Senin, 17 November 2014

sosiologi perkotaan_tugas ke 9_inklusi dan eksklusi sosial

Nama   : Vikron Fahreza

NIM    : 1113054000025

Jurusan : Pengembangan Masyarakat Islam

 

Inklusi dan eksklusi sosial

 

Inklusi dapat diartikan sebagai keterbukaan, bila inklusi dalam sebuah konteks sosial dapat diartikian sebagai keterbukaan suatu masyarakat didalam suatu lingkungan tanpa memperhatikan perbedaan latar belakang suku, budaya, maupun agama. Semuanya berbaur menjadi satu dan menjalankan aktivitas di suatu lingkungan masyarakat dengan bebas dan dapat menjalankan segala tugas dan kewajiban nya dengan maksimal. inklusi merupakan suatu proses yang cukup baik yang terjadi ditengah masyarakat, sebab denganadanya inklusi ini seluruh aktivitas dari setiap masyarakat tidak terbataskan oleh berbagai macam latar belakang yang berbeda seperti agama, suku maupun budaya. Semua menyatu dan berbaur menjadi satu, tentunya ini sangat memiliki manfaat yang positif bagi masyarakat. Dengan terjadinya inklusi ditengah masyarakat ini tentunya membawa perubahan yang cukup berpengaruh didalamm masyarakat, seperti lebih terciptanya rasa aman di tengah masyarakat di dalam menjalankan aktivitasnya karena tidak terbentur dengan isu-isu RAS yang sering menimbulkan konflik ditengah masyarakat. Intinya adalah proses inklusi yang terjadi ini dapat mempercepat proses integrasi ditengah-tengah masyarakat.

Sementara itu kita juga menganal istilah eksklusi, berlawanan dari inklusi, eksklusi ini merupakan suatu proses yang kurang baik yang terjadi ditengah masyarakat, proses ini dikenal sebagai proses penghambat atau yang menghambat individu maupun kelompok untuk berpartisipasi didalam kegiatan sosial. Eksklusi ini merupakan suatu musuh besar bagi suatu masyarakat, karena dengan adanya eksklusi ini maka tingkat produktivitas masyarakat secara tidak langsung seolah terbatasi. Setidaknya Ada lima kekuatan yang mendorong terjadinya proses eksklusi sosial yaitu (1) kemiskinan dan penghasilan rendah; (2) tidak ada akses ke pasar kerja; (3) lemahnya atau tidak ada dukungan sosial dan jaringan sosial; (4) efek dari kawasan dan lingkungan sekitar (neighbourhood); (5) terputus dari layanan. Kelima komponen mengeksklusi individu atau kelompok orang (Pierson, 2002).

Bila kita melihat dari lima faktor pendorong terjadinya proses eksklusi sosial ini, faktor kemiskinan dan penghasilan rendah berada diurutan pertama, hal itu mungkin dikarenakan faktor itulah yang menjadi titik krusial bagi seseorang didalam mengemnbangkan kreativitasnya, namun demikian faktor ini seharusnya bisa diatasi dengan cara meminjam nya terlebih dahulu kepada kaum pemilik modal, hal itu dilakukan agar masyarakat dapat mengembangkan kreativitasnya tanpa adanya hambatan dari faktor apapun juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini