasi mengenai suatu lembaga yang akan di teliti, karena bisa memberikan pengetahuan lebih mengenai lembaga tersebut. Karena metode ini dilakukan langsung dilapangan melalui pendekatan secara individual, wawancara secara mendalam mengenai lembaga tersebut dan dapat memahami struktur masyarakat yang ada dalam lembaga tersebut. Apa yang sering mereka lakukan, dan mereka pikirkan.
Waktu                : Kamis,8 november 2012
Tempat               : jl.swadaya 1.RT.12. RW .09 kecamatan pasar minggu
1.5     Gambaran Tokoh
Nara sumber dalam penelitian terhadap forum komunikasi anak betawi (FORKABI) didapat dari wawancara langsung terhadap pembina ranting FORKABI sendiri yaitu bapak Ach. Dahlan. S.sos , beliau juga merupakan anggota kehormatan dalam FORKABI sehingga dalam lingkupnya beliau sudah amat tau dengan kondisi dan perjalanan forum betawi ini, kebetulan juga beliau juga merupakan masyrakat asli dalam masyrakat betawi.
1.6     Analisis
Setelah melewati beberapa wawancara didapatlah beberapa point penting  bahwa dalam FORKABI pada dasarnya didirikan dari mayoritas muslism karena itu merupakan fakta yang nyata walaupun terkadang agak sedikit berbeda dengan sejarah betawinya yang merupakan percampuran antara etnis arab dan cina.
            Walaupun demikian fakta yang didapatkan dari nara sumber bahwa dalam FORKABI sendiri bukanlah organisasi satu-satunya yang membawahi komunitas betawi secara keseluruhan , sedangkan menurut data bahwa komunitas betawi ada sekitar 60 kelompok yang bergerak dalam kesamaan visi yang sama, namun dalam kependiriannya FORKABI didirikan oleh mayoritas muslim .
            Dalam FORKABI ditegaskan bahwa bukanlah sepenuhnya keagamaan karena bagi forum betawi ini bukanlah suatu kewajiban memaksakan kehendak dalam kondisi kemajmukan beragama saat ini, justru nilai nilai pancasila dimasukkah dalam hal visi FORKABI , karena itulah FORKABI bukan suatu orma keagamaan melainkan  suatu ormas yang bergerak menghimpus suatu hal untuk kemajuan bersama , namun nuansa keagamaan tak bisa dipungkiri keberadaannya dalam praktek FORKABI sendiri namun masih dalam lingkup kesamarataan , dengan demikian betawi yang juga ada minoritas keagamaan , kristen dan konghucu juga bisa ikut andil dalam menentukan pendapatnya ketika mengahadpai masalah dalam kelompok.
            Jika nuansa keagamaan dukentalkan maka ada suatu polarisasi antara kelopok dan itu harus dihindarkan , walaupuin mayoritas adalah muslim bukan berarti mayoritas menentukan sikap lanjutnya dalam FORKABI sendiri , kebijakan inilah yang dimungkinkan untuk mendapatkan kesamarataan .
            Alam sumbangan pada masyarakat forkabi lebih cendrung pada kehidupan dalam kesosialan yang bersipat universal, seperti sikap kepedulan pada agama lain , namaun pencitraan agama dalam ini lebih pada sifat nilai etika dalam kelompok bagaiman mengajarkan suatu hal yang bersifat tidak memojokkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini