Pembentukan Etika Terhadap Anak dalam PAUD
I. Latar Belakang
a. Persoalan yang dikaji
Di massa kehidupan modern ini perilaku tampaknya sudah cenderung kehilangan arah. Berbagai faktor dapat mempengaruhi perubahan etika dan moral. Penanaman nilai etika dan sopan santun kepada orang yang lebih tua. ketika di dalam atau di luar sudah hilang dan tak berpengaruh lagi pada anak. Muncul berbagai aspek negatif dari media televisi, internet dan media elektronika lainnya dan ini ternyata mampu meningkatkan kekerasan dan agresifitas terhadap perkembangan anak. Sikap lingkungan sendiri yang kurang baik sehingga mengabaikan nilai edukasi dan sering mencontohkan kebohongan dan kekerasan baik verbal maupun non verbal yang berpengaruh pada perilaku anak.
Islam sebagai agama yang universal juga mempunyai etika. Etika dalam islam memiliki karakterisk seperti etika mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk, etika Islam menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral, ukuran baik dan buruknya perbuatan seseorang didasarkan kepada al-Qur'an dan al-Hadits yang shohih, etika Islam bersifat universal dan komprehensif, dapat diterima dan dijadikan pedoman oleh seluruh umat manusia kapanpun dan dimanapun mereka berada, etika Islam mengatur dan mengarahkan fitrah manusia kejenjang akhlak yang luhur dan mulia serta meluruskan perbuatan manusia sebagai upaya memanusiakan manusia. Pada kesimpulanya etika islam merupakan pedoman mengenai perilaku individu maupun masyarakat di segala aspek kehidupan yang sesuai dengan ajaran islam.
b. Alasan
Alasan mengapa penulis mengambil tema ini karena sopan santun dan pembentukan karakter terhadap anak sekarang ini sangat memprihatinkan. Nilai etika sopan santun mereka anggap hanya teori dalam pembelajaran tanpa ada perbuatan nyata dalam berprilaku mereka sehari-hari. Alasan filosofis diperlukannya penanaman etika anak adalah dalam lingkungan pendidikan, peserta didik merupakan suatu subyek dan obyek pendidikan yang memerlukan bimbingan dari orang lain untuk membantu mengarahkannya mengembangkan potensi yang dimliki serta membimbinnya menuju perilaku yang baik. Oleh karena itu peserta didik / murid sebagai pihak yang diajar, dibina dan dilatih untuk dipersiapkan menjadi manusia yang kokoh iman dan islamnya harus mempunyai etika dan berakhlakul kariamah baik kepada orang tua maupun dengan yang lainnya. Sementara, untuk alasan praktisnya adalah penanaman etika sopan santun anak sangat penting. Agar anak terbiasa berbuat baik kepada siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Bahkan ketika dewasa nanti ia dapat mengajarkan etika sopan santun itu kepada anakanya lagi dan seterusnya.
Paud ini terbentuk karena keinginan seorang ibu bernama ibu Citra yang menginginkan anak di daerah tersebut sekolah dan belajar sejak kecil. Karena jarang sekali di sekolah tersebut yang dapat mampu sekolah di TK. Karena biasanya orang tua menganggap pendidikan TK itu tidak terlalu penting. Padahal seorang anak harus mulai diajarkan pendidikan dari mulai pengenalan huruf dan angka sejak usia dini.
PAUD ini juga tidak memungut biaya yang mahal, karena setiap anak hanya dipungut sebesar Rp.2000 setiap kehadiran. Agar orang tua di daerah tersebut tidak merasa dibebani dan anak-anak kecil di daerah tersebut dapat belajar di PAUD sebelum mereka memasuki TK atau SD. Di PAUD tersebut juga diajari pelajaran agama agar anak-anak terbentuk kepribadian yang agamis. Anak-anak diajarkan mengaji dan bacaan solat setiap jumat pagi.
c. Kasus yang diteliti
Di setiap lingkungan atau lembaga pendidikan manapun pasti akan ditemui yang namanya etika dan peraturan yang harus ditaati oleh peserta didik. Karena setiap lingkungan pendidikan memiliki aturan dan norma yang berlaku.
Permasalahan yang diteliti disini mencakup beberapa hal, yaitu bagaimana pola hidup anak masa kini? Baik dari pergaulan, tontonannya, idolanya, dan juga pembelajaran agamanya. Karena anak kecil sangat mudah untuk mencontoh apa yang dilihat olehnya, apabila tidak di didik dari sekarang maka sifat buruk akan terbawa sampai ia besar.
II. Teori Etika
Teori etika yang di gunakan untuk permasalahan ini adalah teori etika deontology, yaitu sesuatu yang harus dilakukan atau kewajiban yang harus dilakukan sesuai dengan norma sosial yang berlaku. Sesuatu itu dianggap baik karena tuntutan norma sosial dan moral, apapun dampaknya dan tidak tergantung dari apakah ketaatan atas norma itu membawa hasil yang menguntungkan atau tidak, menyenangkan atau tidak. Istilah ini, digunakan kedalam suatu sistem etika. Istilah ini digunakan pertama kali oleh filsuf dari Jerman yaitu Immanuel Kant. Dalam teori ini ada tiga prinsip yang harus dipenuhi:
· Supaya suatu tindakan punya nilai moral, tindakan itu harus dijalankan berdasarkan kewajiban.
· Nilai moral dari tindakan itu tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu-berarti kalaupun tujuannya tidak tercapai, tindakan itu sudah di nilai baik.
· Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip itu, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hokum moral universal.
Jadi, dengan menggunakan teori-teori tersebut diatas maka anak diwajibkan untuk menjaga etika sopan santunnya terhadap guru. Dan itu sudah menjadi kewajiban setiap anak untuk mematuhi dan melaksanakan kewajiban tersebut.
III. Metodologi
:
Metodologi penelitian adalah teknik atau cara dalam pengumpulan data atau bukti yang dalam hal ini perencanaan tindakan yang dilaksanakan serta langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran penelitian. Dalam kasus yang di teliti ini pendekatan penelitian menggunakan penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskritif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan menurut Klick dan Miller bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam pembahasan.
Kasus dalam PAUD , yang diteliti termasuk penelitan kualitatif karena identifikasi langsung dari sumbernya.
1. Subjek Penelitian
PAUD Bina Bangsa Pamulang
2. Objek Penelitian
Pembentukan Etika Terhadap Anak dalam PAUD
3. Tempat Dan Waktu Penelitian
Sabtu 11 oktober 2014 pukul 15.00 WIB
4. Teknik Pengumpulan Data dalam kasus di atas menggunakan metode wawancara.
DAFTAR PUSTAKA
K. Bertens. 1997. Etika. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar